Rabu, 19 November 2025


Ratusan warga itu berkerumun untuk mencairkan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah pusat. Ia pun langsung mendatangi untuk turun tangan.

Ganjar awalnya melintas di depan kantor kecamatan itu saat menuju ke Candi Borobudur. Namun ketika melihat ada kerumunan ia langsung menghentikan mobilnya.

Begitu turun dari mobil, Ganjar juga mendapati banyak di antara mereka yang tidak mengenakan masker. Melihat hal membahayakan tersebut, Ganjar langsung berjalan memasuki gedung.

Ganjar langsung mencari camat. Setelah ditunjukkan ruangannya, yang keluar justru mengaku sebagai sekretaris kecamatan namun saat ini jadi plt camat. Ganjar pun langsung menegurnya.

"Tolong ini diatur. Ini ada pak polisi dan TNI. Kalau kurang personel saya kirim sekarang juga. Prinsipnya semua harus jaga jarak dan pakai masker," kata Ganjar.

Penumpukan warga yang mengantre itu ternyata disebabkan pembagian bantuan dilakukan secara serentak untuk beberepa desa. Ganjar pun memerintahkan pembagian secara berkala atau tempat pelaksanannya diperbanyak.

"Kalau bisa lebih baik per desa saja. Atau bisa juga dilakukan di kantor desa masing-masing biar tidak berjubel seperti ini. Bahaya banget ini. Coba koordinasi dengan Kantor Pos," tandasnya.Ganjar pun langsung menginstruksikan penataan jadwal, tempat duduk dan antrean. Beberapa titik antrean pun dia minta untuk dipercepat agar tidak terjadi penumpukan.Dari pintu gerbang, tenda ruang tunggu, antrean di pintu masuk, tempat duduk dalam gedung sampai verifikasi data penerima bantuan."Untuk desa yang belum jadwalnya, warganya suruh pulang saja. Menunggu di rumah. Bapak ibu, jangan ngeyel ya. Ayo selamet bareng-bareng," kata Ganjar kepada warga yang mengantre. (lhr) Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler