Viral Polwan Dipukuli Oknum TNI, Danrem 102 Angkat Bicara
Murianews
Selasa, 7 Desember 2021 13:46:36
MURIANEWS, Palangkaraya – Viralnya aksi pemukulan seorang Polwan di Kalimantan Tenga (Kalteng) oleh oknum TNI mendapat tanggapan dari Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung, Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya.
Komandan Korem (Danrem) membenarkan adanya aksi tersebut dan sudah berakhir damai. Namun, ia memastikan narasi yang viral di media sosial dilebih-lebihkan dari fakta lapangan.
"Cerita sebenarnya itu kan sudah terjadi. Yang beredar itu kan dilebih-lebihkan. Sebenarnya tidak seperti itu," ujar Yudianto, seperti dikutip
Detik.com, Selasa (7/12/2021).
Baca: Viral Polwan di Kalteng Diduga Dikeroyok dan Dipukuli Oknum TNI"Itu kan kesalahpahaman. Anak-anak itu di kafe. Intinya sudah diselesaikan, saya dan Kapolda sudah menyelesaikan. Sudah damai," sambungnya.
Yudianto mengatakan tidak ada kerugian material akibat peristiwa tersebut. Namun, ia memastikan prajurit TNI yang terlibat diproses hukum.
"Untuk menghindari berita-berita liar, nanti dari Kabid Humas Kapenrem rilis di Korem," ujarnya.
"Saya tegaskan itu, walaupun sudah selesai secara damai, tetap saya ke dalam itu melakukan proses hukum, penyelidikan melalui POM. Sehingga ada efek deterrent, efek jera bagi anggota lain. Tetep saya sebagai Danrem menyatakan benar yang benar, salah yang salah," sambungnya menegaskan.
Baca: Polda Kalteng Benarkan Polwannya Dipukul Oknum TNI saat BertugasSebelumnya, Jagat maya dibuat gempar dengan kabar seorang Polwan di Kota Palangkaraya yang sedang melaksanakan tugas dikeroyok dan dipukuli oknum TNI.
Peristiwa tersebut bahkan memunculkan tagar #SAVEPOLWAN dan menjadi
trending di kanal media sosial Twitter. Tagar tersebut bahkan menjadi perbincangan public dan viral.Awalnya, akun Twitter @DtnIrayu mengunggah kronologi kejadian pengroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI.Dalam kronologi yang diunggah tersebut, disebutkan bahwa mulanya pada 4 Desember 2021, dilaksanakan patroli harkamtibmas oleh tim Raimas guna penegakan patroli kesehatan. Patroli dilaksanakan di seputaran Kota Palangkaraya hingga pukul 01.00 malam.Di tengah patroli, anggota Raimas disebut melihat kerumunan di kawasan Jalan Tjilik Riwut KM 02 depan O2 Café & Sport Bar. Kerumunan itu pun dicoba untuk dilerai oleh Bripda Niko Laos Risky Marseli.
Baca: Admin Geger dengan Netizen, Kabid Humas Polda Kalteng Minta MaafNamun, Bripka Niko Laos Risky Marseli mendapatkan perlawanan dari orang-orang mengaku anggota Batalyon Rider 631 Antang.Bripda Niko Laos Risky Marselino mendapat pukulan di bibir dan kepala bagian belakang. Tak hanya itu, seorang Polwan bernama Bripda Tazkia Nabila Supriadi N juga mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan bagian kiri. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_256987" align="alignleft" width="880"]

Danrem 102 Panju Panjung, Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya. (Tribunkalteng.com)[/caption]
MURIANEWS, Palangkaraya – Viralnya aksi pemukulan seorang Polwan di Kalimantan Tenga (Kalteng) oleh oknum TNI mendapat tanggapan dari Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung, Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya.
Komandan Korem (Danrem) membenarkan adanya aksi tersebut dan sudah berakhir damai. Namun, ia memastikan narasi yang viral di media sosial dilebih-lebihkan dari fakta lapangan.
"Cerita sebenarnya itu kan sudah terjadi. Yang beredar itu kan dilebih-lebihkan. Sebenarnya tidak seperti itu," ujar Yudianto, seperti dikutip
Detik.com, Selasa (7/12/2021).
Baca: Viral Polwan di Kalteng Diduga Dikeroyok dan Dipukuli Oknum TNI
"Itu kan kesalahpahaman. Anak-anak itu di kafe. Intinya sudah diselesaikan, saya dan Kapolda sudah menyelesaikan. Sudah damai," sambungnya.
Yudianto mengatakan tidak ada kerugian material akibat peristiwa tersebut. Namun, ia memastikan prajurit TNI yang terlibat diproses hukum.
"Untuk menghindari berita-berita liar, nanti dari Kabid Humas Kapenrem rilis di Korem," ujarnya.
"Saya tegaskan itu, walaupun sudah selesai secara damai, tetap saya ke dalam itu melakukan proses hukum, penyelidikan melalui POM. Sehingga ada efek deterrent, efek jera bagi anggota lain. Tetep saya sebagai Danrem menyatakan benar yang benar, salah yang salah," sambungnya menegaskan.
Baca: Polda Kalteng Benarkan Polwannya Dipukul Oknum TNI saat Bertugas
Sebelumnya, Jagat maya dibuat gempar dengan kabar seorang Polwan di Kota Palangkaraya yang sedang melaksanakan tugas dikeroyok dan dipukuli oknum TNI.
Peristiwa tersebut bahkan memunculkan tagar #SAVEPOLWAN dan menjadi
trending di kanal media sosial Twitter. Tagar tersebut bahkan menjadi perbincangan public dan viral.
Awalnya, akun Twitter @DtnIrayu mengunggah kronologi kejadian pengroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI.
Dalam kronologi yang diunggah tersebut, disebutkan bahwa mulanya pada 4 Desember 2021, dilaksanakan patroli harkamtibmas oleh tim Raimas guna penegakan patroli kesehatan. Patroli dilaksanakan di seputaran Kota Palangkaraya hingga pukul 01.00 malam.
Di tengah patroli, anggota Raimas disebut melihat kerumunan di kawasan Jalan Tjilik Riwut KM 02 depan O2 Café & Sport Bar. Kerumunan itu pun dicoba untuk dilerai oleh Bripda Niko Laos Risky Marseli.
Baca: Admin Geger dengan Netizen, Kabid Humas Polda Kalteng Minta Maaf
Namun, Bripka Niko Laos Risky Marseli mendapatkan perlawanan dari orang-orang mengaku anggota Batalyon Rider 631 Antang.
Bripda Niko Laos Risky Marselino mendapat pukulan di bibir dan kepala bagian belakang. Tak hanya itu, seorang Polwan bernama Bripda Tazkia Nabila Supriadi N juga mendapatkan pukulan di kepala bagian belakang dan luka memar di tangan bagian kiri.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com