Jateng dan Surakarta Juara Soal Ketenagakerjaan Nasional
Murianews
Rabu, 1 Agustus 2018 09:11:48
Penyerahan penghargaan yang juga dihadiri Menteri Ketenagerjaan RI Hanif Dhakiri itu dilakukan di Kantor Sekretariat Wapres, Selasa (31/7/2018) kemarin.
Paritrana Award diberikan atas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai amanah undang-undang.
Paritrana Award diberikan untuk kali pertama dengan lima kategori pemenang. yaitu, pemerintah provinsi terbaik, pemerintah kabupaten/kota terbaik, perusahaan besar terbaik, perusahaan menengah terbaik dan usaha kecil mikro (ukm) terbaik.
Untuk kategori pemerintah provinsi, peringkat pertama diperoleh Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Prestasi Jateng semakin istimewa karena untuk kategori kabupaten kota, peringkat pertama diraih Kota Surakarta. Disusul Kabupaten Jember, dan Kabupaten Serang.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan tersebut adalah wujud dari keseriusan Jawa Tengah untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
"Saya berterima kasih kepada teman-teman pengampu ketenagakerjaan. Baik dari BPJS, perusahaan, karyawan, maupun dinasnya yang selalu bekerja sama, berembuk bareng. Tripartitnya juga bagus. Saling mendorong ini yang akhirnya membuahkan suatu prestasi kita bisa mendapatkan penghargaan Paritrana ini,” katanya, Rabu (1/8/2018).
Ia berharap, pengahragaan ini bisa memacu dan menginspirasi bahwa usaha kecil, menengah, dan besar bisa dicover BPJS Tenaga Kerja, sehingga masa depan tenaga kerja lebih baik. Ganjar mendorong agar coverage kepesertaan sektor informal dan nonformal dapat ditingkatkan."Coveragenya baru 27,9 juta seluruh Indonesia. Artinya, masih harus digerakkan terus-menerus. Khususnya yang sektor informal dan nonformal," ungkapnya.Dalam sambutannya, Wapres mengucapkan selamat kepada tiga provinsi pemenang. JK mengatakan sistem iuran BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi konsep gotong-royong untuk para tenaga kerja baik di pemerintah maupun perusahaan swasta."Saya mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan Piala Paritrana atas partisipasinya dalam membina ketenegakerjaan di daerah, di masing-masing perusahan," kata Wapres.Pemprov Jateng sendiri terus mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga mencapai 100%, baik untuk kalangan pekerja formal maupun nonformal. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang belum lama ini mengatakan saat ini posisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 94% untuk yang formal, artinya bekerja di perusahaan. Sedangkan yang nonformal memang masih di bawah itu.Guna kepentingan perbaruan data jumlah pekerja yang sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans Jateng mendorong perusahaan untuk memberikan keterangan secara online melalui aplikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Pengisian data-data perusahaan, termasuk jumlah pekerja yang ikut BPJS Ketenagakerjaan, secara daring sudah dimulai April 2018.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Kota Surakarta dinobatkan sebagai daerah terbaik dalam dukungan terhadap ketenagakerjaan. Atas prestasi ini, kedua daerah itu meraih piala Paritrana Award yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Penyerahan penghargaan yang juga dihadiri Menteri Ketenagerjaan RI Hanif Dhakiri itu dilakukan di Kantor Sekretariat Wapres, Selasa (31/7/2018) kemarin.
Paritrana Award diberikan atas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai amanah undang-undang.
Paritrana Award diberikan untuk kali pertama dengan lima kategori pemenang. yaitu, pemerintah provinsi terbaik, pemerintah kabupaten/kota terbaik, perusahaan besar terbaik, perusahaan menengah terbaik dan usaha kecil mikro (ukm) terbaik.
Untuk kategori pemerintah provinsi, peringkat pertama diperoleh Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Prestasi Jateng semakin istimewa karena untuk kategori kabupaten kota, peringkat pertama diraih Kota Surakarta. Disusul Kabupaten Jember, dan Kabupaten Serang.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan tersebut adalah wujud dari keseriusan Jawa Tengah untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja
"Saya berterima kasih kepada teman-teman pengampu ketenagakerjaan. Baik dari BPJS, perusahaan, karyawan, maupun dinasnya yang selalu bekerja sama, berembuk bareng. Tripartitnya juga bagus. Saling mendorong ini yang akhirnya membuahkan suatu prestasi kita bisa mendapatkan penghargaan Paritrana ini,” katanya, Rabu (1/8/2018).
Ia berharap, pengahragaan ini bisa memacu dan menginspirasi bahwa usaha kecil, menengah, dan besar bisa dicover BPJS Tenaga Kerja, sehingga masa depan tenaga kerja lebih baik. Ganjar mendorong agar coverage kepesertaan sektor informal dan nonformal dapat ditingkatkan.
"Coveragenya baru 27,9 juta seluruh Indonesia. Artinya, masih harus digerakkan terus-menerus. Khususnya yang sektor informal dan nonformal," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Wapres mengucapkan selamat kepada tiga provinsi pemenang. JK mengatakan sistem iuran BPJS Ketenagakerjaan mengadopsi konsep gotong-royong untuk para tenaga kerja baik di pemerintah maupun perusahaan swasta.
"Saya mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan Piala Paritrana atas partisipasinya dalam membina ketenegakerjaan di daerah, di masing-masing perusahan," kata Wapres.
Pemprov Jateng sendiri terus mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan hingga mencapai 100%, baik untuk kalangan pekerja formal maupun nonformal. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Wika Bintang belum lama ini mengatakan saat ini posisi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar 94% untuk yang formal, artinya bekerja di perusahaan. Sedangkan yang nonformal memang masih di bawah itu.
Guna kepentingan perbaruan data jumlah pekerja yang sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans Jateng mendorong perusahaan untuk memberikan keterangan secara online melalui aplikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan. Pengisian data-data perusahaan, termasuk jumlah pekerja yang ikut BPJS Ketenagakerjaan, secara daring sudah dimulai April 2018.
Editor : Ali Muntoha