Mau Tendang Bola Api, Kaki Ganjar Diberi Doa-Doa Khusus
Murianews
Sabtu, 25 November 2017 19:33:38
Saat masuk ke lapangan, orang nomor satu di Jateng ini tampak tak sabar mencoba sepak bola api yang digelar dalam rangka turnamen Kapolres Cup 2017. Didampingi Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwa, Ganjar masuk lapangan dengan penuh semangat.
Sayangnya, langkah Ganjar dicegah oleh seorang pengurus pondok pesantren. Sebab menurut pengurus itu, sebelum melakukan sepak bola api seseorang harus didoakan terlebih dahulu. "Maaf Pak Gub, harus didoakan dulu sama kiai," ujar pengurus itu.
Pengurus pondok itu lalu mengajak Ganjar ke sebuah ruangan untuk diberi doa dan juga kakinya dibasuh dengan air khusus. "Harus ada doanya ya," ujar Ganjar sembari tersenyum saat keluar ruangan.
Usai didoakan, Ganjar yang mengenakan kaus warna putih dan ikat kepala hitam itu lalu masuk ke lapangan. Tanpa ragu, Ganjar lalu menginjak bola yang terbuat dari kelapa itu dengan api yang masih membara. Meski tanpa alas kaki, dengan santai Ganjar menggiring bola api layaknya bola biasa.
Bak pemain profesional, Ganjar dan Kapolres Maesa pun berebut bola. Tepuk tangan meriah dari para penonton memberi semangat permainan sang gubernur.
Ditemui usai mencoba bola api, Ganjar pun mengatakan jika kakinya tidak merasa panas. Padahal apinya membara. "Awalnya saya merasa tidak masuk akal ya, tapi setelah didoakan pak kiai tadi jadi berani nendang bola. Ternyata doanya ampuh, cuma anget itu, nggak panas kok," katanya.Menurutnya, sepak bola api merupakan tradisi yang harus dilestarikan. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai agenda wisata jika dikelola dengan baik. "Ini kan tidak ada ya di negara lain, jadi bisa menjadi hal menarik dan menjadi agenda wisata. Tentu akan banyak turis asing yang ingin menjajal sepak bola api ini," ujarnya.Sementara itu, Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo mengatakan bahwa turnamen ini diselenggarakan dalam rangka HUT ke-183 Kabupaten Temanggung. Selain itu, gelaran ini ungkapnya diharapkan bisa turut melestarikan tradisi.Ajang ini ungkapnya diikuti sejumlah tim dari berbagai kalangan seperti dari pondok pesantren, banser NU dan juga kepolisian. "Semoga bisa rutin, dan seperti yang disampaikan Pak Gubernur, bisa jadi daya tarik wisata," tuturnya.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Temanggung - Bermain sepak bola dengan bola api yang membara. Ternyata telah membuat Gubernur Ganjar Pranowo penasaran dan ingin mencobanya. Hal ini terlihat saat Ganjar berkunjung ke lapangan futsal di Pondok Pesantren Karang Santri Temanggung, Sabtu (25/11/2017).
Saat masuk ke lapangan, orang nomor satu di Jateng ini tampak tak sabar mencoba sepak bola api yang digelar dalam rangka turnamen Kapolres Cup 2017. Didampingi Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwa, Ganjar masuk lapangan dengan penuh semangat.
Sayangnya, langkah Ganjar dicegah oleh seorang pengurus pondok pesantren. Sebab menurut pengurus itu, sebelum melakukan sepak bola api seseorang harus didoakan terlebih dahulu. "Maaf Pak Gub, harus didoakan dulu sama kiai," ujar pengurus itu.
Pengurus pondok itu lalu mengajak Ganjar ke sebuah ruangan untuk diberi doa dan juga kakinya dibasuh dengan air khusus. "Harus ada doanya ya," ujar Ganjar sembari tersenyum saat keluar ruangan.
Usai didoakan, Ganjar yang mengenakan kaus warna putih dan ikat kepala hitam itu lalu masuk ke lapangan. Tanpa ragu, Ganjar lalu menginjak bola yang terbuat dari kelapa itu dengan api yang masih membara. Meski tanpa alas kaki, dengan santai Ganjar menggiring bola api layaknya bola biasa.
Bak pemain profesional, Ganjar dan Kapolres Maesa pun berebut bola. Tepuk tangan meriah dari para penonton memberi semangat permainan sang gubernur.
Ditemui usai mencoba bola api, Ganjar pun mengatakan jika kakinya tidak merasa panas. Padahal apinya membara. "Awalnya saya merasa tidak masuk akal ya, tapi setelah didoakan pak kiai tadi jadi berani nendang bola. Ternyata doanya ampuh, cuma anget itu, nggak panas kok," katanya.
Menurutnya, sepak bola api merupakan tradisi yang harus dilestarikan. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai agenda wisata jika dikelola dengan baik. "Ini kan tidak ada ya di negara lain, jadi bisa menjadi hal menarik dan menjadi agenda wisata. Tentu akan banyak turis asing yang ingin menjajal sepak bola api ini," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo mengatakan bahwa turnamen ini diselenggarakan dalam rangka HUT ke-183 Kabupaten Temanggung. Selain itu, gelaran ini ungkapnya diharapkan bisa turut melestarikan tradisi.
Ajang ini ungkapnya diikuti sejumlah tim dari berbagai kalangan seperti dari pondok pesantren, banser NU dan juga kepolisian. "Semoga bisa rutin, dan seperti yang disampaikan Pak Gubernur, bisa jadi daya tarik wisata," tuturnya.
Editor : Akrom Hazami