Ganjar Pastikan Belum Ada Kasus Omicron di Jateng
Murianews
Rabu, 22 Desember 2021 17:20:58
MURIANEWS, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pihaknya terus melakukan
sampling dengan Whole Genome Sequence untuk mendeteksi varian Omicron di wilayahnya. Sampai hari ini, tidak ditemukan kasus varian Omicron yang terkonfirmasi.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai menjadi narasumber dalam acara Dialog Spesial bertema “Sinergitas Pemerintah, TNI, Polri Jelang Nataru”, di Cafe Wiratama, Pudakpayung, Semarang, Rabu (22/12/2021).
Baca: Tak Takut Vaksin, Bocah SD di Semarang Ini Justru Grogi Ditunggui GanjarGanjar mengatakan, pemerintah pusat memprediksi sekitar 4,8 juta orang akan bergerak ke Jawa Tengah. Padahal, kasus terkonfirmasi dengan varian Omicron saat ini jumlahnya bertambah.
“Makanya kita mesti hati-hati dan itu yang mau masuk ke Jawa Tengah juga kita cek,” katanya.
Maka selama libur Natal dan Tahun Baru, Ganjar meminta agar warganya tetap berada di rumah masing-masing selama liburan. Umat Kristiani ysng merayakan Natal, Ganjar juga meminta agar beribadah dari tempat masing-masing.
Baca: Ganjar Tak Keberatan Jadi Pembina PPDI Jateng, Tapi Ini Syaratnya“Libur natal dan libur tahun baru, kita di rumah masing-masing itu cukup bisa membantu,” ujarnya.
Ganjar pun meminta agar warganya bertahan dan tidak bosan untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Kita udah dua tahun ini ya selalu pakai masker, kita minta jangan bosen, tahan ya, dan biasanya itu di setiap libur panjang grafiknya naik. Yuk kita jaga yuk, tapi nggak lama kok,” kata Ganjar.
Baca: 4,8 Juta Orang Diprediksi Mudik ke Jateng, Ganjar Lakukan IniWalau demikian, Ganjar memastikan pihaknya terus mengantisipasi. Ganjar mengatakan, sejak diumumkan adanya varian Omicron di Indonesia pihaknya terus mengambil sample terkonfirmasi dan diuji dengan Whole Genome Sequencing.“Alhamdulillah dari perangkat yang kita miliki, sampai hari ini di Jawa Tengah belum ditemukan. Tapi kita mesti waspada,” tegas Ganjar.Apalagi, tren penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah saat ini membaik. Ganjar berharap bantuan dari seluruh pihak terutama masyarakat untuk menjaga sampai garis finish pandeminya terlihat.
Baca: Datang ke Gubernuran, PPDI Pinang Ganjar Jadi Pembina“Saya tahu dua tahun ini sangat melelahkan, saya paham betul. Dua tahun ini masyarakat ini merasa terkunci terkungkung. Tapi ingin saya sampaikan bahwa pandemi belum usai, kita tidak boleh patah semangat,” tutur Ganjar.“Ibarat lari itu garis finishnya udah keliatan, maka kita tidak boleh ndeprok, tidak boleh berhenti, jalan terus, dan di Natal tahun baru, dua libur pendek ini mari kita manfaatkan untuk kegiatan yang baik, tidak banyak bepergian dan berdoa,” tandasnya.Sebagai informasi, berdasarkan data di corona.jatengprov.go.id saat ini total kasus terkonfirmasi di Jawa Tengah sebanyak 486.785. Kasus aktif yang dalam perawatan atau isolasi sebanyak 1.009 kasus. Sementara yang sudah sembuh mencapai 453.271 kasus. Berdasar peta zonasi risiko, hampir seluruh wilayah Jateng masuk kategori rendah. Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_257291" align="alignleft" width="1280"]

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pihaknya terus melakukan
sampling dengan Whole Genome Sequence untuk mendeteksi varian Omicron di wilayahnya. Sampai hari ini, tidak ditemukan kasus varian Omicron yang terkonfirmasi.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai menjadi narasumber dalam acara Dialog Spesial bertema “Sinergitas Pemerintah, TNI, Polri Jelang Nataru”, di Cafe Wiratama, Pudakpayung, Semarang, Rabu (22/12/2021).
Baca: Tak Takut Vaksin, Bocah SD di Semarang Ini Justru Grogi Ditunggui Ganjar
Ganjar mengatakan, pemerintah pusat memprediksi sekitar 4,8 juta orang akan bergerak ke Jawa Tengah. Padahal, kasus terkonfirmasi dengan varian Omicron saat ini jumlahnya bertambah.
“Makanya kita mesti hati-hati dan itu yang mau masuk ke Jawa Tengah juga kita cek,” katanya.
Maka selama libur Natal dan Tahun Baru, Ganjar meminta agar warganya tetap berada di rumah masing-masing selama liburan. Umat Kristiani ysng merayakan Natal, Ganjar juga meminta agar beribadah dari tempat masing-masing.
Baca: Ganjar Tak Keberatan Jadi Pembina PPDI Jateng, Tapi Ini Syaratnya
“Libur natal dan libur tahun baru, kita di rumah masing-masing itu cukup bisa membantu,” ujarnya.
Ganjar pun meminta agar warganya bertahan dan tidak bosan untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Kita udah dua tahun ini ya selalu pakai masker, kita minta jangan bosen, tahan ya, dan biasanya itu di setiap libur panjang grafiknya naik. Yuk kita jaga yuk, tapi nggak lama kok,” kata Ganjar.
Baca: 4,8 Juta Orang Diprediksi Mudik ke Jateng, Ganjar Lakukan Ini
Walau demikian, Ganjar memastikan pihaknya terus mengantisipasi. Ganjar mengatakan, sejak diumumkan adanya varian Omicron di Indonesia pihaknya terus mengambil sample terkonfirmasi dan diuji dengan Whole Genome Sequencing.
“Alhamdulillah dari perangkat yang kita miliki, sampai hari ini di Jawa Tengah belum ditemukan. Tapi kita mesti waspada,” tegas Ganjar.
Apalagi, tren penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah saat ini membaik. Ganjar berharap bantuan dari seluruh pihak terutama masyarakat untuk menjaga sampai garis finish pandeminya terlihat.
Baca: Datang ke Gubernuran, PPDI Pinang Ganjar Jadi Pembina
“Saya tahu dua tahun ini sangat melelahkan, saya paham betul. Dua tahun ini masyarakat ini merasa terkunci terkungkung. Tapi ingin saya sampaikan bahwa pandemi belum usai, kita tidak boleh patah semangat,” tutur Ganjar.
“Ibarat lari itu garis finishnya udah keliatan, maka kita tidak boleh ndeprok, tidak boleh berhenti, jalan terus, dan di Natal tahun baru, dua libur pendek ini mari kita manfaatkan untuk kegiatan yang baik, tidak banyak bepergian dan berdoa,” tandasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data di corona.jatengprov.go.id saat ini total kasus terkonfirmasi di Jawa Tengah sebanyak 486.785. Kasus aktif yang dalam perawatan atau isolasi sebanyak 1.009 kasus. Sementara yang sudah sembuh mencapai 453.271 kasus. Berdasar peta zonasi risiko, hampir seluruh wilayah Jateng masuk kategori rendah.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi