Korea Selatan Semakin Kesengsem Bina Kerja Sama dengan Jateng

Murianews
Jumat, 22 Maret 2019 16:00:47


Murianews, Semarang – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berencana meningkatkan kerja sama dengan Provinsi Jawa Tengah. Bahkan Korsel akan mengirimkan delegasinya ke Jateng untuk menggali potensi-potensi yang ada di provinsi ini untuk dikerja samakan.
Ini dikatakan Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-Beom saat bertemu Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di kantor gubernuran Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (22/3/2019).
Menurut Kim, Jateng merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan investasi Korsel. Sejumlah perusahaan dari berbagai bidang asal Negeri Ginseng itu, telah berdiri di beberapa kabupaten dan kota di Jateng.
"Perusahaan Korea (Korsel) yang berkembang di Jateng di wilayah Tegal, Salatiga dan Jepara perlu digali lebih dalam. Sehingga perlu adanya informasi mengenai potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan," katanya.
Menurut Kim, selain di sektor industri yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, ke depan juga akan berinvestasi di berbagai bidang.
Terlebih, saat ini tidak sedikit pengusaha di Jakarta yang berminat menggeser perusahaanya di beberapa daerah di Jateng. Antara lain di Semarang, Boyolali, Surakarta, Salatiga, dan Jepara.
"Kerja sama antara Korea dengan Jateng diharapkan tidak hanya berorientasi pada sektor industri, tetapi ke depan juga ada pertukaran sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas," pintanya.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Korsel juga akan melakukan kunjungan kerja di Jepara. Kunjungan ini dilakukan lantaran di Jepara saat ini sudah ada komunitas orang-orang Korea yang cukup banyak. Hal itu menandakan investasi di Jateng sudah berjalan sangat baik.
"Kami juga ada jadwal bertemu dengan pengusaha-pengusaha asal Korea yang ada di Semarang. Kami akan membicarakan lebih lanjut bagaimana mengembangkan investasi-investasi lanjutan di Jateng, serta kendala-kendala apa yang dihadapi saat program investasi berjalan di Jateng," terangnya.
Selain itu, Korsel juga akan mendukung penuh pembukaan program Korea Center yang ada di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Pasalnya, saat ini sejumlah industri kreatif yang ada di Korsel banyak berpengaruh di Jateng. Terutama menyangkut sektor perfilman dan lainnya.
Sementara itu, Taj Yasin menyebut jika tiap daerah di Jateng punyai potensi yang beragam. Mulai dari industri, pariwisata maupun energi.
"Dari beberapa perusahaan Korea telah beroperasi di Jateng, bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ini diharapkan bisa terus berlanjut dan lebih ditingkatkan. Tidak hanya di sektor industri, namun juga di bidang pendidikan, pariwisata dan sebagainya," bebernya.
Pri yang akrab disapa Gus Yasin ini menambahkan, sektor-sektor investasi yang bisa dikembangkan di Jateng antara lain pembangkit tenaga listrik dari energi panas bumi bisa dikerjasamakan dengan Korsel.
Selain itu, kerja sama di sektor pariwisata juga memiliki peluang besar. Disebutkan, dari 677 ribu wisatawan mancangara, sebanyak 1,90 persen atau 12,6 ribu di antaranya merupakan wisatawan asing asal Korsel. Karenanya kerja sama bidang pariwisata harus digenjot.
"Jika Pemerintah Korea akan menampilkan kesenian atau budaya khas Korea, kami akan memberikan tempat dan undangan untuk ikut berpartisipasi meramaikan even pariwisata berskala internasional di Jateng. Seperti Dieng Festival Culture, Borobudur Maraton, dan Festival Payung," ungkapnya.
Penulis: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha
Ini dikatakan Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-Beom saat bertemu Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di kantor gubernuran Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (22/3/2019).
Menurut Kim, Jateng merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi tujuan investasi Korsel. Sejumlah perusahaan dari berbagai bidang asal Negeri Ginseng itu, telah berdiri di beberapa kabupaten dan kota di Jateng.
"Perusahaan Korea (Korsel) yang berkembang di Jateng di wilayah Tegal, Salatiga dan Jepara perlu digali lebih dalam. Sehingga perlu adanya informasi mengenai potensi-potensi yang bisa dikerjasamakan," katanya.
Menurut Kim, selain di sektor industri yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir, ke depan juga akan berinvestasi di berbagai bidang.
Terlebih, saat ini tidak sedikit pengusaha di Jakarta yang berminat menggeser perusahaanya di beberapa daerah di Jateng. Antara lain di Semarang, Boyolali, Surakarta, Salatiga, dan Jepara.
"Kerja sama antara Korea dengan Jateng diharapkan tidak hanya berorientasi pada sektor industri, tetapi ke depan juga ada pertukaran sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan SDM yang berkualitas," pintanya.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Korsel juga akan melakukan kunjungan kerja di Jepara. Kunjungan ini dilakukan lantaran di Jepara saat ini sudah ada komunitas orang-orang Korea yang cukup banyak. Hal itu menandakan investasi di Jateng sudah berjalan sangat baik.
"Kami juga ada jadwal bertemu dengan pengusaha-pengusaha asal Korea yang ada di Semarang. Kami akan membicarakan lebih lanjut bagaimana mengembangkan investasi-investasi lanjutan di Jateng, serta kendala-kendala apa yang dihadapi saat program investasi berjalan di Jateng," terangnya.
Selain itu, Korsel juga akan mendukung penuh pembukaan program Korea Center yang ada di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Pasalnya, saat ini sejumlah industri kreatif yang ada di Korsel banyak berpengaruh di Jateng. Terutama menyangkut sektor perfilman dan lainnya.
Sementara itu, Taj Yasin menyebut jika tiap daerah di Jateng punyai potensi yang beragam. Mulai dari industri, pariwisata maupun energi.
"Dari beberapa perusahaan Korea telah beroperasi di Jateng, bisa menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ini diharapkan bisa terus berlanjut dan lebih ditingkatkan. Tidak hanya di sektor industri, namun juga di bidang pendidikan, pariwisata dan sebagainya," bebernya.
Pri yang akrab disapa Gus Yasin ini menambahkan, sektor-sektor investasi yang bisa dikembangkan di Jateng antara lain pembangkit tenaga listrik dari energi panas bumi bisa dikerjasamakan dengan Korsel.
Selain itu, kerja sama di sektor pariwisata juga memiliki peluang besar. Disebutkan, dari 677 ribu wisatawan mancangara, sebanyak 1,90 persen atau 12,6 ribu di antaranya merupakan wisatawan asing asal Korsel. Karenanya kerja sama bidang pariwisata harus digenjot.
"Jika Pemerintah Korea akan menampilkan kesenian atau budaya khas Korea, kami akan memberikan tempat dan undangan untuk ikut berpartisipasi meramaikan even pariwisata berskala internasional di Jateng. Seperti Dieng Festival Culture, Borobudur Maraton, dan Festival Payung," ungkapnya.
Penulis: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha