Kamis, 21 September 2023

Edan! Sopir BRT Trans Semarang Ngangkut Penumpang Sambil Teler

Murianews
Senin, 23 Oktober 2017 10:12:08
Penumpang di salah bus BRT Trans Semarang. Sopir bus Trans Semarang bernama Saputra kedapatan mengangkut penumpang sambil teler dan memaksa penumpang turun. (MuriaNewsCom)
Murianews, Semarang – Ulah sopir BRT Trans Semarang kembali menjadi sorotan. Selain karena suka ugal-ugalan di jalan, sopir Trans Semarang diketahui sedang teler karena pil koplo saat mengangkut penumpang.

Saat mengemudikan bus BRT koridor 1 dengan  nomor lambung 1-020, sopir yang diketahui bernama Saputra itu dalam kondisi setengah sadar. Alhasil bus yang dikendarainya melaju zigzag, hingga membuat penumpang histeris.

Tak hanya itu, sopir itu juga membawa bus keluar dari trayek yang seharusnya jurusan Mangkang-Penggaron. Sopir itu juga kemudian memaksa penumpang dan petugas tiket turun di tengah jalan.

Peristiwa itu diketahui terjadi pada Jumat (20/10/2017). Plt Kepala BLU Trans Semarang, Ade Bhakti membenarkan hal itu. Bahkan menurutnya, sempat terjadi aksi kejar-kejaran, saat petugas mencoba menghentikan bus itu agar tak menabrak pengguna jalan lain.

Dikutip dari Tribunjateng.com, Senin (23/10/2017), Ade Bhakti mengatakan, pihaknya mengetahui aksi tersebut dari laporan penumpang melalui hotline aduan yang ditempel di dalam bus. Menurut dia kejadian itu terjai sekitar pukul 14.40 WIB.

Ade menggambarkan suasana yang dialami penumpang. Saat penumpang melaporkan tindakan sopir itu, terdengar suara penumpang histeris bahkan ada yang menangis.

“Inti laporan sopir bus nyopir dalam keadaan mabuk atau teler. Dan rute bus keluar dari jalur trayeknya,” kata Ade.

Menurut dia, setelah keluar dari Jalan Piere Tendean, bus seharusnya ke shelter transit Pemuda, namun sopir justru masuk ke Jalan Thamrin melaju dengan zig zag. Dari Thamrin, bus masuk Jalan Tri Lomba Juang ke arah Pahlawan-Simpanglima-Pahlawan.

Baca : Ugal-ugalan, BRT Semarang Seruduk 3 Mobil dan 1 Truk : Begini Pengakuan Sopir

Ketika sampai di Jalan Pahlawan, sopir kemudian memaksa penumpang dan petugas tiket keluar dari dalam bus. Mengetahui laporan itu, Ade lantas berkoordinasi dengan control room Area Traffic Control System (ATCS) untuk melacak keberadaan bus.

Sempat terjadi kejar-kejaran dengan petugas BLU Trans Semarang, akhirnya bus berhasil dihentikan di lampu lalu lintas Peterongan.

“Sopir diturunkan. lalu kami amankan dan dibawa ke Kantor PT Trans Semarang untuk kami hadapkan ke direktur PT Trans, Pak Tutuk Kurniawan. Awalnya sopir tidak mengaku, lalu kemudian mengakui mengonsumsi pil,” ujarnya.

Sopir itu mengaku telah mengonsumsi obat terlarang yang didapat dari rekan sopir bus antar kota. Ia menyatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Semarang untuk melakukan pemeriksaan.

Tak hanya Putra, seluruh sopir bus BRT Trans Semarang sebanyak 26 orang juga dilakukan pemeriksaan.

Putra juga mendapatkan sanksi berupa lack list dan direkomendasikan untuk tidak dipekerjakan di PT Trans Semarang sebagai sopir BRT.

“Kami juga memasukkan Putra ke dalam black list. Jadi sampai sekarang sudah 29 sopir yang masuk black list,” terangnya.

Editor : Ali Muntoha

Komentar