Sering Bikin Gaduh, 13 Pekerja China Ilegal Ditangkap dari Proyek Tol Pekalongan
Murianews
Sabtu, 23 Desember 2017 17:18:41
Padahal ke-13 warga asing itu tak memiliki izin. Mereka kedapatan bekerja di sektor konstruksi pembangunan tol di Pekalongan.
Dilansir dari laman Tribunjateng.com, pekerja asing ilegal itu diamankan Kamis (21/12/2017) kemarin di Pekalongan. Budi Prabawaning, Kabid Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertranas Jateng mengatakan, penangkapan pekerja asing ilegal ini merupakan hasil laporan dari masyarakat.
”Ada aduan dari masyarakat, di perumahan tempat mereka tinggal sering ada kegaduhan karena ada TKA China. Maka petugas melakukan pengamanan,” kata Budi.
Awalnya pekerja asal Tiongkok yang diamankan sebanyak 18 orang. Dari hasil pemeriksaan, mereka bekerja di proyek tol ruas Pekalongan-Batang yang dikerjakan BUMN PT Waskita Karya selama 5 bulan.
Sementara, dari pemeriksaan dokumen, diketahui hanya lima TKA tersebut yang memiliki Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dari Kemenaker RI. Namun, izin lokasi kerja dua orang di antaranya, bukan di wilayah Jawa Tengah.
“Artinya, dari sisi ketenagakerjaan, 13 orang itu illegal,” ujarnya.
Pihaknya langsung mengirimkan surat resmi ke PT Georekindo di Jakarta, perusahaan penyalur tenaga kerja asing ini. Disnakertrans Jateng juga mengirim surat ke Imigrasi dan merekomendasikan untuk dideportasi ke negara asal.“Surat resmi dikirim ke imigrasi dan perusahaan bahwa mereka tidak dilengkapi dokumen maka harus dikeluarkan. Apalagi, mereka bekerja sudah sekitar 5 bulan,” katanya.Menurutnya, Disnaker Jateng bertindak tegas terhadap para TKA ini. Meskipun mereka bekerja di PT Waskita yang merupakan perusahan milik pemerintah namun ketika ada pelaggaran, tetap ditindak.“Kita sama-sama dari pemerintah tapi kalau dari sisi ketenaga kerjaan tidak sesuai, ya wajib kami tindak,” terangnya.Ia memperkirakan, masih banyak TKA illegal di Jateng. Namun, pihaknya kesulitan melakukan pengamanan tanpa informasi untuk kemudian ditindak lanjuti masuk ke tempat kerja.“Kami akan menyisir beberapa lokasi lagi kalau memang ditemukan maka langsung ditindak. Intinya, surat-surat harus lengkap dan dia harus bisa berbahasa Indonesia,” tegasnya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Semarang – Sebanyak 13 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok, diamankan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah. Mereka kedapatan tengah bekerja di proyek pembangunan tol Semarang-Pemalang.
Padahal ke-13 warga asing itu tak memiliki izin. Mereka kedapatan bekerja di sektor konstruksi pembangunan tol di Pekalongan.
Dilansir dari laman Tribunjateng.com, pekerja asing ilegal itu diamankan Kamis (21/12/2017) kemarin di Pekalongan. Budi Prabawaning, Kabid Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertranas Jateng mengatakan, penangkapan pekerja asing ilegal ini merupakan hasil laporan dari masyarakat.
”Ada aduan dari masyarakat, di perumahan tempat mereka tinggal sering ada kegaduhan karena ada TKA China. Maka petugas melakukan pengamanan,” kata Budi.
Awalnya pekerja asal Tiongkok yang diamankan sebanyak 18 orang. Dari hasil pemeriksaan, mereka bekerja di proyek tol ruas Pekalongan-Batang yang dikerjakan BUMN PT Waskita Karya selama 5 bulan.
Sementara, dari pemeriksaan dokumen, diketahui hanya lima TKA tersebut yang memiliki Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dari Kemenaker RI. Namun, izin lokasi kerja dua orang di antaranya, bukan di wilayah Jawa Tengah.
“Artinya, dari sisi ketenagakerjaan, 13 orang itu illegal,” ujarnya.
Pihaknya langsung mengirimkan surat resmi ke PT Georekindo di Jakarta, perusahaan penyalur tenaga kerja asing ini. Disnakertrans Jateng juga mengirim surat ke Imigrasi dan merekomendasikan untuk dideportasi ke negara asal.
“Surat resmi dikirim ke imigrasi dan perusahaan bahwa mereka tidak dilengkapi dokumen maka harus dikeluarkan. Apalagi, mereka bekerja sudah sekitar 5 bulan,” katanya.
Menurutnya, Disnaker Jateng bertindak tegas terhadap para TKA ini. Meskipun mereka bekerja di PT Waskita yang merupakan perusahan milik pemerintah namun ketika ada pelaggaran, tetap ditindak.
“Kita sama-sama dari pemerintah tapi kalau dari sisi ketenaga kerjaan tidak sesuai, ya wajib kami tindak,” terangnya.
Ia memperkirakan, masih banyak TKA illegal di Jateng. Namun, pihaknya kesulitan melakukan pengamanan tanpa informasi untuk kemudian ditindak lanjuti masuk ke tempat kerja.
“Kami akan menyisir beberapa lokasi lagi kalau memang ditemukan maka langsung ditindak. Intinya, surat-surat harus lengkap dan dia harus bisa berbahasa Indonesia,” tegasnya.
Editor : Ali Muntoha