Begini Sikap Ganjar Pranowo soal Minyak Goreng Langka
Ali Muntoha
Rabu, 23 Februari 2022 13:31:11
MURIANEWS, Semarang – Minyak goreng masih langka di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengaku mendapat keluhan dari warga mengenai hal ini.
Ganjar Pranowo pun mengambil sikap. Ia memerintahkan agar operasi pasar (OP) minyak goreng terus digencarkan.
”Saya sudah komunikasi dengan pusat juga, dan sudah disiapkan jadwal-jadwalnya (operasi pasar, red),” kata Ganjar, Rabu (23/2/2022).
Jadwal operasi pasar itu menurut Ganjar juga perlu disampaikan ke publik. Agar tidak memunculkan kekhawatiran pada masyarakat.
Ganjar mengatakan, sejak tanggal 21–23 Februari operasi pasar dilakukan hampir menyeluruh di Jawa Tengah. Misalnya PT Sawit Juara yang mendistribusikan kurang lebih 32 ton minyak di Kota Semarang.
“Terus kemudian adalagi dari PT PPI, ini tanggal 21 sampai 23 Februari. Ini ada di Purworejo, Kebumen, Kota Semarang, dan Kota Surakarta ini masing-masing kurang lebih 3.000 liter,” ujar Ganjar.
Kemudian Operasi pasar minyak goreng juga dilakukan oleh Perum Bulog sejak 22–23 Februari. Yakni di Batang sebanyak 2.000 liter, Wonosobo 2.000 liter dan Grobogan 3.000 liter.
Baca: Mendag Selidiki Dugaan Minyak Goreng Langka Karena ada KartelSelain itu PT BES juga melakukan operasi pasar minyak goreng. Totalnya 123.000 liter atau kurang lebih 10.250 dus disebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Demak, Salatiga, Jepara, Batang, Magelang, Purbalingga dan beberapa kota lainnya.
“Kalau kita ngelihat kondisi ini, rasa-rasanya publik harus tahu terkait dengan operasi pasar. Karena tadi pagi saya masih ditanyain teman-teman dari Demak kok minyaknya masih mahal dan langka,” terangnya.
“Kalau kita ngelihat kondisi ini, rasa-rasanya publik harus tahu terkait dengan operasi pasar. Karena tadi pagi saya masih ditanyain teman-teman dari Demak kok minyaknya masih mahal dan langka,” terangnya.
Baca: Nggak Kebagian Kupon OP Minyak Goreng, Sejumlah Warga Grobogan Gigit JariGanjar berharap, pemerintah pusat mengambil tindakan tegas terkait kewajiban DMO (Domestic Market Obligation) 20 persen yang harus dibagikan kepada masyarakat. Sehingga masalah minyak goreng dapat segera ditanggulangi.“Kita lagi berada pada situasi yang tidak menguntungkan hari ini, maka pada pemerintah pusat saya harapkan betul untuk mengambil tindakan yang tegas sehingga DMO 20 persen yang mesti dibagi harus dibagi,” imbuhnya.
Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di KudusSelain itu Ganjar juga meminta masyarakat untuk membeli minyak goreng tidak secara berlebihan.Ganjar juga mengimbau agar tidak ada oknum yang menimbun minyak goreng di Jawa Tengah. Termasuk pada oknum yang melakukan tindakan ilegal dan membahayakan masyarakat terkait ini.“Dan saya menyampaikan terimakasih atas kerjakeras dari polda yang kemarin bisa menangkap di Kudus, pelaku yang memalsukan minyak goreng,” tegasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_274217" align="alignleft" width="1280"]

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Minyak goreng masih langka di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengaku mendapat keluhan dari warga mengenai hal ini.
Ganjar Pranowo pun mengambil sikap. Ia memerintahkan agar operasi pasar (OP) minyak goreng terus digencarkan.
”Saya sudah komunikasi dengan pusat juga, dan sudah disiapkan jadwal-jadwalnya (operasi pasar, red),” kata Ganjar, Rabu (23/2/2022).
Jadwal operasi pasar itu menurut Ganjar juga perlu disampaikan ke publik. Agar tidak memunculkan kekhawatiran pada masyarakat.
Ganjar mengatakan, sejak tanggal 21–23 Februari operasi pasar dilakukan hampir menyeluruh di Jawa Tengah. Misalnya PT Sawit Juara yang mendistribusikan kurang lebih 32 ton minyak di Kota Semarang.
“Terus kemudian adalagi dari PT PPI, ini tanggal 21 sampai 23 Februari. Ini ada di Purworejo, Kebumen, Kota Semarang, dan Kota Surakarta ini masing-masing kurang lebih 3.000 liter,” ujar Ganjar.
Kemudian Operasi pasar minyak goreng juga dilakukan oleh Perum Bulog sejak 22–23 Februari. Yakni di Batang sebanyak 2.000 liter, Wonosobo 2.000 liter dan Grobogan 3.000 liter.
Baca: Mendag Selidiki Dugaan Minyak Goreng Langka Karena ada Kartel
Selain itu PT BES juga melakukan operasi pasar minyak goreng. Totalnya 123.000 liter atau kurang lebih 10.250 dus disebar di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Demak, Salatiga, Jepara, Batang, Magelang, Purbalingga dan beberapa kota lainnya.
“Kalau kita ngelihat kondisi ini, rasa-rasanya publik harus tahu terkait dengan operasi pasar. Karena tadi pagi saya masih ditanyain teman-teman dari Demak kok minyaknya masih mahal dan langka,” terangnya.
Baca: Nggak Kebagian Kupon OP Minyak Goreng, Sejumlah Warga Grobogan Gigit Jari
Ganjar berharap, pemerintah pusat mengambil tindakan tegas terkait kewajiban DMO (Domestic Market Obligation) 20 persen yang harus dibagikan kepada masyarakat. Sehingga masalah minyak goreng dapat segera ditanggulangi.
“Kita lagi berada pada situasi yang tidak menguntungkan hari ini, maka pada pemerintah pusat saya harapkan betul untuk mengambil tindakan yang tegas sehingga DMO 20 persen yang mesti dibagi harus dibagi,” imbuhnya.
Baca: Awas! Minyak Goreng Palsu Beredar di Kudus
Selain itu Ganjar juga meminta masyarakat untuk membeli minyak goreng tidak secara berlebihan.
Ganjar juga mengimbau agar tidak ada oknum yang menimbun minyak goreng di Jawa Tengah. Termasuk pada oknum yang melakukan tindakan ilegal dan membahayakan masyarakat terkait ini.
“Dan saya menyampaikan terimakasih atas kerjakeras dari polda yang kemarin bisa menangkap di Kudus, pelaku yang memalsukan minyak goreng,” tegasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha