Jateng Targetkan Ekspor Mebel Capai 2 Miliar Dolar AS
Murianews
Jumat, 4 Mei 2018 11:17:53
Kepala Bidang Industri Agro Disperindag Provinsi Jateng, Listyani Purnama menyatakan, target 2 miliar doilar ini mengalami kenaikan dari tahun lalu. "Angka ini tumbuh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1.525.902.186 dolar AS," katanya dikutip dari ANtara Jateng, Jumat (4/5/2018).
Ia mengatakan, dari angka tersebut rincian total ekspor tersebut yaitu terdiri dari nilai ekspor kayu olahan sebesar 893.579.118 dolar AS dan nilai ekspor mebel sebesar 632.323.068 dolar AS.
"Sejauh ini mebel memang merupakan industri prioritas di Jateng dan masih menjadi primadona ekspor nonmigas di Jawa Tengah," ujarnya.
Menurut dia, jumlah industri menengah se-Jawa Tengah yang bergerak di bidang mebel mencapai sekitar 2.000 unit usaha. Sedangkan khusus untuk pelaku usaha kecil saat ini jumlahnya sekitar 7.000-8.000 pelaku usaha.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Surakarta Adi Dharma S mengatakan, target ekspor dari Jawa Tengah sebesar 2 miliar dolar AS tersebut merupakan tantangan bagi pelaku industri mebel di Soloraya."Saat ini dari total ekspor di Jawa Tengah, Soloraya memegang pasar sekitar 40 persennya," katanya.Ia mengatakan untuk mendorong pertumbuhan angka ekspor, para pelaku industri mebel di Soloraya membentuk Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Soloraya (Kimkas)."Kimkas ini merupakan proyek percontohan yang sudah menunjukkan hasil. Selama tahun 2017-2018 kami telah difasilitasi pameran oleh pemerintah di Ifex maupun Jiffina. Diharapkan kegiatan-kegiatan serupa bisa diadakan secara reguler dengan Pemprov Jateng," terangnya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Solo - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menargetkan nilai ekspor mebel pada tahun ini tumbuh hingga mencapai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini di Jateng terdapat ribuan ribu usaha mebel dari kelas kecil hingga besar.
Kepala Bidang Industri Agro Disperindag Provinsi Jateng, Listyani Purnama menyatakan, target 2 miliar doilar ini mengalami kenaikan dari tahun lalu. "Angka ini tumbuh dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1.525.902.186 dolar AS," katanya dikutip dari ANtara Jateng, Jumat (4/5/2018).
Ia mengatakan, dari angka tersebut rincian total ekspor tersebut yaitu terdiri dari nilai ekspor kayu olahan sebesar 893.579.118 dolar AS dan nilai ekspor mebel sebesar 632.323.068 dolar AS.
"Sejauh ini mebel memang merupakan industri prioritas di Jateng dan masih menjadi primadona ekspor nonmigas di Jawa Tengah," ujarnya.
Menurut dia, jumlah industri menengah se-Jawa Tengah yang bergerak di bidang mebel mencapai sekitar 2.000 unit usaha. Sedangkan khusus untuk pelaku usaha kecil saat ini jumlahnya sekitar 7.000-8.000 pelaku usaha.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) Surakarta Adi Dharma S mengatakan, target ekspor dari Jawa Tengah sebesar 2 miliar dolar AS tersebut merupakan tantangan bagi pelaku industri mebel di Soloraya.
"Saat ini dari total ekspor di Jawa Tengah, Soloraya memegang pasar sekitar 40 persennya," katanya.
Ia mengatakan untuk mendorong pertumbuhan angka ekspor, para pelaku industri mebel di Soloraya membentuk Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Soloraya (Kimkas).
"Kimkas ini merupakan proyek percontohan yang sudah menunjukkan hasil. Selama tahun 2017-2018 kami telah difasilitasi pameran oleh pemerintah di Ifex maupun Jiffina. Diharapkan kegiatan-kegiatan serupa bisa diadakan secara reguler dengan Pemprov Jateng," terangnya.
Editor : Ali Muntoha