Merapi Masuki Fase Intrusi Baru, Ganjar Siapkan Pengungsian Berprotokol Kesehatan
Ali Muntoha
Senin, 6 Juli 2020 15:00:25
Berdasarkan data di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan dan Geologi (BPPTKG) jika gunung yang berada di wilayah Jateng dan DIY itu memasuki fase intrusi baru.
"Merapi lagi aktif, saya tadi langsung meminta membuat simulasi-simulasi agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, semuanya siap," kata Ganjar usai rapat Penangan Covid-19 di Kantor Gubernuran, Senin (6/7/2020).
Selain simulasi penyelamatan, simulasi yang juga penting digelar adalah penanganan pengungsi. Ganjar meminta, tempat penampungan pengungsi harus disiapkan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
"Itu harus disimulasikan, pengungsinya tidak boleh terlalu rapat karena saat ini sedang pandemi. Bagaimana penataannya, apa saja yang perlu disiapkan, saya minta disimulasikan sejak sekarang," ujarnya.
Pihaknya mengatakan sudah memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang rawan akan erupsi Merapi itu. Sejumlah relawan dan instansi terkait sudah digerakkan untuk melihat pergerakan gunung Merapi itu.
Termasuk penyiapan jalur evakuasi. Menurut Ganjar, jalur evakuasi yang ada di Kabupaten Boyolali dan Magelang dalam kondisi bagus.
Termasuk penyiapan jalur evakuasi. Menurut Ganjar, jalur evakuasi yang ada di Kabupaten Boyolali dan Magelang dalam kondisi bagus."Tinggal jalur evakuasi di Klaten yang kondisinya tidak bagus. Maka saya minta carikan alternatifnya yang lebih bagus dan yang jelek harus segera diperbaiki," paparnya.Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan, pihaknya sudah menggerakkan seluruh relawan untuk siap siaga menghadapi kondisi Merapi."Masing-masing Kabupaten yang ada di lereng Merapi sudah membuat rencana kontijensi (renkon) terkait kondisi itu. Termasuk kami sudah meminta mereka menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang sesuai standar protokol kesehatan," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan persiapan sebagai upaya antisipasi jika Gunung Merapi kembali erupsi. Pasalnya, saat ini sejumlah letusan eksplosif yang disertai gempa mulai sering terjadi.
Berdasarkan data di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan dan Geologi (BPPTKG) jika gunung yang berada di wilayah Jateng dan DIY itu memasuki fase intrusi baru.
"Merapi lagi aktif, saya tadi langsung meminta membuat simulasi-simulasi agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, semuanya siap," kata Ganjar usai rapat Penangan Covid-19 di Kantor Gubernuran, Senin (6/7/2020).
Selain simulasi penyelamatan, simulasi yang juga penting digelar adalah penanganan pengungsi. Ganjar meminta, tempat penampungan pengungsi harus disiapkan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
"Itu harus disimulasikan, pengungsinya tidak boleh terlalu rapat karena saat ini sedang pandemi. Bagaimana penataannya, apa saja yang perlu disiapkan, saya minta disimulasikan sejak sekarang," ujarnya.
Pihaknya mengatakan sudah memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang rawan akan erupsi Merapi itu. Sejumlah relawan dan instansi terkait sudah digerakkan untuk melihat pergerakan gunung Merapi itu.
Termasuk penyiapan jalur evakuasi. Menurut Ganjar, jalur evakuasi yang ada di Kabupaten Boyolali dan Magelang dalam kondisi bagus.
"Tinggal jalur evakuasi di Klaten yang kondisinya tidak bagus. Maka saya minta carikan alternatifnya yang lebih bagus dan yang jelek harus segera diperbaiki," paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana mengatakan, pihaknya sudah menggerakkan seluruh relawan untuk siap siaga menghadapi kondisi Merapi.
"Masing-masing Kabupaten yang ada di lereng Merapi sudah membuat rencana kontijensi (renkon) terkait kondisi itu. Termasuk kami sudah meminta mereka menyiapkan tempat-tempat pengungsian yang sesuai standar protokol kesehatan," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha