Jumat, 21 November 2025


Logam berat berbahaya itu ditemukan diamankan petugas dari gudang Teduh Makmur, di Jalan Kalibaru Barat, Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang. Merkuri siap ekspor itu disimpan dalam sejumlah botol yang dikemas dalam kotak-kotak katu.

“Tiap botol berkpasitas merkuri seberat 34,5 kilogram. Botol-botol ini dikemas dalam 93 kotak,” kata Direktur Reskrimsus, Kombes Pol Lukas Akbar Abriari, dikutip dari Tribun Jateng.

Satgas Penanggulangan Merkuri Polda Jateng mencatat, ada tiga barang bukti yang disita. Yakni 35 kotak masing-masing berisi enam botol merkuri milik PT SDBA. Kemudian, 40 kotak berisi enam botol, dan satu kotak berisi tiga botol merkuri milik PT OP.

Dan ada 17 kotak masing-masing berisi sembilan botol, yang belum diketahui pemiliknya. Sejumlah paket merkuri itu akan diekspor menggunakan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) PT SLI di Semarang.

"Kami masih menyelidiki pemilik merkuri itu. Pihak pengelola EMKL masih dalam pemeriksaan petugas Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Jateng," ujarnya.
Merkuri biasa digunakan untuk berbagai sektor pertanian maupun kesehatan seperti untuk cairan termometer. Merkuri ini juga sering disalahgunakan untuk bahan kosmetik, sehingga membahayakan penggunanya karena logam berat.Zat merkuri dan campurannya cukup beracun dan harus ditangani dengan sangat hati-hati. Merkuri dapat terserap melalui kulit dan selaput lendir.Uap merkuri dapat terhirup dan masuk dalam sistem pernafasan manusia. Bentuk racun dari merkuri yang paling umum ditemukan adalah dimetil merkuri dan metil merkuri.Air raksa tergolong unsur yang langka di lapisan kerak bumi. Kelimpahannya di alam hanya 0.08 ppm. Raksa ini dapat ditemukan dalam logam yang berbentuk batuan cinnabar, corderoite, livingstonite atau mineral lainnya. Yang paling umum biasa ditemukan dalam batu cinnabar (HgS) yang berwarna merah muda disertai perak.Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler