Gubernur Ganjar Dorong Kabupaten/Kota Percepat Vaksinasi Tahap Dua untuk Nakes
Ali Muntoha
Rabu, 10 Februari 2021 11:06:07
MURIANEWS, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong kabupaten/kota di Jawa Tengah mempercepat vaksinasi kedua untuk para tenaga kesehatan (nakes). Ini dilakukan agar proses vaksinasi untuk pelayan publik dan masyarakat bisa segera dilakukan.
"Saya ngecek di Sayung sudah berjalan bagus. Sekarang target kita memastikan seluruh nakes yang sudah divaksin tahap pertama, maka penyuntikan dosis kedua harus digenjot," kata Ganjar.
Sebelumnya, dalam sistem ditemukan capaian vaksinasi terhadap nakes di Jateng justru menurun. Ternyata hal itu menurut dia, disebabkan tambahan nakes yang belum terdata dalam program vaksinasi.
"Maka saya minta sekarang di
cut off dulu, kita bereskan dulu, nanti tambahannya bisa kita usulkan lagi. Biar semuanya terkejar," ujarnya.
Ganjar menerangkan dalam waktu dekat program vaksinasi akan dilanjutkan untuk pelayan publik dan masyarakat. Sehingga tahapan untuk para nakes ini harus segera diselesaikan.
"Jadi harus cepat, vaksinasi dosis kedua dibereskan agar berikutnya bisa berjalan. Sebab, kami komunikasi terus dengan pusat, dan jika vaksinnya dikirim lebih banyak, maka tugas kita menyiapkan," tegasnya.
"Jadi harus cepat, vaksinasi dosis kedua dibereskan agar berikutnya bisa berjalan. Sebab, kami komunikasi terus dengan pusat, dan jika vaksinnya dikirim lebih banyak, maka tugas kita menyiapkan," tegasnya.Terkait vaksinasi bagi nakes lansia, Ganjar mengatakan pihaknya sedang menggenjot perbaikan sistem pendataan. Sebab, awalnya lansia tidak masuk daftar penerima vaksin.Namun, pada 5 Februari 2021 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk usia 60 tahun ke atas (lansia) dengan dua dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari."Datanya sedang kami perbaiki. Kami komunikasi terus dengan pusat, agar sistem datanya baik di pusat dan daerah bisa sama. Intinya kami siap, tinggal dijalankan saja. Semua sudah oke," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_206517" align="alignleft" width="980"]

Petugas vaksinasi RSUD Loekmono Hadi Kudus bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong kabupaten/kota di Jawa Tengah mempercepat vaksinasi kedua untuk para tenaga kesehatan (nakes). Ini dilakukan agar proses vaksinasi untuk pelayan publik dan masyarakat bisa segera dilakukan.
"Saya ngecek di Sayung sudah berjalan bagus. Sekarang target kita memastikan seluruh nakes yang sudah divaksin tahap pertama, maka penyuntikan dosis kedua harus digenjot," kata Ganjar.
Sebelumnya, dalam sistem ditemukan capaian vaksinasi terhadap nakes di Jateng justru menurun. Ternyata hal itu menurut dia, disebabkan tambahan nakes yang belum terdata dalam program vaksinasi.
"Maka saya minta sekarang di
cut off dulu, kita bereskan dulu, nanti tambahannya bisa kita usulkan lagi. Biar semuanya terkejar," ujarnya.
Ganjar menerangkan dalam waktu dekat program vaksinasi akan dilanjutkan untuk pelayan publik dan masyarakat. Sehingga tahapan untuk para nakes ini harus segera diselesaikan.
"Jadi harus cepat, vaksinasi dosis kedua dibereskan agar berikutnya bisa berjalan. Sebab, kami komunikasi terus dengan pusat, dan jika vaksinnya dikirim lebih banyak, maka tugas kita menyiapkan," tegasnya.
Terkait vaksinasi bagi nakes lansia, Ganjar mengatakan pihaknya sedang menggenjot perbaikan sistem pendataan. Sebab, awalnya lansia tidak masuk daftar penerima vaksin.
Namun, pada 5 Februari 2021 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) vaksin CoronaVac dari Sinovac untuk usia 60 tahun ke atas (lansia) dengan dua dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari.
"Datanya sedang kami perbaiki. Kami komunikasi terus dengan pusat, agar sistem datanya baik di pusat dan daerah bisa sama. Intinya kami siap, tinggal dijalankan saja. Semua sudah oke," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha