Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Ribuan vaksin jenis AstraZeneca di Kabupaten Kudus kedaluwarsa. Kondisi ini ternyata juga terjadi di daerah lain. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung memberi perintah khusus.

Ganjar memerintahkan semua daerah di Jateng mendata stok vaksin di masing-masing wilayahnya yang kedaluwarsa. Sehingga bisa diambil langkah-langkah lanjutan.

Perintah ini muncul setelah ditemukan ribuan vaksin AstraZeneca Kudus sudah kedaluwarsa sehingga tak bisa digunakan untuk percepatan vaksinasi Covid-19.

“Kemarin sudah kami rapatkan tolong dicek satu per satu yang kedalwuarsa yang mana. Terutama yang AstraZeneca, karena itu kadaluwarsanya cepat,” kata Ganjar ketika berkunjung ke Kabupaten Kudus, Rabu (3/11/2021).

Satu daerah, lanjut dia, bahkan sudah lempar handuk karena mulai ada vaksin yang kedaluwarsa, yakni Kota Pekalongan.

Ganjar sendiri, sebelumnya telah mengingatkan untuk mempercepat vaksinasi saat pendistribusiannya. “Kan sayang, saya ingatkan ini untuk menunjukkan profesionalnya,” ujarnya.

Baca: Ribuan Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Kudus Kedaluwarsa

Dinas Kesehatan Provinsi sendiri kini tengah melakukan pendataan terkait jumlah vaksin yang kedalwuarsa di Jawa Tengah.

“Nanti kita cek juga berapa persisnya, apa sekarang sudah disuntikkan. Soalnya kadang ada yang sudah disuntik tapi belum tercatat, ada yang sudah dibagi tapi belum disuntikkan juga,” pungkas Ganjar.Baca: 42 Ribu Vaksin Pfizer di Kudus Cepat Kedaluwarsa, Ini SebabnyaSementara Bupati Kudus HM Hartopo sebelumnya juga menyebut ada ribuan vaksin jenis AstraZeneca yang kadaluwarsa per tanggal 31 Oktober kemarin. Namun, kondisi tersebut tak hanya terjadi di Kudus.“Evaluasi kali ini terkait ada banyak vaksin AstraZeneca yang kadaluwarsa, di Kudus juga ada tapi tidak banyak sekitar dua ribuan,” kata dia.Hartopo pun mengatakan jika vaksin tersebut lama di Pemprov. Sehingga Kudus hanya punya sedikit waktu untuk penyuntikan. Saat itu, Kudus menerima sebanyak 50 ribu dosis.“Namun kami hampir berhasil menghabiskannya, tersisa yang saat ini kadaluarsa,” tandasnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler