Gubernur Acungi Jempol Ada 256 Ribu Warganya Mundur dari PKH
Ali Muntoha
Selasa, 19 November 2019 11:49:05
Ini dikatakan Ganjar saat menghadiri PKH Jateng Fest 2019 di Gor Wujil Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (19/11/2019). Dalam kegiatan ini juga Ganjar juga melakukan wisuda terhadap para penerima manfaat PKH yang mundur.
Sejak tahun 2015 di Jawa Tengah sudah ada 256.224 penerima PKH yang mengundurkan diri. Dari jumlah itu, untuk tahun 2019 ini tercatat ada 17.060 penerima PKH di Jateng yang diwisuda.
"Saya acungi jempol dan berikan penghormatan kepada masyarakat yang menyatakan mundur dari PKH,” kata Ganjar.
Ia menyebut dengan data ini menunjukkan, PKH telah cukup berhasil mengentaskan kemiskinan di Jateng. Oleh karenanya, banyak yang memilih mengundurkan diri, karena mempunyai kesadaran bahwa bantuan itu lebih layak untuk masyarakat lain yang membutuhkan.
”Mereka (256.224 penerima PKH) menyatakan bahwa ya, hari ini saya sudah mampu. Maaf saya tidak miskin lagi, sudah mandiri dan bantuan ini lebih baik untuk mereka yang membutuhkan. Ini sikap yang benar-benar saya banggakan dari warga saya," ujarnya.
Menurut Ganjar, kesadaran sangat penting untuk menyukseskan program bantuan dari pemerintah. Masyarakat yang merasa sudah mampu dan berani menolak bantuan, adalah pribadi yang patut dicontoh.
"Dengan begitu, maka bantuan-bantuan dari pemerintah menjadi tepat sasaran, dan pengentasan kemiskinan akan lebih cepat," terangnya.
Kendati demikian menurutnya, warga yang mundur dan diwisuda ini tak akan dilepas begitu saja oleh pemerintah. Mereka tetap akan dilakukan pendampingan, pelatihan dan dicarikan akses modal agar tak kembali terjerembab ke dalam garis kemiskinan.
Baca: 16 Ribu Warga Jateng Sukarela Mundur dari Daftar Penerima PKHSementara itu, Koordinator Wilayah PKH Jateng Arif Rohman Muis menyebut, jumlah penerima PKH yang mundur kemungkinan akan terus bertambah. Karena setiap hari selalu ada data pengajuan baru untuk mengundurkan diri dari program ini.Para mantan penerima PKH yang sudah mandiri tersebut menurutnya juga akan dilibatkan untuk memotivasi para penerima manfaat lain agar mandiri." Tak jarang pula, mereka yang punya bisnis ikut mengajak penerima PKH lain bergabung dan bersama-sama mewujudkan keluarga sejahtera," pungkasnya.(lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Semarang – Gubernur Jawa Tengah menyatakan bangga dan mengacungi jempol terhadap ratusan ribu warganya yang menyatakan mundur dari Program Keluarga Harapan (PKH). Pasalnya, mereka menyatakan mundur karena merasa sudah tidak miskin lagi, dan cukup mampu untuk membiayai kehidupan keluarga tanpa bantuan dana dari pemerintah.
Ini dikatakan Ganjar saat menghadiri PKH Jateng Fest 2019 di Gor Wujil Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (19/11/2019). Dalam kegiatan ini juga Ganjar juga melakukan wisuda terhadap para penerima manfaat PKH yang mundur.
Sejak tahun 2015 di Jawa Tengah sudah ada 256.224 penerima PKH yang mengundurkan diri. Dari jumlah itu, untuk tahun 2019 ini tercatat ada 17.060 penerima PKH di Jateng yang diwisuda.
"Saya acungi jempol dan berikan penghormatan kepada masyarakat yang menyatakan mundur dari PKH,” kata Ganjar.
Ia menyebut dengan data ini menunjukkan, PKH telah cukup berhasil mengentaskan kemiskinan di Jateng. Oleh karenanya, banyak yang memilih mengundurkan diri, karena mempunyai kesadaran bahwa bantuan itu lebih layak untuk masyarakat lain yang membutuhkan.
”Mereka (256.224 penerima PKH) menyatakan bahwa ya, hari ini saya sudah mampu. Maaf saya tidak miskin lagi, sudah mandiri dan bantuan ini lebih baik untuk mereka yang membutuhkan. Ini sikap yang benar-benar saya banggakan dari warga saya," ujarnya.
Menurut Ganjar, kesadaran sangat penting untuk menyukseskan program bantuan dari pemerintah. Masyarakat yang merasa sudah mampu dan berani menolak bantuan, adalah pribadi yang patut dicontoh.
"Dengan begitu, maka bantuan-bantuan dari pemerintah menjadi tepat sasaran, dan pengentasan kemiskinan akan lebih cepat," terangnya.
Kendati demikian menurutnya, warga yang mundur dan diwisuda ini tak akan dilepas begitu saja oleh pemerintah. Mereka tetap akan dilakukan pendampingan, pelatihan dan dicarikan akses modal agar tak kembali terjerembab ke dalam garis kemiskinan.
Baca: 16 Ribu Warga Jateng Sukarela Mundur dari Daftar Penerima PKH
Sementara itu, Koordinator Wilayah PKH Jateng Arif Rohman Muis menyebut, jumlah penerima PKH yang mundur kemungkinan akan terus bertambah. Karena setiap hari selalu ada data pengajuan baru untuk mengundurkan diri dari program ini.
Para mantan penerima PKH yang sudah mandiri tersebut menurutnya juga akan dilibatkan untuk memotivasi para penerima manfaat lain agar mandiri.
" Tak jarang pula, mereka yang punya bisnis ikut mengajak penerima PKH lain bergabung dan bersama-sama mewujudkan keluarga sejahtera," pungkasnya.(lhr)
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha