Dikunjungi Para Tokoh Agama, Ganjar Bangga Tradisi Silaturahmi Masih Kental
Ali Muntoha
Selasa, 17 Mei 2022 20:28:26
MURIANEWS, Semarang – Keusukupan Agung dan sejumlah tokoh agama dan penghayat kepercayaan mengunjungi Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
Ganjar Pranowo, Selasa (17/5/2022). Ganjar pun mengaku bangga lantaran tradisi saling berkunjung atau silaturahmi di provinsi ini masih kental.
Ganjar menyebut jika tradisi ini harus terus dijaga demi kerukunan umat beragama di Jawa Tengah.
Ganjar mengaku sangat senang karena mendapat kunjungan silaturahmi dari umat beragama. Di tengah silaturahmi tersebut juga membahas beberapa cerita mengenai kerukunan umat beragama di Jawa Tengah.
"Kami senang dikunjungi oleh umat beragama hari ini untuk menyampaikan kepada kami selamat Hari Raya Idulfitri dan saling memaafkan. Kemudian bercerita kondisi hubungan antarwarga masyarakat yang berbeda-beda suku agama dan merasa senang mereka," kata Ganjar.
Baca: Gowes ke Mangunsudiran, Ganjar Terkejut Harga Sembako Murah-Murah, Ternyata…Ganjar menyebut jika kerukunan umat beragama di Jawa Tengah dapat terbangun dan sangat kondusif, karena tradisi saling kunjung dan silaturahmi antar umat beragama.
"Menurut saya ini tradisi untuk kita rawat bersama. Kalau kita rawat ini terus maka suasana senang dan guyub akan ada terus," katanya.
"Menurut saya ini tradisi untuk kita rawat bersama. Kalau kita rawat ini terus maka suasana senang dan guyub akan ada terus," katanya.Saat ini, kata Ganjar, ruang publik untuk kegiatan keagamaan dan menjalin kerukunan antarumat beragama terus bermunculan.Sebelumnya Ganjar meresmikan Gedung Islamic Center dan Kantor MUI Kabupaten Jepara yang dapat digunakan sebagai ruang kerukunan beragama. Ia juga memberikan contoh bagaimana kesempatan ruang publik untuk kerukunan beragama terlihat saat perayaan Waisak di Borobudur kemarin.
Baca: Hadiri Parade Waisak dari Mendut ke Borobudur, Ganjar: Semoga Semua BahagiaLebih lanjut kerukunan umat beragama ini harus ditumbuhkan sejak usia anak. Di mana dalam keseharian anak-anak harus diasah perasaannya untuk saling menghormati yang berbeda agama atau suku. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_290229" align="alignleft" width="1280"]
Gubernur Ganjar Pranowo berfoto dengan tokoh agama dan penghayat kepercayaan. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Keusukupan Agung dan sejumlah tokoh agama dan penghayat kepercayaan mengunjungi Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
Ganjar Pranowo, Selasa (17/5/2022). Ganjar pun mengaku bangga lantaran tradisi saling berkunjung atau silaturahmi di provinsi ini masih kental.
Ganjar menyebut jika tradisi ini harus terus dijaga demi kerukunan umat beragama di Jawa Tengah.
Ganjar mengaku sangat senang karena mendapat kunjungan silaturahmi dari umat beragama. Di tengah silaturahmi tersebut juga membahas beberapa cerita mengenai kerukunan umat beragama di Jawa Tengah.
"Kami senang dikunjungi oleh umat beragama hari ini untuk menyampaikan kepada kami selamat Hari Raya Idulfitri dan saling memaafkan. Kemudian bercerita kondisi hubungan antarwarga masyarakat yang berbeda-beda suku agama dan merasa senang mereka," kata Ganjar.
Baca: Gowes ke Mangunsudiran, Ganjar Terkejut Harga Sembako Murah-Murah, Ternyata…
Ganjar menyebut jika kerukunan umat beragama di Jawa Tengah dapat terbangun dan sangat kondusif, karena tradisi saling kunjung dan silaturahmi antar umat beragama.
"Menurut saya ini tradisi untuk kita rawat bersama. Kalau kita rawat ini terus maka suasana senang dan guyub akan ada terus," katanya.
Saat ini, kata Ganjar, ruang publik untuk kegiatan keagamaan dan menjalin kerukunan antarumat beragama terus bermunculan.
Sebelumnya Ganjar meresmikan Gedung Islamic Center dan Kantor MUI Kabupaten Jepara yang dapat digunakan sebagai ruang kerukunan beragama. Ia juga memberikan contoh bagaimana kesempatan ruang publik untuk kerukunan beragama terlihat saat perayaan Waisak di Borobudur kemarin.
Baca: Hadiri Parade Waisak dari Mendut ke Borobudur, Ganjar: Semoga Semua Bahagia
Lebih lanjut kerukunan umat beragama ini harus ditumbuhkan sejak usia anak. Di mana dalam keseharian anak-anak harus diasah perasaannya untuk saling menghormati yang berbeda agama atau suku.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha
