Jumat, 21 November 2025


Saat ini catatan Pemprov Jateng, di provinsi ini ada 229 desa wisata yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menargetkan, ke depan jumlah desa wisata ini bisa mencapai 500 desa.

“Dana Rp 1 miliar ini untuk stimulant guna mengembangkan desa wisata. Namun tetap ada ketentuan-ketentuannya,” kata Ganjar Pranowo, Senin (22/7/2019).

Di antara ketentuannya menurut Ganjar seperti rencana pengembangan desa wisata, tingkatkunjungan, serta konsep desa wisatanya harus jelas. Untuk menunjang pengembangan dana desa ini, pemerintah akan memberikan dulu dana sebesar Rp 100 juta.

Yang terpenting menurut Ganjar, untuk jadi objek penunjang unggulan desa wisata harus memiliki konsep yang jelas. Terutama harus benar-benar menjual kekayaan desa.

"Toiletnya bau, makanannya instan, kopi instan ya tidak menarik. Harus kuliner setempat, kopinya diajari bikin kopi sendiri sambil atraksi. Singkong makannya. Singkong goreng biasa, singkong rebus biasa. Harus dicampur keju, jadiin bolu. Maka kita harus belajar. Kalau tidak bisa kita kasih pelatihan gratis," ujarnya.

Saat ini menurut dia, sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Pemberdayaan Desa Wisata yang akan menjadi payung hukum pengembangan desa wisata.Keberadaan desa-desa wisata tersebut bakal dijadikan objek penunjang destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah seperti Borobudur, Sangiran, Dieng dan Karimunjawa."Desa akan jadi wisata pendukung. Tapi harus diperhatikan kualitas dan keamanan. Desa wisata harus ada yang mengontrol. BUMDes harus jadi semacam auditor. Agar yang ada di sana terkelola, tempatnya aman kulinernya harganya tidak ngeprok," terangnya. (lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar