Tekan Covid, Ganjar Usulkan Gerakan Warga Jateng di Rumah Saja Selama Dua Hari

Ali Muntoha
Senin, 1 Februari 2021 16:22:36


[caption id="attachment_205974" align="alignleft" width="1024"]
Rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, Senin (1/2/2021). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jateng tengah menyiapkan program “Jateng di Rumah Saja”. Program usulan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu, untuk membantu menekan penyebaran Covid-19 di provinsi ini.
Dengan program ini, Ganjar mengajak warga untuk tinggal di rumah saja selama dua hari. Waktu yang dipilih adalah akhir pekan.
Hal ini dilontarkan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19, Senin (1/2/2021).
“Masyarakat diajak untuk di rumah secara serentak. Namanya program Jateng di Rumah Saja. Kebijakan ini sedang kita siapkan, syukur-syukur weekend (akhir pekan) ini kita di rumah saja semuanya. Jadi, saya ingin melihat Jawa Tengah sepi, minimal dua hari saja," katanya.
Gerakan ini dilontarkan lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng menunjukkan hasil yang belum optimal. Beberapa daerah masih terjadi peningkatan kasus yang tinggi, di antaranya Cilacap, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Kota Semarang, Temanggung dan Blora.
Program ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat agar bisa mengurangi mobilitas di luar rumah. Usulan itu telah ia sampaikan kepada seluruh bupati/wali kota dan minta ditindaklanjuti.
"Anggap saja seperti camping (kemah) di rumah, tidak keluar. Dengan cara itu, maka potensi terjadinya kerumunan pasti tidak terjadi. Juga aktivitas yang menimbulkan keramaian juga pasti tidak ada. Dengan cara itu, kita bisa menyetop penyebaran Covid-19," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan persiapan dan kajian mendalam untuk mengukur apakah penerapan kebijakan itu bisa efektif.
Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman yang hadir dalam rapat itu merespon positif usulan itu. Ia mengatakan program itu layak dicoba dan pihaknya akan mendukung program tersebut.
"Ini terobosan bagus untuk penindakan tegas. Saya kira dua hari tidak keluar rumah itu langkah yang sangat bagus," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha

MURIANEWS, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jateng tengah menyiapkan program “Jateng di Rumah Saja”. Program usulan dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu, untuk membantu menekan penyebaran Covid-19 di provinsi ini.
Dengan program ini, Ganjar mengajak warga untuk tinggal di rumah saja selama dua hari. Waktu yang dipilih adalah akhir pekan.
Hal ini dilontarkan Ganjar saat memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19, Senin (1/2/2021).
“Masyarakat diajak untuk di rumah secara serentak. Namanya program Jateng di Rumah Saja. Kebijakan ini sedang kita siapkan, syukur-syukur weekend (akhir pekan) ini kita di rumah saja semuanya. Jadi, saya ingin melihat Jawa Tengah sepi, minimal dua hari saja," katanya.
Gerakan ini dilontarkan lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jateng menunjukkan hasil yang belum optimal. Beberapa daerah masih terjadi peningkatan kasus yang tinggi, di antaranya Cilacap, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Kota Semarang, Temanggung dan Blora.
Program ini diharapkan mampu membangun kesadaran masyarakat agar bisa mengurangi mobilitas di luar rumah. Usulan itu telah ia sampaikan kepada seluruh bupati/wali kota dan minta ditindaklanjuti.
"Anggap saja seperti camping (kemah) di rumah, tidak keluar. Dengan cara itu, maka potensi terjadinya kerumunan pasti tidak terjadi. Juga aktivitas yang menimbulkan keramaian juga pasti tidak ada. Dengan cara itu, kita bisa menyetop penyebaran Covid-19," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan persiapan dan kajian mendalam untuk mengukur apakah penerapan kebijakan itu bisa efektif.
Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman yang hadir dalam rapat itu merespon positif usulan itu. Ia mengatakan program itu layak dicoba dan pihaknya akan mendukung program tersebut.
"Ini terobosan bagus untuk penindakan tegas. Saya kira dua hari tidak keluar rumah itu langkah yang sangat bagus," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha