Tingkah bocah ini diketahui anggota Polsek Semarang Barat, pada Kamis (28/9/2017) dini hari. Anggota polisi ini curiga dengan sikap bocah tersebut.
Pasalnya, ketika diajak bicara bocah yang masih mengenakan seragam warna cokelat itu sama sekali tak merespon. Apa yang dilakukan bocah itu juga terlihat tak normal.
”Anggota menemukannya tiduran di tengah jalan. Pasa ditanya gak ada respon dan kelakuannya membingungkan,” kata Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian, Polsek Semarang Barat, Aiptu Hardiman.
Polisi menduga bocah tersebut baru saja menenggak pil PCC, yang peredarannya dilarang. Indikasi itu muncul karena siswa SMK tersebut bertingkah aneh layaknya orang yang terpengaruh obat-obatan terlarang.
Karena bocah itu tak bisa merespon, polisi akhirnya hanya berusaha menjaga agar bocah itu tidak berjalan sendiri dan meningggalkan mapolsek. Hal ini dilakukan untuk menggindari bahaya yang mungkin muncul.Polisi yang memeriksa tas milik bocah itu menemukan sejumlah buku pelajaran yang terdapat nama dengan inisial SZ, kelas X di salah satu SMK di Kota Semarang. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan wali siswa tersebut.
Murianews, Semarang – Seorang siswa SMK di Kota Semarang diduga menjadi korban pil PCC. Indikasinya, bocah tersebut bertingkah aneh seperti zombie, dan tiduran di tengah jalan di kawasan Bongsri, Semarang Barat.
Tingkah bocah ini diketahui anggota Polsek Semarang Barat, pada Kamis (28/9/2017) dini hari. Anggota polisi ini curiga dengan sikap bocah tersebut.
Pasalnya, ketika diajak bicara bocah yang masih mengenakan seragam warna cokelat itu sama sekali tak merespon. Apa yang dilakukan bocah itu juga terlihat tak normal.
”Anggota menemukannya tiduran di tengah jalan. Pasa ditanya gak ada respon dan kelakuannya membingungkan,” kata Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian, Polsek Semarang Barat, Aiptu Hardiman.
Polisi menduga bocah tersebut baru saja menenggak pil PCC, yang peredarannya dilarang. Indikasi itu muncul karena siswa SMK tersebut bertingkah aneh layaknya orang yang terpengaruh obat-obatan terlarang.
Baca : Banyak Siswa Bertumbangan, Polda Jateng Waspadai Peredaran Pil PCC
Karena bocah itu tak bisa merespon, polisi akhirnya hanya berusaha menjaga agar bocah itu tidak berjalan sendiri dan meningggalkan mapolsek. Hal ini dilakukan untuk menggindari bahaya yang mungkin muncul.
Polisi yang memeriksa tas milik bocah itu menemukan sejumlah buku pelajaran yang terdapat nama dengan inisial SZ, kelas X di salah satu SMK di Kota Semarang. Polisi juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan wali siswa tersebut.
Editor : Ali Muntoha
