BPBD Siapkan 9.631 Personel Hadapi Bencana di Jateng
Murianews
Selasa, 9 November 2021 13:48:27
MURIANEWS, Semarang - Plt Kepala
BPBD Jateng, Safrudin mengatakan, pihaknya sudah mendata seluruh kekuatan kebencanaan di Jateng. Hingga saat ini, sudah ada 9.631 personel dengan berbagai kecakapan kebencanaan siap diturunkan saat terjadi bencana.
"Untuk peralatan kita juga siap. Sudah
standby semuanya di daerah. Teman-teman BPBD Kabupaten/Kota juga sudah menggelar apel siaga, termasuk menyiapkan SDM dan lainnya. Logistik juga amana" jelasnya.
Baca: Ganjar Minta Warga Jateng Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem di Bulan DesemberSafrudin mengatakan, tidak hanya banjir dan tanah longsor, musim penghujan tahun ini juga diwaspadai adanya bencana banjir bandang. Seperti diketahui, banjir bandang terjadi di beberapa daerah, yang terbaru di Batu Malang.
"Kita juga antisipasi adanya banjir bandang, karena potensi itu juga ada di Jateng," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua elemen maysrakat khususnya yang berada di bidang kebencanaan untuk siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem yang akan terjadi Desember mendatang.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu ada bencana yang datang.
Baca: Sering Kirim Bantuan ke Lokasi Bencana, Ganjar Pastikan Stok Logistik di Jateng Tetap Aman
Baca: Sering Kirim Bantuan ke Lokasi Bencana, Ganjar Pastikan Stok Logistik di Jateng Tetap AmanGanjar juga memberikan perintah terkait kesiap-siagaan bencana di Jateng. Seluruh kepala daerah diminta terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi pada masyarakat."Gandeng aktivis dan relawan kebencanaan. Kelompok-kelompok masyarakat juga bisa dilibatkan untuk terus memberikan edukasi. Gunakan
early warning system meskipun dengan alat sederhana, bisa kentongan, ilmu titen dan lain yang masyarakat sudah paham," imbuhnya.Tempat-tempat pengungsian lanjut Ganjar juga harus disiapkan khususnya di daerah-daerah rawan bencana. Karena kondisi pandemi, maka semua tempat pengungsian harus sesuai dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.
Baca: Kudus Rawan Dilanda Bencana Lebih Parah"Logistik mesti siap, peralatan harus
on dan
standby semuanya. Tidak boleh ada yang rusak. Saya juga minta minimal sekali dalam bulan ini, digelar simulasi penanganan bencana agar masyarakat tahu dan siap menghadapi situasi terburuk," tegasnya. Reporter: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_251802" align="alignleft" width="1280"]

Sejumlah anggota BPBD saat mengikuti apel kesiapsiagaan bencana di halaman kantor Gubernur Jateng, Selasa (9/11/2021). (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Plt Kepala
BPBD Jateng, Safrudin mengatakan, pihaknya sudah mendata seluruh kekuatan kebencanaan di Jateng. Hingga saat ini, sudah ada 9.631 personel dengan berbagai kecakapan kebencanaan siap diturunkan saat terjadi bencana.
"Untuk peralatan kita juga siap. Sudah
standby semuanya di daerah. Teman-teman BPBD Kabupaten/Kota juga sudah menggelar apel siaga, termasuk menyiapkan SDM dan lainnya. Logistik juga amana" jelasnya.
Baca: Ganjar Minta Warga Jateng Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem di Bulan Desember
Safrudin mengatakan, tidak hanya banjir dan tanah longsor, musim penghujan tahun ini juga diwaspadai adanya bencana banjir bandang. Seperti diketahui, banjir bandang terjadi di beberapa daerah, yang terbaru di Batu Malang.
"Kita juga antisipasi adanya banjir bandang, karena potensi itu juga ada di Jateng," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua elemen maysrakat khususnya yang berada di bidang kebencanaan untuk siaga dalam menghadapi cuaca ekstrem yang akan terjadi Desember mendatang.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu ada bencana yang datang.
Baca: Sering Kirim Bantuan ke Lokasi Bencana, Ganjar Pastikan Stok Logistik di Jateng Tetap Aman
Ganjar juga memberikan perintah terkait kesiap-siagaan bencana di Jateng. Seluruh kepala daerah diminta terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi pada masyarakat.
"Gandeng aktivis dan relawan kebencanaan. Kelompok-kelompok masyarakat juga bisa dilibatkan untuk terus memberikan edukasi. Gunakan
early warning system meskipun dengan alat sederhana, bisa kentongan, ilmu titen dan lain yang masyarakat sudah paham," imbuhnya.
Tempat-tempat pengungsian lanjut Ganjar juga harus disiapkan khususnya di daerah-daerah rawan bencana. Karena kondisi pandemi, maka semua tempat pengungsian harus sesuai dengan SOP protokol kesehatan yang ketat.
Baca: Kudus Rawan Dilanda Bencana Lebih Parah
"Logistik mesti siap, peralatan harus
on dan
standby semuanya. Tidak boleh ada yang rusak. Saya juga minta minimal sekali dalam bulan ini, digelar simulasi penanganan bencana agar masyarakat tahu dan siap menghadapi situasi terburuk," tegasnya.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi