- Bentrokan maut antara dua kelompok terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (16/12/2021). Akibatnya, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan masih dalam penyelidikan petugas.
Dalam bentrokan tersebut, kedua kelompok diketahui membawa senjata tajam hinhga busur panah. Mereka bahkan tak enggan untuk saling bacok.
Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan mengatakan, peristiwa menegangkan itu terjadi di kawasan Kendari Beach, Kendari, Kamis (16/12/2021).
Awalnya, lanjutnya, kedua kelompok mengikutipawai budaya di Kendari yang dimulai sekitar pukul 11.00 Wita.
"Tiba-tiba, ada keributan antara kelompok pemuda. Kemungkinan saat pawai itu ada yang dari luar kelompok yang lewat. Dari situ mungkin terprovokasi," katanya seperti dikutip
Ia pun menjelaskan, semula pawai berlangsung kondusif. Namun kemudian situasi mulai memanas sekitar pukul 12.30 Wita. Sekitar pukul 16.30 Wita, kerusuhan memuncak. Hanya saja, kerusuhan berhasil mereda sekitar pukul 17.00 Wita."Saat ini, polisi sudah menerjunkan pasukan pengamanan yang terdiri dari personel Polda, Polres, dan juga meminta bantuan TNI. Situasi setelah pukul 17.00 Wita sudah kondusif," terangnya.Meski begitu, Kombes Ferry mengakui ada seorang warga yang meninggal di tengah bentrokan."Ada yang meninggal, tapi kami tidak tahu apa penyebab meninggalnya, kami masih melakukan autopsi," tambahnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_259027" align="alignleft" width="1077"]

Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan. (Kendaripos.co.id)[/caption]
MURIANEWS, Kendari - Bentrokan maut antara dua kelompok terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (16/12/2021). Akibatnya, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan masih dalam penyelidikan petugas.
Dalam bentrokan tersebut, kedua kelompok diketahui membawa senjata tajam hinhga busur panah. Mereka bahkan tak enggan untuk saling bacok.
Baca: Kapolda Jateng Yakin Polri Ungkap Tewasnya Mahasiswa Kendari
Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan mengatakan, peristiwa menegangkan itu terjadi di kawasan Kendari Beach, Kendari, Kamis (16/12/2021).
Awalnya, lanjutnya, kedua kelompok mengikutipawai budaya di Kendari yang dimulai sekitar pukul 11.00 Wita.
"Tiba-tiba, ada keributan antara kelompok pemuda. Kemungkinan saat pawai itu ada yang dari luar kelompok yang lewat. Dari situ mungkin terprovokasi," katanya seperti dikutip
Detik.com
Baca: Masjid Polres Jepara Gelar Salat Gaib Mahasiswa Korban Demo di Kendari
Ia pun menjelaskan, semula pawai berlangsung kondusif. Namun kemudian situasi mulai memanas sekitar pukul 12.30 Wita. Sekitar pukul 16.30 Wita, kerusuhan memuncak. Hanya saja, kerusuhan berhasil mereda sekitar pukul 17.00 Wita.
"Saat ini, polisi sudah menerjunkan pasukan pengamanan yang terdiri dari personel Polda, Polres, dan juga meminta bantuan TNI. Situasi setelah pukul 17.00 Wita sudah kondusif," terangnya.
Meski begitu, Kombes Ferry mengakui ada seorang warga yang meninggal di tengah bentrokan.
"Ada yang meninggal, tapi kami tidak tahu apa penyebab meninggalnya, kami masih melakukan autopsi," tambahnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com