Dugaan Pemerkosaan Bripda Randy Masih Didalami
Murianews
Senin, 6 Desember 2021 13:46:49
MURIANEWS, Surabaya – Kasus dugaan pemerkosaan Bripda Randy pada Novia Widyasari masih didalami pihak kepolisian. Dugaan pemerkosaan itu disebut memicu Novia Widyasari bunuh diri karena dipaksa aborsi.
Diketahui, kasus ini mencuat usai viral di media sosial. Sejumlah warganet yang mengaku tahu peristiwa tersebut mengatakan Novia mengalami depresi lantaran diperkosa dan dipaksa aborsi.
“Kalau kami belum bisa mengatakan itu diperkosa, tapi tetap akan didalami,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli dikutip dari
CNN Indonesia, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Mahasiswi Mojokerto Bunuh Diri di Makam Ayahnya, Penyebabnya Bikin SedihPolisi sendiri telah membeberkan beberapa hasil penyidikan dalam dalam konferensi pers, Sabtu (4/12) lalu. Disebutkan korban (Novia Widyasari) dan tersangka (Bripda Randy) melakukan hubungan hingga akhirnya mengandung.
Kesimbulan sementara itu didapatkan usai penyidik memeriksa tersangka dan sejumlah saksi yang merupakan kerabat korban. Menurutnya, Randy dan Novia berpacaran selama tiga tahun dan sudah dua kali melakukan aborsi.
Baca juga: Sebabkan Kematian Novia Widyasari, Bripda Randy DipecatIa menyebut penyidik belum mendapati kemungkinan pemerkosaan dalam kasus ini. Selain itu, kata Gatot, pihaknya merujuk pada hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan terhadap jenazah korban. “Visumnya itu tidak ada, tidak ada luka, tidak ada lain-lain,” ujarnya.
Selanjutnya, Gatot mengatakan pihaknya masih perlu menganalisis sejumlah informasi yang tersebar di media sosial terkait dengan kematian Novia. Menurutnya, penyidik tetap akan memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.“Jadi yang di medsos itu, ada yang itu sebagai sumber informasi kami. Ada juga yang tidak mungkin kami jadikan sumber informasi. Cuma itu semua kami analisis,” katanya.Kasus dugaan bunuh diri Novia menjadi perbincangan di media sosial dan memicu tagar #SaveNoviaWidyasari. Polisi lantas menangkap Randy lantaran diduga berkaitan dengan kematian Novia.Randy diduga memaksa korban melakukan aborsi sebanyak dua kali. Peristiwa pertama terjadi pada Maret 2020. Mereka mengugurkan kandungan dengan menggunakan obat postinor di Malang, Jatim.Lalu pada Agustus 2021, Randy membeli obat cykotec seharga Rp1,5 juta di sebuah apotek sekitar Malang. Korban bahkan sampai mengalami pendarahan di tengah perjalanannya pulang ke Mojokerto.“Terduga membeli obat cykotek, obat aborsi, seharga Rp1.500.000 di apotek sekitar Malang, dibayar oleh terduga pelaku,” ucap Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dalam konferensi pers, Sabtu (4/12). Penulis: Zulkifli FahmiEditor: Zulkifli FahmiSumber:
CNN Indonesia
[caption id="attachment_221523" align="alignleft" width="808"]

Ilustrasi (MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Surabaya – Kasus dugaan pemerkosaan Bripda Randy pada Novia Widyasari masih didalami pihak kepolisian. Dugaan pemerkosaan itu disebut memicu Novia Widyasari bunuh diri karena dipaksa aborsi.
Diketahui, kasus ini mencuat usai viral di media sosial. Sejumlah warganet yang mengaku tahu peristiwa tersebut mengatakan Novia mengalami depresi lantaran diperkosa dan dipaksa aborsi.
“Kalau kami belum bisa mengatakan itu diperkosa, tapi tetap akan didalami,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli dikutip dari
CNN Indonesia, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Mahasiswi Mojokerto Bunuh Diri di Makam Ayahnya, Penyebabnya Bikin Sedih
Polisi sendiri telah membeberkan beberapa hasil penyidikan dalam dalam konferensi pers, Sabtu (4/12) lalu. Disebutkan korban (Novia Widyasari) dan tersangka (Bripda Randy) melakukan hubungan hingga akhirnya mengandung.
Kesimbulan sementara itu didapatkan usai penyidik memeriksa tersangka dan sejumlah saksi yang merupakan kerabat korban. Menurutnya, Randy dan Novia berpacaran selama tiga tahun dan sudah dua kali melakukan aborsi.
Baca juga: Sebabkan Kematian Novia Widyasari, Bripda Randy Dipecat
Ia menyebut penyidik belum mendapati kemungkinan pemerkosaan dalam kasus ini. Selain itu, kata Gatot, pihaknya merujuk pada hasil visum et repertum (VER) yang dilakukan terhadap jenazah korban. “Visumnya itu tidak ada, tidak ada luka, tidak ada lain-lain,” ujarnya.
Selanjutnya, Gatot mengatakan pihaknya masih perlu menganalisis sejumlah informasi yang tersebar di media sosial terkait dengan kematian Novia. Menurutnya, penyidik tetap akan memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.
“Jadi yang di medsos itu, ada yang itu sebagai sumber informasi kami. Ada juga yang tidak mungkin kami jadikan sumber informasi. Cuma itu semua kami analisis,” katanya.
Kasus dugaan bunuh diri Novia menjadi perbincangan di media sosial dan memicu tagar #SaveNoviaWidyasari. Polisi lantas menangkap Randy lantaran diduga berkaitan dengan kematian Novia.
Randy diduga memaksa korban melakukan aborsi sebanyak dua kali. Peristiwa pertama terjadi pada Maret 2020. Mereka mengugurkan kandungan dengan menggunakan obat postinor di Malang, Jatim.
Lalu pada Agustus 2021, Randy membeli obat cykotec seharga Rp1,5 juta di sebuah apotek sekitar Malang. Korban bahkan sampai mengalami pendarahan di tengah perjalanannya pulang ke Mojokerto.
“Terduga membeli obat cykotek, obat aborsi, seharga Rp1.500.000 di apotek sekitar Malang, dibayar oleh terduga pelaku,” ucap Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dalam konferensi pers, Sabtu (4/12).
Penulis: Zulkifli Fahmi
Editor: Zulkifli Fahmi
Sumber:
CNN Indonesia