Kamis, 20 November 2025


Ia menyebut, total petani di Jateng sebanyak 2,8 juta orang dengan luas lahan 1,5 juta hektare. Dari jumlah itu, sebanyak 2,7 juta petani sudah mendapatkan Kartu Tani.

“Itu data per 31 Desember 2019. Artinya, lebih dari 80 persen petani di Jateng telah terdata dan akan terus kami tingkatkan,” kata Ganjar, Sabtu (1/2/2020).

Dalam Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Gubernuran Jateng, Jumat (31/1/2020), kemarin Ganjar juga menyerukan upaya percepatan program Kartu Tani ini.

Ganjar menegaskan, kartu tani yang menjadi program andalan Jawa Tengah bukan hanya terkait penyaluran pupuk bersubsidi. Lebih dari itu, Kartu Tani adalah program pengelolaan data di sektor pertanian yang lebih kompleks.

"Saya tegaskan bahwa kartu tani ini bukan hanya soal pupuk bersubsidi. Jauh dari itu, Kartu Tani adalah data yang dapat melihat siapa tanam apa kapan dan di mana, berapa luasannya dan lainnya," ujarnya.
"Saya tegaskan bahwa kartu tani ini bukan hanya soal pupuk bersubsidi. Jauh dari itu, Kartu Tani adalah data yang dapat melihat siapa tanam apa kapan dan di mana, berapa luasannya dan lainnya," ujarnya.Ia menyebut, Kartu Tani menjadi big data sektor pertanian, dan akan terus ditingkatkan kualitasnya. Pihaknya juga telah menggandeng salah satu bank nasional untuk mendata melalui pemanfaatan citra satelit menggunakan Geographic Information System (GIS)."Dengan data, kita bisa mengendalikan petani agar tidak menanam komoditas sama, mengendalikan harga, bahkan sampai kebijakan apakah harus ekspor atau impor. Memang tidak mudah dan butuh waktu, namun semuanya harus dimulai sejak sekarang," pungkasnya.(lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler