Bakal Digelar Tiap Tahun, Ini Nama-nama Pemenang Festival Sastra Jateng
Ali Muntoha
Minggu, 23 Juni 2019 18:25:48
Dari kesuksesan ini Pemprov Jateng berkeinginan untuk terus menggelar festival ini setiap tahun. Sebanyak 327 sastrawan muda unjuk gigi dalam kesempatan ini.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Jumeri saat mengumumkan hasil pemenang, Sabtu (22/6/2019) malam juga memberi apresiasi tinggi pada penyelenggaran yang tegas dalam menetapkan standar kualitas tersebut. Ia memastikan ajang ini akan digelar tahun depan.
"Kita sering terlupa hanya mengurus sektor pendidikan dan melupakan sektor kebudayaan. Padahal itulah karakteristik kita, manusia yang berbudaya. Untuk itu festival sastra ini akan kita adakan setiap tahun," katanya.
Sementara itu, salah satu juri Sastrawan Triyanto Triwikromo, menilai wawasan peserta harus diperluas agar tidak terkungkung dalam jebakan tema.
Dengan tema "Jawa Tengah Rumahku" menurutnya banyak peserta penulisan puisi, cerpen, dan lakon yang terjebak pada penunjukan nama tempat, bahkan slogan daerah.
Padahal karya sastrawan besar dari Jawa Tengah seperti NH Dini maupun Ahmat Tohari bisa jadi rujukan bagaimana mengeksplorasi keluasan budaya provinsi di tengah Pulau Jawa ini.
"Upaya yang kita lakukan untuk menghidupi sastra tidak akan pernah cukup. Namun setidaknya keistiqomahan padanya yang membuat dunia sastra di Jawa Tengah terus berkembang," katanya.
Dalam festival ini ada empat jenis lomba, yakni penulisan cerpen, penulisan puisi, penulisan lakon, dan baca puisi.
Untuk tangkai penulisan cerpen, juara 1 diraih Galih Pandu Adi dari Rembang, juara 2 diraih Umi Salamah dari Kebumen dan juara 3 diraih Panji Sukma Herasih dari Sukoharjo.
Untuk tangkai penulisan cerpen, juara 1 diraih Galih Pandu Adi dari Rembang, juara 2 diraih Umi Salamah dari Kebumen dan juara 3 diraih Panji Sukma Herasih dari Sukoharjo.Untuk penulisan puisi keluar sebagai juara 1 adalah penyair asal Kendal, Setia Naka Andrian. Juara 2 Ahmad Musabbih dari Tegal dan juara 3 penyair asal Kudus, Aditya Galih Erlangga.Sementara penulisan lakon Idham Ardi Nurcahyo asal Karanganyar yang menjadi juara 1. Untuk cabang lomba ini dewan juri tidak menemukan karya untuk dijadikan juara 2 dan 3 namun langsung ke juara harapan 1 yang diperoleh Ajeng Ratnasari dari Semarang. Juara harapan 2 diraih Muhammad Abduh dari Kebumen dan I Gusti Dwi Putra dari Tegal sebagai juara harapan 3.
Baca: Ratusan Sastrawan Muda Bakal Unjuk Gigi di Festival Sastra Jawa TengahPada lomba baca puisi yang digelar Sabtu siang hingga sore melahirkan juara pertama yakni Didik Supriadi dari Kudus. Sedangkan juara kedua Iis Islamiyyah dari Rembang dan juara tiga Khanif Ramadhani Temanggung.Selain festival sastra ini, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang menggandeng Anantaka Cultural Trust juga bakal menyelenggarakan festival teater pada September mendatang. Kebudayaan memang jadi jalan penting untuk pengembangan sumberdaya manusia yang saat ini jadi fokus pemerintahan yang dipimpin Ganjar Pranowo."Kalau kualitas sumberdaya manusia Jawa Tengah handal, akan berimbas pada peningkatan taraf hidupnya, perekonomian maupun pendidikan," tandas Direktur Anantaka Cultural Trust Anton Sudibyo. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Semarang – Festival Sastra Jawa Tengah 2019 yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berlangsung sukses. Even yang kali pertama digelar di Jateng ini berhasil menarik ratusan sastrawan muda untuk unjuk kemampuan.
Dari kesuksesan ini Pemprov Jateng berkeinginan untuk terus menggelar festival ini setiap tahun. Sebanyak 327 sastrawan muda unjuk gigi dalam kesempatan ini.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Jumeri saat mengumumkan hasil pemenang, Sabtu (22/6/2019) malam juga memberi apresiasi tinggi pada penyelenggaran yang tegas dalam menetapkan standar kualitas tersebut. Ia memastikan ajang ini akan digelar tahun depan.
"Kita sering terlupa hanya mengurus sektor pendidikan dan melupakan sektor kebudayaan. Padahal itulah karakteristik kita, manusia yang berbudaya. Untuk itu festival sastra ini akan kita adakan setiap tahun," katanya.
Sementara itu, salah satu juri Sastrawan Triyanto Triwikromo, menilai wawasan peserta harus diperluas agar tidak terkungkung dalam jebakan tema.
Dengan tema "Jawa Tengah Rumahku" menurutnya banyak peserta penulisan puisi, cerpen, dan lakon yang terjebak pada penunjukan nama tempat, bahkan slogan daerah.
Padahal karya sastrawan besar dari Jawa Tengah seperti NH Dini maupun Ahmat Tohari bisa jadi rujukan bagaimana mengeksplorasi keluasan budaya provinsi di tengah Pulau Jawa ini.
"Upaya yang kita lakukan untuk menghidupi sastra tidak akan pernah cukup. Namun setidaknya keistiqomahan padanya yang membuat dunia sastra di Jawa Tengah terus berkembang," katanya.
Dalam festival ini ada empat jenis lomba, yakni penulisan cerpen, penulisan puisi, penulisan lakon, dan baca puisi.
Untuk tangkai penulisan cerpen, juara 1 diraih Galih Pandu Adi dari Rembang, juara 2 diraih Umi Salamah dari Kebumen dan juara 3 diraih Panji Sukma Herasih dari Sukoharjo.
Untuk penulisan puisi keluar sebagai juara 1 adalah penyair asal Kendal, Setia Naka Andrian. Juara 2 Ahmad Musabbih dari Tegal dan juara 3 penyair asal Kudus, Aditya Galih Erlangga.
Sementara penulisan lakon Idham Ardi Nurcahyo asal Karanganyar yang menjadi juara 1. Untuk cabang lomba ini dewan juri tidak menemukan karya untuk dijadikan juara 2 dan 3 namun langsung ke juara harapan 1 yang diperoleh Ajeng Ratnasari dari Semarang. Juara harapan 2 diraih Muhammad Abduh dari Kebumen dan I Gusti Dwi Putra dari Tegal sebagai juara harapan 3.
Baca: Ratusan Sastrawan Muda Bakal Unjuk Gigi di Festival Sastra Jawa Tengah
Pada lomba baca puisi yang digelar Sabtu siang hingga sore melahirkan juara pertama yakni Didik Supriadi dari Kudus. Sedangkan juara kedua Iis Islamiyyah dari Rembang dan juara tiga Khanif Ramadhani Temanggung.
Selain festival sastra ini, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang menggandeng Anantaka Cultural Trust juga bakal menyelenggarakan festival teater pada September mendatang. Kebudayaan memang jadi jalan penting untuk pengembangan sumberdaya manusia yang saat ini jadi fokus pemerintahan yang dipimpin Ganjar Pranowo.
"Kalau kualitas sumberdaya manusia Jawa Tengah handal, akan berimbas pada peningkatan taraf hidupnya, perekonomian maupun pendidikan," tandas Direktur Anantaka Cultural Trust Anton Sudibyo.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha