Ganjar Sebut Tinggal Satu Daerah Merah di Jateng Jika Pakai Assessment Level, Demak Sudah Kuning
Ali Muntoha
Senin, 16 Agustus 2021 21:25:41
MURIANEWS, Semarang – Penyebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah disebut terus mengalami penurunan. Jumlah wilayah yang berstatus zona merah disebutkan hanya tinggak Kota Magelang saja.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, zona merah yang tinggal satu daerah itu berdasar assessment level. Dari assessment ini juga sudah ada daerah di Jawa Tengah yang turun ke zona kuning, yakni Kabupaten Demak.
"Kalau kita pakai asessment level, hanya ada satu daerah yang merah yakni Kota Magelang. Lainnya sudah oranye bahkan ada yang kuning yakni Demak,” katanya usai rapat penanganan Covid-19 di Jateng, Senin (16/8/2021).
Ganjar melanjutkan, sementara jika menggunakan data yang dimiliki Pemprov Jateng belum ada wilayah di provinsi tersebut yang masuk zona kuning.
”Kalau kita pakai data kita, indikator epidemologis, belum ada yang kuning, oranye semuanya. Yang merah hanya Wonogiri, Kabupaten Magelang dan Banyumas masih merah. Kecamatannya hanya sedikit, kalau dilihat perdesa sudah banyak yang hijau," ujarnya.
Ganjar mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pencocokan data. Terlebih menurut dia, sejumlah daerah sering mengeluhkan padanya tentang perbedaan data dengan pemerintah pusat.
Ganjar menyebut Jateng menjadi satu-satunya daerah yang sistemnya sudah terhubung dengan sistem pemerintah pusat. Dengan begitu, maka tinggal penyesuaian data untuk menyelesaikan persoalan perbedaan data.
"Dan sudah ada kabupaten yang benar-benar sesuai datanya dengan pusat, yakni Banjarnegara, Kendal, Kota Magelang dan Pemalang. Baru empat itu yang sudah sesuai, maka yang lainnya akan terus kita dorong untuk perbaikan," jelas Ganjar.
"Dan sudah ada kabupaten yang benar-benar sesuai datanya dengan pusat, yakni Banjarnegara, Kendal, Kota Magelang dan Pemalang. Baru empat itu yang sudah sesuai, maka yang lainnya akan terus kita dorong untuk perbaikan," jelas Ganjar.Ganjar Kembali mengingatkan semua pihak tak boleh lengah meski terjadi penurunan kasus. Sebab dirinya khawatir, akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 akibat kelengahan itu.Sementara Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menyebut jika penanganan Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan hasil positif. Angka
positivity rate di Jateng disebut mengalami penurunan. Yakni dari minggu ke-31 yakni 26,07 persen menjadi 21,20 persen di minggu ke-32.Upaya
testing dan
tracing juga sudah menunjukkan hasil cukup bagus, ditambah
bed occupancy rate (BOR) di Jateng juga terus menurun."BOR saat ini untuk ICU sebesar 55,04 persen, turun dari pekan sebelumnya 62,02 persen. Untuk BOR isolasi juga menurun, dari 43,62 persen minggu ke-31 saat ini menjadi 35,16 persen," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_227781" align="alignleft" width="1280"]

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Penyebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah disebut terus mengalami penurunan. Jumlah wilayah yang berstatus zona merah disebutkan hanya tinggak Kota Magelang saja.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, zona merah yang tinggal satu daerah itu berdasar assessment level. Dari assessment ini juga sudah ada daerah di Jawa Tengah yang turun ke zona kuning, yakni Kabupaten Demak.
"Kalau kita pakai asessment level, hanya ada satu daerah yang merah yakni Kota Magelang. Lainnya sudah oranye bahkan ada yang kuning yakni Demak,” katanya usai rapat penanganan Covid-19 di Jateng, Senin (16/8/2021).
Ganjar melanjutkan, sementara jika menggunakan data yang dimiliki Pemprov Jateng belum ada wilayah di provinsi tersebut yang masuk zona kuning.
”Kalau kita pakai data kita, indikator epidemologis, belum ada yang kuning, oranye semuanya. Yang merah hanya Wonogiri, Kabupaten Magelang dan Banyumas masih merah. Kecamatannya hanya sedikit, kalau dilihat perdesa sudah banyak yang hijau," ujarnya.
Ganjar mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pencocokan data. Terlebih menurut dia, sejumlah daerah sering mengeluhkan padanya tentang perbedaan data dengan pemerintah pusat.
Ganjar menyebut Jateng menjadi satu-satunya daerah yang sistemnya sudah terhubung dengan sistem pemerintah pusat. Dengan begitu, maka tinggal penyesuaian data untuk menyelesaikan persoalan perbedaan data.
"Dan sudah ada kabupaten yang benar-benar sesuai datanya dengan pusat, yakni Banjarnegara, Kendal, Kota Magelang dan Pemalang. Baru empat itu yang sudah sesuai, maka yang lainnya akan terus kita dorong untuk perbaikan," jelas Ganjar.
Ganjar Kembali mengingatkan semua pihak tak boleh lengah meski terjadi penurunan kasus. Sebab dirinya khawatir, akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 akibat kelengahan itu.
Sementara Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menyebut jika penanganan Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan hasil positif. Angka
positivity rate di Jateng disebut mengalami penurunan. Yakni dari minggu ke-31 yakni 26,07 persen menjadi 21,20 persen di minggu ke-32.
Upaya
testing dan
tracing juga sudah menunjukkan hasil cukup bagus, ditambah
bed occupancy rate (BOR) di Jateng juga terus menurun.
"BOR saat ini untuk ICU sebesar 55,04 persen, turun dari pekan sebelumnya 62,02 persen. Untuk BOR isolasi juga menurun, dari 43,62 persen minggu ke-31 saat ini menjadi 35,16 persen," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha