Ganjar Mau Pesan Mobil Esemka Khusus Angkut Sampah
Ali Muntoha
Minggu, 13 Oktober 2019 14:11:22
Dalam salah satu sidang komisi dalam konggres tersebut memang mengeluarkan rekomendasi agar ada alat khusus untuk mengangkut sampah. Oleh karenanya Ganjar langsung menginginkan mobil Esemka yang didesain khusus untuk mengangkut sampah yang telah dipilah menjadi sampah organik dan nonorganik.
“Di sidang Komisi I mengeluarkan rekomendasi agar ada alat angkut yang bisa memilahkan sampah sampah basah dan kering. Karena jika masyarakat sudah melakukan pemilahan sementara ketika di alat angkut dicampur lagi ya percuma," katanya.
Ganjar berharap ada industri yang konsisten untuk membantu gerakan penanganan sampah itu. Siapa tahu, lanjut Ganjar, ada industri otomotif dalam negeri yang bisa mendesain dan mengeluarkan produk yang dia harapkan. Bahkan Ganjar menginginkan Esemka mengeluarkan produk itu.
"Kemarin Pak Jokowi meresmikan mobil Esemka. Esemka katanya mobilmu murah, saya buatkan yang desain untuk alat angkut sampah. Produk dalam negeri," katanya.
Jika dari sisi fasilitas terpenuhi, Ganjar yakin persoalan sampah di Tanah Air, minimal Jawa Tengah akan terurai. Namun Ganjar juga berharap, selain persiapan fasilitas tersebut seluruh masyarakat harus sudah mulai memilah sampah dari dalam rumah.
Untuk mendukung terealisasinya hal tersebut Ganjar mengatakan, tidak akan ragu mengeluarkan kebijakan berdasar rekomendasi Sidang Komisi dalam Kongres Sampah tersebut. Kalau pun ada daerah atau bahkan desa yang telah menerapkan hal tersebut secara baik, dia tidak segan bakal meniru."Siapa tahu nanti ada rekomendasi seluruh pemerintah daerah sampai desa mesti mengikuti aturan ini. Kita buat. Kalau ini sudah selesai kita urutkan, mana regulasi sampai politik anggarannya. Jika ada contoh dari masyarakat desa yang bisa memilah sampah. Nantinya bisa dijadikan acuan untuk mengeluarkan Pergub, Perda atau perdes," tegasnya.(lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berniat memesan mobil Esemka khusus untuk angkut sampah. Ide ini muncul setelah Ganjar mendapatkan rekomendasi dari Konggres Sampah yang digelar di Tuntang, Kabupaten Semarang, 12-23 Oktober 2019.
Dalam salah satu sidang komisi dalam konggres tersebut memang mengeluarkan rekomendasi agar ada alat khusus untuk mengangkut sampah. Oleh karenanya Ganjar langsung menginginkan mobil Esemka yang didesain khusus untuk mengangkut sampah yang telah dipilah menjadi sampah organik dan nonorganik.
“Di sidang Komisi I mengeluarkan rekomendasi agar ada alat angkut yang bisa memilahkan sampah sampah basah dan kering. Karena jika masyarakat sudah melakukan pemilahan sementara ketika di alat angkut dicampur lagi ya percuma," katanya.
Ganjar berharap ada industri yang konsisten untuk membantu gerakan penanganan sampah itu. Siapa tahu, lanjut Ganjar, ada industri otomotif dalam negeri yang bisa mendesain dan mengeluarkan produk yang dia harapkan. Bahkan Ganjar menginginkan Esemka mengeluarkan produk itu.
"Kemarin Pak Jokowi meresmikan mobil Esemka. Esemka katanya mobilmu murah, saya buatkan yang desain untuk alat angkut sampah. Produk dalam negeri," katanya.
Jika dari sisi fasilitas terpenuhi, Ganjar yakin persoalan sampah di Tanah Air, minimal Jawa Tengah akan terurai. Namun Ganjar juga berharap, selain persiapan fasilitas tersebut seluruh masyarakat harus sudah mulai memilah sampah dari dalam rumah.
Untuk mendukung terealisasinya hal tersebut Ganjar mengatakan, tidak akan ragu mengeluarkan kebijakan berdasar rekomendasi Sidang Komisi dalam Kongres Sampah tersebut. Kalau pun ada daerah atau bahkan desa yang telah menerapkan hal tersebut secara baik, dia tidak segan bakal meniru.
"Siapa tahu nanti ada rekomendasi seluruh pemerintah daerah sampai desa mesti mengikuti aturan ini. Kita buat. Kalau ini sudah selesai kita urutkan, mana regulasi sampai politik anggarannya. Jika ada contoh dari masyarakat desa yang bisa memilah sampah. Nantinya bisa dijadikan acuan untuk mengeluarkan Pergub, Perda atau perdes," tegasnya.(lhr)
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha