Ganjar Dorong Dunia Kedokteran Maksimalkan Kecerdasan Buatan
Ali Muntoha
Jumat, 15 Juli 2022 16:09:37
MURIANEWS, Semarang – Dunia kedokteran didorong untuk memaksimalkan penggunaan
big data dan
artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hal ini menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bisa memudahkan dalam pelayanan kesehatan.
Hal ini dikatakan Ganjar Pranowo membuka Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia di Hotel PO Semarang, Jumat (15/7/2022).
”Saya membayangkan hal-hal tertentu, kalau rakyat lapor saya sakit apa, rekam medis bisa diambil dari mana pun yang terdekat. Ini bisa dikirim ke ahlinya dengan teknologi. Teknologi ini menganalisis dengan AI-nya dan kemudian
treatment awal dilakukan kepada mereka kemudian di-
handle dokter yang di lapangan. Selebihnya tentu saja jika kemudian diperlukan kunjungan barulah mereka ini bekerja," katanya.
Baca: Survei Indopol: Elektabilitas Ganjar Melesat di Atas Prabowo dan PuanMenurut Ganjar, kongres yang dihadiri total 6000an dokter spesialis penyakit dalam secara luring dan daring itu sangat menarik.
Ketika dunia kedokteran sedang mengahadapi tantangan teknologi informasi yang dahsyat. Ternyata para dokter spesialis penyakit dalam merespons positif dengan penggunaan big data dan kecerdasan buatan.
Praktik seperti itu sebenarnya sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang tidak menyarankan untuk bertemu dna pengobatan dilakukan jarak jauh.
”Operasi jarak jauh sudah ada, saya sudah lihat praktiknya. Betul-betul ini sudah ada dan ini sebuah revolusi besar. Mudah-mudahan inilah yang akan menyelesaikan kesehatan dan kemanusiaan," kata Ganjar.
”Operasi jarak jauh sudah ada, saya sudah lihat praktiknya. Betul-betul ini sudah ada dan ini sebuah revolusi besar. Mudah-mudahan inilah yang akan menyelesaikan kesehatan dan kemanusiaan," kata Ganjar.Lebih lanjut, Ganjar juga memberikan contoh pemanfaatan
big data dan kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran di Jawa Tengah. Yaitu inovasi dari Rumah Sakit dr Margono Purwokerto yang sudah memanfaatkan big data untuk pelayanan kesehatan.
Baca: Ganjar Turunkan Tim Tangani Banjir di PatiIa menjelaskan praktik yang dilakukan di RS Margono itu mulai dari jumlah orang yang lapor sakit, jenis penyakitnya, hingga ketersediaan dokter, dan stok obat di apotek.Big data tersebut dikumpulkan dalam konteks pelayanan dan direspons dengan aplikasi sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.”Masyarakat dimudahkan dan itu bisa membangun jejaring berapa obatnya, beli di mana, berapa harganya, cover BPJS juga sekalian masuk di sini. Itu diurus dalam satu layanan aplikasi. Nah kalau kemudian itu mulai dipraktikkan, ditiru, terus semua melaksanakan, layanan akan lebih mudah lagi," pungkasnya. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_302115" align="alignleft" width="1280"]

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Murianews/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Dunia kedokteran didorong untuk memaksimalkan penggunaan
big data dan
artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hal ini menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bisa memudahkan dalam pelayanan kesehatan.
Hal ini dikatakan Ganjar Pranowo membuka Kongres Nasional ke-XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia di Hotel PO Semarang, Jumat (15/7/2022).
”Saya membayangkan hal-hal tertentu, kalau rakyat lapor saya sakit apa, rekam medis bisa diambil dari mana pun yang terdekat. Ini bisa dikirim ke ahlinya dengan teknologi. Teknologi ini menganalisis dengan AI-nya dan kemudian
treatment awal dilakukan kepada mereka kemudian di-
handle dokter yang di lapangan. Selebihnya tentu saja jika kemudian diperlukan kunjungan barulah mereka ini bekerja," katanya.
Baca: Survei Indopol: Elektabilitas Ganjar Melesat di Atas Prabowo dan Puan
Menurut Ganjar, kongres yang dihadiri total 6000an dokter spesialis penyakit dalam secara luring dan daring itu sangat menarik.
Ketika dunia kedokteran sedang mengahadapi tantangan teknologi informasi yang dahsyat. Ternyata para dokter spesialis penyakit dalam merespons positif dengan penggunaan big data dan kecerdasan buatan.
Praktik seperti itu sebenarnya sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang tidak menyarankan untuk bertemu dna pengobatan dilakukan jarak jauh.
”Operasi jarak jauh sudah ada, saya sudah lihat praktiknya. Betul-betul ini sudah ada dan ini sebuah revolusi besar. Mudah-mudahan inilah yang akan menyelesaikan kesehatan dan kemanusiaan," kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar juga memberikan contoh pemanfaatan
big data dan kecerdasan buatan dalam dunia kedokteran di Jawa Tengah. Yaitu inovasi dari Rumah Sakit dr Margono Purwokerto yang sudah memanfaatkan big data untuk pelayanan kesehatan.
Baca: Ganjar Turunkan Tim Tangani Banjir di Pati
Ia menjelaskan praktik yang dilakukan di RS Margono itu mulai dari jumlah orang yang lapor sakit, jenis penyakitnya, hingga ketersediaan dokter, dan stok obat di apotek.
Big data tersebut dikumpulkan dalam konteks pelayanan dan direspons dengan aplikasi sehingga memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.
”Masyarakat dimudahkan dan itu bisa membangun jejaring berapa obatnya, beli di mana, berapa harganya, cover BPJS juga sekalian masuk di sini. Itu diurus dalam satu layanan aplikasi. Nah kalau kemudian itu mulai dipraktikkan, ditiru, terus semua melaksanakan, layanan akan lebih mudah lagi," pungkasnya.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha