PKS Napak Tilas Perjuangan Kartini di Jepara
Murianews
Selasa, 17 April 2018 12:01:33
Ketua BPKK DPP PKS Wirianingsih menyatakan, napak tilas perjuangan RA Kartini di Jepara sangat penting. Sebab menurut dia saat ini, banyak orang memeringati Hari Kartini pada 21 April hanya sebatas seremonial semata. Sementara bagaimana kisah perjuangan RA Kartini yang menginspirasi mulai terpinggirkan.
"Penting bagi kita para generasi penerusnya untuk menghayati perjuangan Ibu Kartini secara utuh. Karena dengan memahami keutuhan perjalanan perjuangan beliau, maka insya Allah bangsa ini dapat menyerap semangat juang dan cita-cita hakiki beliau," katanya dalam rilis yang diterima MuriaNewsCom.
Perempuan yang akrab dipanggil Wiwik menyebutkan, selain berkunjung ke Museum Jepara dan berdialog dengan sejarawan tentang perjuangan RA Kartini, BPKK PKS juga akan silaturahim dengan salah satu pegiat batik Jepara, Yanti Jatmiko.
Yanti Jatmiko adalah tokoh Jepara yang mewarisi motif batik yang pernah dibuat RA Kartini pada tahun 1879. "Peninggalan RA Kartini bukan hanya tentang gerakan sosial tetapi juga mewariskan peninggalan budaya yang dilestarikan hingga kini," ujar Wiwik.
Usai di Jepara, BPKK PKS juga akan ziarah ke makam guru agama RA Kartini, KH Sholeh Darat di Kota Semarang. Lewat interaksi dengan Kiai Sholeh Darat, Kartini berupaya seoptimal mungkin untuk mengokohkan keimanannya kepada Allah SWT melalui pemahaman yang utuh terhadap Islam.Rangkaian napak tilas perjuangan RA Kartini ini, ujar Wiwik, memberikan banyak hikmah yang bisa diambil generasi saat ini dan mendatang. Dan lebih khusus lagi, paparnya, agar perempuan Indonesia tidak melupakan jati dirinya, yang secara nyata diukir dalam sejarah oleh para perempuan pahlawan bangsa sebagai ibu generasi."RA Kartini resah dengan penjajahan kolonial, mendirikan sekolah untuk laki-laki dan perempuan. Melanjutkan perjuangan leluhurnya Ratu Kalinyamat, mendorong anak-anak perempuan untuk terus menuntut ilmu dan mengokohkan keluarga dan menentang praktik pingitan yang terjadi di kalangan bangsawan adalah sekelumit perjuangan Kartini untuk bangsa," terang Wiwik.Kegiatan napak tilas perjuangan RA Kartini adalah bagian dari rangkaian peringatan Milad ke-20 PKS yang jatuh pada 20 April 2018. DPP PKS menggelar berbagai acara jelang Milad ke-20 seperti peringatan Mosi Integral M Natsir, dialog langsung dengan petani garam dan nelayan di Pati, gowes Semarang-Jakarta, PKS Muda Summit, Jalan sehat nasional dan Puncak Peringatan Milad ke-20 13 Mei mendatang.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Semarang - Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS akan napak tilas perjuangan RA Kartini di Jepara dan Semarang. Napak tilas ini akan digelar selama dua hari yakni Selasa-Rabu (17-18/4/2018).
Ketua BPKK DPP PKS Wirianingsih menyatakan, napak tilas perjuangan RA Kartini di Jepara sangat penting. Sebab menurut dia saat ini, banyak orang memeringati Hari Kartini pada 21 April hanya sebatas seremonial semata. Sementara bagaimana kisah perjuangan RA Kartini yang menginspirasi mulai terpinggirkan.
"Penting bagi kita para generasi penerusnya untuk menghayati perjuangan Ibu Kartini secara utuh. Karena dengan memahami keutuhan perjalanan perjuangan beliau, maka insya Allah bangsa ini dapat menyerap semangat juang dan cita-cita hakiki beliau," katanya dalam rilis yang diterima MuriaNewsCom.
Perempuan yang akrab dipanggil Wiwik menyebutkan, selain berkunjung ke Museum Jepara dan berdialog dengan sejarawan tentang perjuangan RA Kartini, BPKK PKS juga akan silaturahim dengan salah satu pegiat batik Jepara, Yanti Jatmiko.
Yanti Jatmiko adalah tokoh Jepara yang mewarisi motif batik yang pernah dibuat RA Kartini pada tahun 1879. "Peninggalan RA Kartini bukan hanya tentang gerakan sosial tetapi juga mewariskan peninggalan budaya yang dilestarikan hingga kini," ujar Wiwik.
Usai di Jepara, BPKK PKS juga akan ziarah ke makam guru agama RA Kartini, KH Sholeh Darat di Kota Semarang. Lewat interaksi dengan Kiai Sholeh Darat, Kartini berupaya seoptimal mungkin untuk mengokohkan keimanannya kepada Allah SWT melalui pemahaman yang utuh terhadap Islam.
Rangkaian napak tilas perjuangan RA Kartini ini, ujar Wiwik, memberikan banyak hikmah yang bisa diambil generasi saat ini dan mendatang. Dan lebih khusus lagi, paparnya, agar perempuan Indonesia tidak melupakan jati dirinya, yang secara nyata diukir dalam sejarah oleh para perempuan pahlawan bangsa sebagai ibu generasi.
"RA Kartini resah dengan penjajahan kolonial, mendirikan sekolah untuk laki-laki dan perempuan. Melanjutkan perjuangan leluhurnya Ratu Kalinyamat, mendorong anak-anak perempuan untuk terus menuntut ilmu dan mengokohkan keluarga dan menentang praktik pingitan yang terjadi di kalangan bangsawan adalah sekelumit perjuangan Kartini untuk bangsa," terang Wiwik.
Kegiatan napak tilas perjuangan RA Kartini adalah bagian dari rangkaian peringatan Milad ke-20 PKS yang jatuh pada 20 April 2018. DPP PKS menggelar berbagai acara jelang Milad ke-20 seperti peringatan Mosi Integral M Natsir, dialog langsung dengan petani garam dan nelayan di Pati, gowes Semarang-Jakarta, PKS Muda Summit, Jalan sehat nasional dan Puncak Peringatan Milad ke-20 13 Mei mendatang.
Editor : Ali Muntoha