MTs di Jepara dan SMP di Purbalingga Jadi Klaster Covid, PTM Ditutup
Ali Muntoha
Rabu, 22 September 2021 08:23:21
MURIANEWS, Semarang – Dua sekolah di Jawa Tengah menjadi klaster penyebaran Covid-19. Alhasil pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah itu sementara ini ditutup.
Dua sekolah itu yakni MTs di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara, dan SMPN 4 Mrebet, Purbalingga.
Di MTs di Rengging Jepara ditemukan 25 siswa dan tiga guru terdeteksi Covid-19. Sementara di SMPN 4 Brebet ada 90 siswa yang terdeteksi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya telah menghubungi bupati Purbalingga dan Kemenag untuk menutup PTM di dua sekolah tersebut.
"Untuk Purbalingga, saya sudah telepon Bupati, sudah dicek, dan saya minta untuk ditutup. Sama juga yang terjadi di Jepara, saya minta langsung tutup," katanya, Rabu (22/9/2021).
Baca: Gelar PTM Sebelum Izin Turun, 90 Siswa SMP di Purbalingga Positif CovidGanjar juga meyebut ada laporan kasus di sejumlah sekolah di Blora. Namun ini dipastikan bukan klaster, lanataran kasus ditemukan saat skrining sebelum PTM dilaksanakan.
“Blora justru kita apresiasi, ada delapan sekolah melakukan skrining (sebelum PTM), dan ditemukan sekitar 40-an kasus. Jadi, bukan klaster sekolah karena menularnya bukan di sekolah,” ungkapnya.
“Blora justru kita apresiasi, ada delapan sekolah melakukan skrining (sebelum PTM), dan ditemukan sekitar 40-an kasus. Jadi, bukan klaster sekolah karena menularnya bukan di sekolah,” ungkapnya.Oleh karenanya, dalam menyiapkan PTM, sekolah-sekolah di Jawa Tengah diminta untuk menggelar
testing untuk mengantisipasi adanya siswa maupun guru yang terpapar Covid-19."Sekarang kita minta untuk yang persiapan PTM itu harus disiapkan
testing-nya. Kalau perlu sekali-kali di-
random test," ujarnya.
Baca: Dinkes Jateng Pastikan Kasus Positif Covid di 8 Sekolah di Blora Bukan Klaster PTMIa menegaskan agar sekolah menerapkan kejujuran jika memang belum siap menyelenggarakan PTM harus. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melakukan pendampingan hingga sekolah benar-benar siap."(Sekolah) yang belum siap, tidak usah mengaku siap. Kalau belum siap kami akan dampingi biar siap," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_190103" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi (Pixabay)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Dua sekolah di Jawa Tengah menjadi klaster penyebaran Covid-19. Alhasil pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah itu sementara ini ditutup.
Dua sekolah itu yakni MTs di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara, dan SMPN 4 Mrebet, Purbalingga.
Di MTs di Rengging Jepara ditemukan 25 siswa dan tiga guru terdeteksi Covid-19. Sementara di SMPN 4 Brebet ada 90 siswa yang terdeteksi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya telah menghubungi bupati Purbalingga dan Kemenag untuk menutup PTM di dua sekolah tersebut.
"Untuk Purbalingga, saya sudah telepon Bupati, sudah dicek, dan saya minta untuk ditutup. Sama juga yang terjadi di Jepara, saya minta langsung tutup," katanya, Rabu (22/9/2021).
Baca: Gelar PTM Sebelum Izin Turun, 90 Siswa SMP di Purbalingga Positif Covid
Ganjar juga meyebut ada laporan kasus di sejumlah sekolah di Blora. Namun ini dipastikan bukan klaster, lanataran kasus ditemukan saat skrining sebelum PTM dilaksanakan.
“Blora justru kita apresiasi, ada delapan sekolah melakukan skrining (sebelum PTM), dan ditemukan sekitar 40-an kasus. Jadi, bukan klaster sekolah karena menularnya bukan di sekolah,” ungkapnya.
Oleh karenanya, dalam menyiapkan PTM, sekolah-sekolah di Jawa Tengah diminta untuk menggelar
testing untuk mengantisipasi adanya siswa maupun guru yang terpapar Covid-19.
"Sekarang kita minta untuk yang persiapan PTM itu harus disiapkan
testing-nya. Kalau perlu sekali-kali di-
random test," ujarnya.
Baca: Dinkes Jateng Pastikan Kasus Positif Covid di 8 Sekolah di Blora Bukan Klaster PTM
Ia menegaskan agar sekolah menerapkan kejujuran jika memang belum siap menyelenggarakan PTM harus. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melakukan pendampingan hingga sekolah benar-benar siap.
"(Sekolah) yang belum siap, tidak usah mengaku siap. Kalau belum siap kami akan dampingi biar siap," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha