Ganjar Sentil Poster Demo Mahasiswa Bernada Porno
Ali Muntoha
Sabtu, 5 Oktober 2019 10:44:22
Ganjar mengaku menyayangkan adanya poster porno itu. Menurut dia, sebagai agen perubahan sosial, kaum intelektual itu seharusnya dapat berpikir jernih tentang apa yang akan dilakukan.
"Coba perhatikan, ada mahasiswi cantik bawa poster bertuliskan 'Selangkanganku Bukan Urusan Negara', 'Gara-Gara RKUHP Saya Tidak Bisa Kelonan'. Coba lihat, itu vulgar sekali. Ada banyak, bahkan yang lebih vulgar," kata Ganjar, Sabtu (5/10/2019).
Pernyataan yang sama juga dikatakan Ganjar saat menjadi pembicara dalam acara Age of Pridea Fest 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (4/10/2019) kemarin. Di tempat itu, Ganjar menyoroti maraknya poster-poster bernada pornografi yang dibawa mahasiswa.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, mahasiswa seharusnya juga menjadi contoh kepada kelompok lain. Sehingga seharusnya tak mengumbar tulisan bernada pornografi itu di ranah umum.
Ganjar pun menilai, ekspresi yang disampaikan melalui poster bertuliskan pornografi itu sebagai sesuatu yang kebablasan dan jauh dari budaya sopan santun Indonesia.
"Apa iya ini Indonesia? Apakah kita sebagai bangsa tidak punya lagi kepribadian dalam kebudayaan. Apakah ini generasi muda kita yang akan mengemban bangsa ini di masa yang akan datang?" ucap dia.
"Apa iya ini Indonesia? Apakah kita sebagai bangsa tidak punya lagi kepribadian dalam kebudayaan. Apakah ini generasi muda kita yang akan mengemban bangsa ini di masa yang akan datang?" ucap dia.Budaya sopan santun lanjut Ganjar merupakan jati diri bangsa Indonesia. Meski dunia semakin maju, budaya bangsa tidak boleh dilupakan.Ia berharap untuk aksi mahasiswa ke depan, sudah tak lagi membawa hal semacam ini. Semua pihak menurutnya, harus mengevaluasi tentang fenomena-fenomena tersebut, khususnya dunia pendidikan."Maaf, tidak boleh lagi terjadi hal seperti ini. Mahasiswa harus berubah, dunia pendidikan kita harus berbenah. Etika, kepribadian dan kebudayaan merupakan fondasi masa depan bangsa," pungkasnya.(lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyinggung poster-poster yang dibawa mahasiswa saat menggelar aksi unjukrasa menentang Rancangan Undang-Undang KUHP (RKHUP) beberapa waktu lalu. Pasalnya, banyak poster yang dibawa mahasiswa itu bertulis nada-nada berbau pornografi.
Ganjar mengaku menyayangkan adanya poster porno itu. Menurut dia, sebagai agen perubahan sosial, kaum intelektual itu seharusnya dapat berpikir jernih tentang apa yang akan dilakukan.
"Coba perhatikan, ada mahasiswi cantik bawa poster bertuliskan 'Selangkanganku Bukan Urusan Negara', 'Gara-Gara RKUHP Saya Tidak Bisa Kelonan'. Coba lihat, itu vulgar sekali. Ada banyak, bahkan yang lebih vulgar," kata Ganjar, Sabtu (5/10/2019).
Pernyataan yang sama juga dikatakan Ganjar saat menjadi pembicara dalam acara Age of Pridea Fest 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (4/10/2019) kemarin. Di tempat itu, Ganjar menyoroti maraknya poster-poster bernada pornografi yang dibawa mahasiswa.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut, mahasiswa seharusnya juga menjadi contoh kepada kelompok lain. Sehingga seharusnya tak mengumbar tulisan bernada pornografi itu di ranah umum.
Ganjar pun menilai, ekspresi yang disampaikan melalui poster bertuliskan pornografi itu sebagai sesuatu yang kebablasan dan jauh dari budaya sopan santun Indonesia.
"Apa iya ini Indonesia? Apakah kita sebagai bangsa tidak punya lagi kepribadian dalam kebudayaan. Apakah ini generasi muda kita yang akan mengemban bangsa ini di masa yang akan datang?" ucap dia.
Budaya sopan santun lanjut Ganjar merupakan jati diri bangsa Indonesia. Meski dunia semakin maju, budaya bangsa tidak boleh dilupakan.
Ia berharap untuk aksi mahasiswa ke depan, sudah tak lagi membawa hal semacam ini. Semua pihak menurutnya, harus mengevaluasi tentang fenomena-fenomena tersebut, khususnya dunia pendidikan.
"Maaf, tidak boleh lagi terjadi hal seperti ini. Mahasiswa harus berubah, dunia pendidikan kita harus berbenah. Etika, kepribadian dan kebudayaan merupakan fondasi masa depan bangsa," pungkasnya.(lhr)
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha