Kamis, 20 November 2025


Polres Magelang telah menetapkan 20 tersangka dalam kasus kericuhan tersebut. Dari jumlah itu, 14 di antaranya merupakan anak-anak di bawah umur.

Ganjar pun menyatakan mengecam keras pihak-pihak yang menyebarkan undangan kepada para pelajar untuk ikut aksi demonstrasi.

"Di Magelang itu kan mereka diundang untuk turun ke jalan, setelah ikut aksi kemudian terjadi tawuran. Yang jahat itu yang mengundang jahat itu yang mengundang. Saya sampaikan dengan keras ini," katanya usai menghadiri 12th Cooperation Forum di Hotel Po Kota Semarang, Senin (30/9/2019).

Ganjar menduga, ada skenario yang memang diciptakan untuk terjadinya kericuhan. "Jangan jahat-jahatlah sama anak bangsa," ujarnya.

Ganjar mengatakan sudah berbicara dengan seluruh Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB se Jateng untuk mengawasi murid-muridnya. Ganjar meminta seluruh kepala sekolah melarang siswanya ikut berdemonstrasi.

"Saya minta Kepsek untuk sekaligus ngandani (memberitahu) orang tua siswa, agar semua ikut mengawasi dan mengendalikan," terangnya.

Para pelajar lanjut tidak usah ikut turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi. Mereka diminta fokus belajar di sekolah."Kemarin kan banyak yang tidak tahu itu demo apa, kasihan mereka sebenarnya. Saya minta pelajar ndak usah turun, belajar saja di sekolah. Yang demo biar mahasiswa saja, mereka sudah cukup umur dan punya suara. Kalau pelajar kan masih anak-anak, jangan. Belajar saja, apalagi kemarin habis UTS (ujian tengah semester) kan?" katanya.Ganjar meminta agar Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera turun tangan untuk mencegah peristiwa serupa."Demonstrasi yang melibatkan pelajar terjadi di sejumlah tempat. Ayo KPAI turun tangan dong, bareng-bareng sama saya," pungkasnya. (lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler