Masuk ke Mal di Semarang, Ganjar Terpaksa Download Aplikasi untuk Tunjukkan Kartu Vaksin
Ali Muntoha
Rabu, 11 Agustus 2021 14:28:55
MURIANEWS, Semarang – Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang ditunjuk untuk melakaukan uji coba pembukaan mal di wilayah PPKM level 4. Pengunjung yang masuk mal, diwajibkan menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin Covid-19.
Pengunjung yang dibatasi usianya di atas 12 tahun hingga di bawah 50 tahun wajib menunjukkan kartu vaksin atau scan
barcode dalam aplikasi PeduliLindungi.
Tak terkecuali Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang Rabu (11/8/2021) hari ini mengecek situasi di salah satu mal di Kota Semarang. Ganjar terpaksa
download aplikasi tersebut terlebih dahulu.
"Ini baru uji coba, jadi terpaksa kita menerima dulu kondisi ini. Apapun yang terjadi, pemerintah punya keinginan kuat untuk membantu meningkatkan kembali ekonomi dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," katanya.
Di dalam mal, selain menyapa pengunjung, Ganjar sempat masuk ke beberapa gerai. Ia juga berdialog dengan penjaga gerai.
Dari jawaban diketahui jika sejak dibuka sejak Selasa (10/8/2021), mal sudah mulai ramai dan jualan juga cukup laku.
Ganjar mengatakan, dari pantauannya pembukaan mal di Semarang berjalan lancar. Masyarakat bisa tertib dan teratur untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Saya cek rata-rata mereka siap menjalankan prokes. Masker enggak boleh dicopot, mereka juga mau antre dengan baik. Kalau ini bisa dipertahankan, maka ekonomi bisa tumbuh lagi," ucapnya.
Meski demikian, Ganjar menyebut syarat menunjukkan sertifikat vaksinasi untuk bisa masuk mal menurutnya kurang adil. Mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum divaksin karena jumlah vaksin masih terbatas.
"Sebenarnya aturan itu enggak
fair, karena banyak masyarakat yang rindu vaksin, tapi belum dapat sampai sekarang. Maka, tugas pemerintah sekarang adalah segera menyiapkan vaksin lebih banyak agar bisa mempercepat," ujarnya.
"Sebenarnya aturan itu enggak
fair, karena banyak masyarakat yang rindu vaksin, tapi belum dapat sampai sekarang. Maka, tugas pemerintah sekarang adalah segera menyiapkan vaksin lebih banyak agar bisa mempercepat," ujarnya.
Baca: Dianggap Tak Adil, Jateng Belum Wajibkan Sertifikat Vaksin Jadi Syarat BeraktivitasGanjar menyatakan terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi di Jawa Tengah. Caranya dengan meminta tambahan alokasi vaksin.Untuk memenuhi target vaksinasi selesai pada Desember, Jateng membutuhkan vaksin 2,4 juta per minggu. Namun kiriman vaksin dari pemerintah pusat sampai saat ini hanya 600 ribu sampai 700 ribu.Dengan alokasi vaksin lebih banyak untuk Jateng, Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang bisa beraktivitas normal atau masuk mal."Dan mereka juga bisa memiliki kesempatan dan akses yang sama dengan yang sudah divaksin. Jangan ada yang dibedakan," tegasnya.Pelaksanaan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.Selain Kota Semarang wilayah lain yang ditunjuk untuk ujicoba yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_233035" align="alignleft" width="880"]

Gubernur Ganjar Pranowo melihat pengunjung mal men-scan barcode aplikasi PeduliLindungi. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang ditunjuk untuk melakaukan uji coba pembukaan mal di wilayah PPKM level 4. Pengunjung yang masuk mal, diwajibkan menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin Covid-19.
Pengunjung yang dibatasi usianya di atas 12 tahun hingga di bawah 50 tahun wajib menunjukkan kartu vaksin atau scan
barcode dalam aplikasi PeduliLindungi.
Tak terkecuali Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang Rabu (11/8/2021) hari ini mengecek situasi di salah satu mal di Kota Semarang. Ganjar terpaksa
download aplikasi tersebut terlebih dahulu.
"Ini baru uji coba, jadi terpaksa kita menerima dulu kondisi ini. Apapun yang terjadi, pemerintah punya keinginan kuat untuk membantu meningkatkan kembali ekonomi dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," katanya.
Di dalam mal, selain menyapa pengunjung, Ganjar sempat masuk ke beberapa gerai. Ia juga berdialog dengan penjaga gerai.
Dari jawaban diketahui jika sejak dibuka sejak Selasa (10/8/2021), mal sudah mulai ramai dan jualan juga cukup laku.
Ganjar mengatakan, dari pantauannya pembukaan mal di Semarang berjalan lancar. Masyarakat bisa tertib dan teratur untuk mematuhi protokol kesehatan.
"Saya cek rata-rata mereka siap menjalankan prokes. Masker enggak boleh dicopot, mereka juga mau antre dengan baik. Kalau ini bisa dipertahankan, maka ekonomi bisa tumbuh lagi," ucapnya.
Meski demikian, Ganjar menyebut syarat menunjukkan sertifikat vaksinasi untuk bisa masuk mal menurutnya kurang adil. Mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum divaksin karena jumlah vaksin masih terbatas.
"Sebenarnya aturan itu enggak
fair, karena banyak masyarakat yang rindu vaksin, tapi belum dapat sampai sekarang. Maka, tugas pemerintah sekarang adalah segera menyiapkan vaksin lebih banyak agar bisa mempercepat," ujarnya.
Baca: Dianggap Tak Adil, Jateng Belum Wajibkan Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Beraktivitas
Ganjar menyatakan terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi di Jawa Tengah. Caranya dengan meminta tambahan alokasi vaksin.
Untuk memenuhi target vaksinasi selesai pada Desember, Jateng membutuhkan vaksin 2,4 juta per minggu. Namun kiriman vaksin dari pemerintah pusat sampai saat ini hanya 600 ribu sampai 700 ribu.
Dengan alokasi vaksin lebih banyak untuk Jateng, Ganjar berharap semakin banyak masyarakat yang bisa beraktivitas normal atau masuk mal.
"Dan mereka juga bisa memiliki kesempatan dan akses yang sama dengan yang sudah divaksin. Jangan ada yang dibedakan," tegasnya.
Pelaksanaan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Selain Kota Semarang wilayah lain yang ditunjuk untuk ujicoba yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha