Ada Tanda Kekerasan, Ini Dugaan Kematian Mahasiswa UNS saat Diksar Menwa
Murianews
Selasa, 26 Oktober 2021 21:26:40
MURIANEWS, Semarang – Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan Gilang Endi Saputra (21), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo peserta Diksar Menwa, diduga meninggal dunia akibat mengalami penyumbatan otak.
Meski begitu, ia mengakui ditemukan tanda bekas kekerasan di beberapa anggota tubuh. Saat ini pihaknya pun masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan luka tersebut.
"Hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata Kabid Humas Polda Jateng seperti dikutip
Detik.com, Selasa (26/10/2021).
Baca: Polda Jateng Ambil Alih Kasus Mahasiswa UNS Meninggal saat Diksar MenwaIqbal menyebut terkait kondisi lainnya pada tubuh Gilang masih menunggu hasil autopsi. Untuk sementara diketahui ada bekas kekerasan.
"Untuk berapa titik saya belum bisa sebutkan. Hasilnya keluar kurang dari sepekan," ujarnya.
Dalam penanganan kasus tersebut, Polda Jateng sudah memeriksa 18 orang, terdiri dari delapan orang peserta Diksar Menwa, sembilan orang panitia Diksar Menwa dan satu orang dosen UNS.
Baca:Polisi Periksa 18 Saksi Terkait Kasus Mahasiswa UNS Meninggal usai Diklat"Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum ada tanda-tanda kekerasan," imbuhnya.
Untuk diketahui, Gilang meninggal Minggu (24/10) lalu. Mahasiswa semester 3 jurusan D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) UNS itu meninggal di hari kedua pendidikan dasar (Diksar) Menwa yang bertajuk Pendidikan Pra Gladhi Patria XXXVI. Kegiatan itu berlangsung di sekitar kampus dan di jembatan Jurug.
"Yang bersangkutan mengikuti kegiatan diklat Menwa. Kegiatannya hanya di sekitar kampus, mulai dari markas, belakang auditorium, GOR UNS, Fakultas Teknik, sama ada kegiatan rappeling di jembatan Jurug," kata Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto.Ia menjelaskan usai berkegiatan di Jurug, Gilang harus mendapatkan perawatan khusus sehingga dibawa ke rumah sakit. Namun ternyata nyawanya tidak terselamatkan."Kami tidak tahu kejadian pastinya, jatuh atau kenapa tidak tahu, kita tunggu hasil autopsinya," terangnya.Pihak keluarga mendapati ada luka memar dan luka di tengkuk. Oleh sebab itu dari keluarga korban musyawarah dan melapor ke polisi.
Baca: Soal Mahasiswa Meninggal Usai Diklat, Begini Penjelasan UNS"Kondisi korban mukanya sudah memar, banyak mengeluarkan darah. Di tengkuk juga ada luka," kata Sadarno, seorang kerabat Gilang, kepada wartawan di rumah duka, Karanganyar, kemarin.Ayah Gilang, Sunardi, menambahkan keluarga melapor ke polisi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian anaknya itu."Bukannya mau cari kesalahan siapapun ya, tapi supaya tahu meninggalnya almarhum ini seperti apa. Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang lain," ujar Sunardi. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_227829" align="alignleft" width="1280"]

Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal AlQudusy saat meyampaikan kepada wartawan (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan Gilang Endi Saputra (21), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo peserta Diksar Menwa, diduga meninggal dunia akibat mengalami penyumbatan otak.
Meski begitu, ia mengakui ditemukan tanda bekas kekerasan di beberapa anggota tubuh. Saat ini pihaknya pun masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan luka tersebut.
"Hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata Kabid Humas Polda Jateng seperti dikutip
Detik.com, Selasa (26/10/2021).
Baca: Polda Jateng Ambil Alih Kasus Mahasiswa UNS Meninggal saat Diksar Menwa
Iqbal menyebut terkait kondisi lainnya pada tubuh Gilang masih menunggu hasil autopsi. Untuk sementara diketahui ada bekas kekerasan.
"Untuk berapa titik saya belum bisa sebutkan. Hasilnya keluar kurang dari sepekan," ujarnya.
Dalam penanganan kasus tersebut, Polda Jateng sudah memeriksa 18 orang, terdiri dari delapan orang peserta Diksar Menwa, sembilan orang panitia Diksar Menwa dan satu orang dosen UNS.
Baca:Polisi Periksa 18 Saksi Terkait Kasus Mahasiswa UNS Meninggal usai Diklat
"Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum ada tanda-tanda kekerasan," imbuhnya.
Untuk diketahui, Gilang meninggal Minggu (24/10) lalu. Mahasiswa semester 3 jurusan D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK) UNS itu meninggal di hari kedua pendidikan dasar (Diksar) Menwa yang bertajuk Pendidikan Pra Gladhi Patria XXXVI. Kegiatan itu berlangsung di sekitar kampus dan di jembatan Jurug.
"Yang bersangkutan mengikuti kegiatan diklat Menwa. Kegiatannya hanya di sekitar kampus, mulai dari markas, belakang auditorium, GOR UNS, Fakultas Teknik, sama ada kegiatan rappeling di jembatan Jurug," kata Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto.
Ia menjelaskan usai berkegiatan di Jurug, Gilang harus mendapatkan perawatan khusus sehingga dibawa ke rumah sakit. Namun ternyata nyawanya tidak terselamatkan.
"Kami tidak tahu kejadian pastinya, jatuh atau kenapa tidak tahu, kita tunggu hasil autopsinya," terangnya.
Pihak keluarga mendapati ada luka memar dan luka di tengkuk. Oleh sebab itu dari keluarga korban musyawarah dan melapor ke polisi.
Baca: Soal Mahasiswa Meninggal Usai Diklat, Begini Penjelasan UNS
"Kondisi korban mukanya sudah memar, banyak mengeluarkan darah. Di tengkuk juga ada luka," kata Sadarno, seorang kerabat Gilang, kepada wartawan di rumah duka, Karanganyar, kemarin.
Ayah Gilang, Sunardi, menambahkan keluarga melapor ke polisi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian anaknya itu.
"Bukannya mau cari kesalahan siapapun ya, tapi supaya tahu meninggalnya almarhum ini seperti apa. Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang lain," ujar Sunardi.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com