Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Solo – Tahapan seleksi dalon pegawai negeri sipil (CPNS) saat ini tengah berjalan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, proses ini tak boleh dicemari dengan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Karena menurutnya, seleksi CPNS merupakan seleksi yang dilakukan negara untuk mencari kader birokrat berkualitas.

"Jangan dicemari dengan urusan kolusi, korupsi dan nepotisme," tegasnya di sela pertemuan jajaran komisaris utama Bank Pembangunan Daerah di Hotel Alila Solo, Jumat (29/10/2021).

Oleh karenanya menurut dia, pihaknya memastikan tidak akan memberi ampun pihak-pihak ataupun oknum yang mencurangi CPNS tahun ini.

Ganjar memastikan, jika ditemukan ada kecurangan CPNS di Jateng akan ditindak tegas.

”Sampai hari ini belum ada laporan (kecurangan di Jateng). Kemarin saya mengikuti di berita-berita. Kalau ada kecurangan di Jateng, tidak ada ampun buat saya. Akan saya proses," katanya.

Terkait adanya kecurangan CPNS di berbagai daerah di Indonesia yang menggunakan teknologi, Ganjar berharap ada evaluasi dari penyelenggara. Jika kecurangan itu sifatnya masif, maka harus ada audit teknologi informasi.

"Agar kemudian kita bisa mengetahui dan mengecek betul, itu terjadi atau tidak. Sebenarnya seperti apa dan lainnya. Ini harus diaudit," ucapnya.Baca: Ini Modus Baru Kecurangan CPNS 2021Ganjar juga meminta penyelenggara tegas dalam mengambil keputusan. Jika memang ada niat jahat untuk melakukan kecurangan itu, maka mesti dibatalkan atau diulang.Sebelumnya, Kemenpan RB menerima laporan terkait kecurangan SKD CPNS yang terjadi di sejumlah titik lokasi. Di antaranya di Buol, Enrekang, Mamuju, Lampung, Makassar dan titik-titik lokasi lainnya.Kecurangan yang dilakukan kebanyakan menggunakan teknologi informasi. PC yang digunakan tes ditemukannya berbagai aplikasi remote yang dikendalikan oleh pihak lain, sehingga peserta itu mendapat bantuan mengerjakan tes dari pihak lain. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler