Gubernur Ganjar Salurkan Seribu Paket Sembako ke Warga Miskin
Ali Muntoha
Senin, 4 Mei 2020 14:43:42
Seribu paket bantuan itu berasal dari Pemprov jateng, Badan Amil Zakat (Baznas) Jateng dan Unit Pengelola Zakat Masjid Baiturrahman Semarang.
Ganjar Pranowo berpesan agar para penerima tetap melakukan bersabar di tengah wabah. Selain itu, mereka juga diimbau tetap melakukan protokol kesehatan saat berkegiatan sehari-hari.
"Bantuan itu kita sampaikan sekarang, kalau biasanya menjelang Idul Fitri sekarang dimajukan, untuk membantu rekan-rekan yang kurang beruntung. Ayo kita
makaryo (bekerja) bersama-sama melawan Covid-19katanya," katanya.
Ia menyebut, Kota Semarang merupakan salah satu zona merah persebaran wabah tersebut. Maka, ia mengajak warganya untuk tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan.
"Rumusnya
mboten angel (tidak sulit),
sing isa nglawan awake dewe (yang bisa melawan kita sendiri), syaratnya adalah sering mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak dan pola hidup sehat dengan olahraga juga," urainya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jawa Tengah Ahmad Darodji mengatakan, paket yang dibagikan berupa beras, mi instan dan minyak goreng. Penerimanya, adalah mereka yang berasal dari golongan tidak mampu seperti pedagang kaki lima, yatim piatu, pemijat tuna netra dan sebagainya.
"Total dibagikan sekitar 1000 paket. Selain bantuan dari Pak Ganjar, ada pula bantuan dari berbagai pihak," ujarnya.Seorang penerima bantuan Nuqman (44) seorang pemijat tunanetra asal warga Kelurahan Tandang, Kota Semarang mengaku, selama terjadi wabah, pekerjaanya sangat terganggu. "Biasanya empat pelanggan kini hanya satu paling banyak dua orang," akunya.Nuqman menambahkan, dalam situasi pandemi Covid-19 ia sebenarnya takut bila menangani pasien. Terlebih lagi, penyakit tersebut kadang tak menimbulkan gejala."Tapi saya hati-hati, biasanya pelanggan yang tetap saja. Kalau yang datang dari Jakarta tidak saya layani," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo enyerahkan seribu paket sembako kepada warga miskin, di Aula Masjid Baiturrahman Semarang, Senin (4/4/2020). Paket bantuan itu diserahkan untuk meringankan beban warga, terutama saat terjadi wabah.
Seribu paket bantuan itu berasal dari Pemprov jateng, Badan Amil Zakat (Baznas) Jateng dan Unit Pengelola Zakat Masjid Baiturrahman Semarang.
Ganjar Pranowo berpesan agar para penerima tetap melakukan bersabar di tengah wabah. Selain itu, mereka juga diimbau tetap melakukan protokol kesehatan saat berkegiatan sehari-hari.
"Bantuan itu kita sampaikan sekarang, kalau biasanya menjelang Idul Fitri sekarang dimajukan, untuk membantu rekan-rekan yang kurang beruntung. Ayo kita makaryo (bekerja) bersama-sama melawan Covid-19katanya," katanya.
Ia menyebut, Kota Semarang merupakan salah satu zona merah persebaran wabah tersebut. Maka, ia mengajak warganya untuk tetap memakai masker dan rajin mencuci tangan.
"Rumusnya mboten angel (tidak sulit), sing isa nglawan awake dewe (yang bisa melawan kita sendiri), syaratnya adalah sering mencuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak dan pola hidup sehat dengan olahraga juga," urainya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jawa Tengah Ahmad Darodji mengatakan, paket yang dibagikan berupa beras, mi instan dan minyak goreng. Penerimanya, adalah mereka yang berasal dari golongan tidak mampu seperti pedagang kaki lima, yatim piatu, pemijat tuna netra dan sebagainya.
"Total dibagikan sekitar 1000 paket. Selain bantuan dari Pak Ganjar, ada pula bantuan dari berbagai pihak," ujarnya.
Seorang penerima bantuan Nuqman (44) seorang pemijat tunanetra asal warga Kelurahan Tandang, Kota Semarang mengaku, selama terjadi wabah, pekerjaanya sangat terganggu. "Biasanya empat pelanggan kini hanya satu paling banyak dua orang," akunya.
Nuqman menambahkan, dalam situasi pandemi Covid-19 ia sebenarnya takut bila menangani pasien. Terlebih lagi, penyakit tersebut kadang tak menimbulkan gejala.
"Tapi saya hati-hati, biasanya pelanggan yang tetap saja. Kalau yang datang dari Jakarta tidak saya layani," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha