Ganjar Resmikan Learning Center Bawang Putih di Tegal

Ali Muntoha
Jumat, 12 Agustus 2022 15:01:38


[caption id="attachment_308396" align="alignleft" width="1280"]
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan panen dan peresmian learning center bawang putih di Kabupaten Tegal. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Tegal – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Learning Center Bawang Putih di Kabupaten Tegal. Ini diharapkan menjadi tempat belajar yang dinamis dan menjadi pusat belajar bagi siapa pun dan dari mana pun.
Peresmian dilakukan bersamaan dengan panen bawang putih Bersama petani di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jumat (12/8/2022).
”Diharapkan Learning Center ini tidak menjadi ruang mati yang statis tapi menjadi ruang dinamis. Hasil pelatihan bisa juga diunggah agar bisa diakses banyak orang. Nantinya akan benar-benar menjadi tempat belajar tidak hanya yang di Kabupaten Tegal tetapi bagi siapa pun yang mau," kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan, learning center tersebut berhasil diwujudkan atas kolaborasi antara Bank Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), serta pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/kota.
Selanjutnya tinggal kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah agar ada penugasan agar dapat mencapai target pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri.
Disebutkan, saat ini produksi bawang putih dalam negeri masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baru sekitar 20 persen.
”Tadi benih-benihnya sudah kelihatan betul bahwa ini sudah diuji coba dan hasilnya sudah kelihatan. Harapan kita capaian atau target yang diinginkan, mendekati kebutuhan bisa tercukupi di atas 50 persen wajib menurut saya. Kalau sekarang baru 20 persenan, menurut saya itu terlalu kecil," jelasnya.
Keberadaan learning center bawang putih di Kabupaten Tegal merupakan bagian dari perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.
Baca: KPK OTT Bupati Pemalang, Begini Respon Ganjar
Untuk gerakan nasional pengendalian inflasi, pemerintah pusat fokus pada bantuan benih cabai. Sementara untuk daerah Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Tegal dan Temanggung juga ditambah dengan bantuan benih bawang putih.
”Dan kita akan coba berdayakan nanti ke rumah tangga-rumah tangga untuk menanam sehingga menjadi aksi nyata ini. Kami terima kasih kolaborasinya antara BI, IPB, kabupaten/kota di daerah, Kementerian menurut saya bagus. Tinggal genjot. Tempatnya dipilih, kasih penugasan di sana agar terukur. Terakhir kita pikirkan off taker-nya agar petaninya tersenyum," ungkap Ganjar.
Mengenai off taker, Ganjar mengungkapkan dapat memakai kekuatan-kekuatan instansi seperti dari pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD.
Langkah itu selama ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menjadi off taker sejumlah komoditas untuk menstabilkan harga. Dalam hal ini, Ganjar mencontohkan gerakan ASN membeli produk petani saat harga jual di pasaran turun.
”Itu bisa kita lakukan atau bisa juga dengan cara diolah. Sebenarnya olahan-olahan itu yang bisa menjaga. Kadang kita makan cabai itu kan maunya yang fresh tapi lihat nggak tadi ada yang olahan. Itu butuh kebiasaan saja sih. Kalau itu bisa dilakukan maka kontrol inflasinya bisa lebih baik," jelas Ganjar.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Tegal – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Learning Center Bawang Putih di Kabupaten Tegal. Ini diharapkan menjadi tempat belajar yang dinamis dan menjadi pusat belajar bagi siapa pun dan dari mana pun.
Peresmian dilakukan bersamaan dengan panen bawang putih Bersama petani di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jumat (12/8/2022).
”Diharapkan Learning Center ini tidak menjadi ruang mati yang statis tapi menjadi ruang dinamis. Hasil pelatihan bisa juga diunggah agar bisa diakses banyak orang. Nantinya akan benar-benar menjadi tempat belajar tidak hanya yang di Kabupaten Tegal tetapi bagi siapa pun yang mau," kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan, learning center tersebut berhasil diwujudkan atas kolaborasi antara Bank Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), serta pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/kota.
Selanjutnya tinggal kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah agar ada penugasan agar dapat mencapai target pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri.
Disebutkan, saat ini produksi bawang putih dalam negeri masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baru sekitar 20 persen.
”Tadi benih-benihnya sudah kelihatan betul bahwa ini sudah diuji coba dan hasilnya sudah kelihatan. Harapan kita capaian atau target yang diinginkan, mendekati kebutuhan bisa tercukupi di atas 50 persen wajib menurut saya. Kalau sekarang baru 20 persenan, menurut saya itu terlalu kecil," jelasnya.
Keberadaan learning center bawang putih di Kabupaten Tegal merupakan bagian dari perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.
Baca: KPK OTT Bupati Pemalang, Begini Respon Ganjar
Untuk gerakan nasional pengendalian inflasi, pemerintah pusat fokus pada bantuan benih cabai. Sementara untuk daerah Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Tegal dan Temanggung juga ditambah dengan bantuan benih bawang putih.
”Dan kita akan coba berdayakan nanti ke rumah tangga-rumah tangga untuk menanam sehingga menjadi aksi nyata ini. Kami terima kasih kolaborasinya antara BI, IPB, kabupaten/kota di daerah, Kementerian menurut saya bagus. Tinggal genjot. Tempatnya dipilih, kasih penugasan di sana agar terukur. Terakhir kita pikirkan off taker-nya agar petaninya tersenyum," ungkap Ganjar.
Mengenai off taker, Ganjar mengungkapkan dapat memakai kekuatan-kekuatan instansi seperti dari pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD.
Langkah itu selama ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan menjadi off taker sejumlah komoditas untuk menstabilkan harga. Dalam hal ini, Ganjar mencontohkan gerakan ASN membeli produk petani saat harga jual di pasaran turun.
”Itu bisa kita lakukan atau bisa juga dengan cara diolah. Sebenarnya olahan-olahan itu yang bisa menjaga. Kadang kita makan cabai itu kan maunya yang fresh tapi lihat nggak tadi ada yang olahan. Itu butuh kebiasaan saja sih. Kalau itu bisa dilakukan maka kontrol inflasinya bisa lebih baik," jelas Ganjar.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha