Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Semarang – Para pelajar di Jawa Tengah dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi agen antikorupsi. Pelantikan dilakukan bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021, Kamis (9/12/2021).

Pelantikan dilakukan secara simbolis kepada empat siswa di aula SMAN 15 Semarang, dan para pelajar lain dari seluruh Jateng mengikuti pelantikan secara daring.

Usai pelantikan, para siswa serentak berikrar untuk menjadi agen antikorupsi dan melaporkan setiap temuan indikasi korupsi langsung kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Ganjar meminta para agen mengasah kepekaannya terhadap indikasi korupsi di lingkungan sekitar. Caranya mulai dari hal-hal sederhana.

"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah dari hal yang sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak mbolos dan lainnya," kata Ganjar.

Baca: ICW: Jokowi Gagal Perangi Korupsi!

Ia menyebut, pendidikan antikorupsi lanjut Ganjar tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum baru. Pendidikan antikorupsi bisa diinternalisasikan pada banyak mata pelajaran yang ada.

"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya.
"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya juga mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya.Maka dirinya senang ketika para pelajar itu mau jadi agen antikorupsi. Sebab, semangat antikorupsi harus dilakukan sejak dini.Baca: Ganjar Cerita Pejabat Takut hingga Jual Barang saat Lapor Kekayaan di KPKSalah satu pelajar, Fernandi mengatakan, dirinya tertarik untuk jadi agen antikorupsi karena sadar bahwa korupsi itu harus diberantas sampai akarnya. Hal itu tidak bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum semata, namun harus melibatkan semua pihak termasuk anak-anak."Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami menganggap koruptor itu jahat, merugikan negara dan masyarakat. Jadi harus diberantas dan dilawan semuanya," ucapnya."Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka akan saling mengingatkan. Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar