Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Solo – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo prioritaskan siswa miskin untuk mengisi kekosongan kuota siswa baru di SMA/SMK negeri dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Tengah.

Terlebih masih ada sisa kuota di sejumlah sekolah dalam proses PPDB SMA/SMK negeri di Jateng.

”Yang kurang murid bisa kita isi ya. Makanya dulu kita ingatkan di beberapa daerah melakukan itu tetapi hanya sedikit kok, tidak terlalu banyak,” kata Ganjar di sela-sela Rakernas KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) di Hotel Alila, Solo, Kamis (14/7/2022).

Sebagai informasi, jumlah lulusan SMP/MTs di Jateng tercatat sebanyak 522.295 orang. Sementara daya tampung SMA/SMK negeri mencapai 217.745 orang.

Dalam proses PPDB jumlah siswa yang diterima sebanyak 216.107 peserta didik, atau 99,25 persen dari daya tampung Sisa kuota tersebut, kata Ganjar, akan diisi untuk siswa dari keluarga tak mampu.

”Yang kosong-kosong itu kita prioritaskan untuk, maaf, yang tidak mampu. Kalau mereka keluarga miskin kita prioritaskan,” ujarnya.

Baca: Disdikbud Catat Ada 85 Kasus Calon Siswa Terpental dari PPDB Jateng

Selain itu, opsi sekolah swasta juga mesti dipertimbangkan para orangtua siswa yang mampu. Terlebih, Ganjar tak menampik kuota SMA dan SMK negeri tidak bisa menampung seluruh siswa.

”Banyak juga sekolah swasta, apalagi yang di kota juga bagus-bagus, itu bisa diisi karena memang semua tidak bisa tertampung di sekolah negeri,” tandasnya.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Uswatun Khasanah, mengatakan, pemenuhan kuota siswa dilakukan sepekan sebelum kegiatan sekolah dimulai pada 18 Juli 2022 mendatang.Baca: Disdikbud Jateng Klaim PPDB SMA dan SMK Tak Ada Siswa TitipanSaat ini, kata Uswatun, sudah 99 persen terpenuhi dari total 217 ribuan kuota siswa. ”Sisanya hari ini sudah dikeluarkan surat edaran pemenuhan sekolah kepada pemangku wilayah,” kata Uswatun.Imbauan juga disampaikan agar pemenuhan diprioritaskan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Kategori selanjutnya adalah dekat dengan sekolah.“Sekolah yang tidak terpenuhi sedikit sekali sekitar 0,75 dan itu di pinggiran semuanya. Dalam waktu lima hari ke depan insyaallah semua nanti terpenuhi,” ujarnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar