Rabu, 19 November 2025


Catatan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, pada Agustus 2018 lahan padi yang terdampak kekeringan di Jateng mencapai 4.201,5 hektare.

Jumlah itu termasuk 130,5 hektare di antaranya puso atau gagal panen. Sementara, kekeringan lahan jagung sebanyak 32 hektare dan 16 hektare di antara puso. Untuk kedelai, luas lahan yang terdampak mencapai 594 hektare.

Namun menurut Catur Wahyudi, Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, mendekati akhir tahun jumlah areal pertanian yang terdampak kekeringan makin menyusut.

”Awal Oktober, lahan padi terdampak kekeringan tinggal 1.801,8 hektare. Dan 115,2 hektare di antaranya puso,” katanya pada wartawan.

Sementara untuk lahan jagung, hanya sekitar tig hektare saja yang mengalami kekeringan. Dan lahan jagung masih sekitar 141 hektare.
"Padi di Kabupaten Wonogiri, Kebumen, dan Pekalongan. Jagung di Purbalingga, sedangkan kedelai di Cilacap dan Banyumas," ujarnya.Dia mengungkapkan kekeringan yang terjadi di sebagian wilayah Jateng sejak pertengahan tahun ini tidak sampai mengubah jadwal tanam.Meskipun demikian, beberapa langkah terus dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi masa kekeringan yang panjang dengan melakukan pemompaan air.Catur menyatakan curah hujan akan tinggi mulai Desember 2018 hingga Februari 2019. Untuk beberapa daerah, sudah mengalami beberapa kali hujan di Oktober. "Sebagian daerah sudah melaporkan hujan dan mulai berawan," pungkasnya.Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar