Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Semarang – Gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Polda Jateng dan organisasi profesi di bidang kesehatan menyatakan mendukung program yang akan digelar pada pada 6-7 Februari 2021 tersebut.

Kapolda Jawa  Tengah Irjen Ahmad Luthfi menegaskan, dukungan penuh akan diberikan dalam bentuk operasi yustisi secara masif.

Luthfi mengatakan, gerakan ini pada dasarnya menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat yang melakukan PPKM Jawa-Bali. Selain itu untuk menekan angka Covid-19 di Jateng yang masih tinggi.

Ia mengatakan, operasi yustisi yang dilakukan pda dasarnya sama dengan yang selama ini terlaksana. “Tentunya dengan menindak para pelanggar protokol kesehatan. Jadi tetap yustisi, tidak ada penindakan khusus,” katanya, Rabu (3/2/2021).

Pihaknya juga mengimbau masyarakat juga tidak berlebihan dalam mempersiapkan diri berpartisipasi dalam Gerakan Jateng di Rumah Saja. Sebab, gerakan tersebut hanya berlangsung dua hari.

“Masyarakat tidak usah terlalu panik, karena cukup dua hari tidak usah memborong makanan berlebihan,” ujarnya.

Dukungan juga diutarakan oleh Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng Edi Wuryanto. Ia menegaskan pihaknya sangat setuju dan mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Ganjar.

Menurutnya, langkah itu penting sebagai upaya merubah perilaku masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan khususnya di sektor hulu.

"Sangat setuju dan saya mendukung, karena ini penanganan pada level hulu. Selama ini kita fokus pada sektor hilir terus, padahal hilir tidak akan selesai kalau hulu tidak diperbaiki," terangnya.

Baca: Pasar Hingga Mal Ditutup Selama Jateng di Rumah Saja, Operasi Yustisi Gabungan Digelar

Edi menyebut, perilaku masyarakat saat ini masih abai terhadap protokol kesehatan. Masih banyak masyarakat yang keluar rumah untuk kegiatan yang tidak perlu atau prioritas.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua IDI Cabang Kota Semarang dr Elang Sumambar. Menurutnya, langkah itu penting diambil sebagai upaya untuk menekan angka kesakitan yang terus meninggi.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua IDI Cabang Kota Semarang dr Elang Sumambar. Menurutnya, langkah itu penting diambil sebagai upaya untuk menekan angka kesakitan yang terus meninggi."Saya sangat setuju, karena angka kesakitannya tinggi. Dan salah satu cara untuk memutus mata rantai itu adalah dengan mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah," kata Elang.Elang berharap masyarakat Jateng mendukung program tersebut dan dengan sadar melaksanakannya. Selain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, gerakan itu penting sebagai bentuk membantu tenaga kesehatan melawan pandemi."Banyak teman-teman sejawat kami yang gugur selama menghadapi pandemi ini, masyarakat juga sudah banyak yang meninggal. Artinya, kenapa sih dua hari saja kita tidak coba ke sana, untuk silent dan membantu para tenaga kesehatan sekaligus memberikan penghormatan," tegasnya.Baca: Tekan Covid, Ganjar Usulkan Gerakan Warga Jateng di Rumah Saja Selama Dua HariElang juga menjawab keraguan masyarakat akan efektivitas Gerakan Jateng di Rumah Saja. Bagi mereka yang mengatakan tidak akan bermanfaat karena hanya dilakukan selama dua hari, namun Elang memiliki pandangan berbeda."Meskipun hanya dua hari, tapi ingat bahwa Sabtu-Minggu itu waktu di mana banyak orang keluar rumah. Seperti terkompensasi, sehingga kadang kontrolnya lepas. Banyak yang pergi wisata, nongkrong dan lainnya karena itu sudah budaya. Meskipun ini hanya dua hari, tapi kalau bisa dilakukan pasti bisa berdampak bagus untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang tinggi," jelasnya.Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menelorkan gerakan Jateng di Rumah Saja pada akhir pekan ini. Ganjar sudah mengeluarkan Surat Edaran nomor 443.5/0001933 yang mengatur gerakan tersebut.Ganjar mengimbau pada masyarakat untuk menunda seluruh kegiatan yang sudah direncanakan pada akhir pekan nanti. Sehingga pelaksanaan Jateng di Rumah Saja bisa berjalan dengan baik.“Nah kita siap-siap, sebelum dua hari itu, yang pengin belanja dulu untuk persiapan di rumah, nggak usah banyak-banyak toh cuma dua hari,” ujarnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler