Lima Orang Diperiksa Terkait Kasus Penyuntikan Vaksin Kosong di Medan
Murianews
Senin, 24 Januari 2022 08:53:37
MURIANEWS, Medan - Polisi masih menyelidiki kasus siswa SD disuntik vaksin kosong di Medan, Sumatera Utara. Polisi memeriksa bahkan memeriksa lima orang sebagai saksi terkait hal ini.
"Ada lima orang saksi yang kami periksa, status masih saksi," ujar Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja di Mapolres Belawan seperti dikutip
Detik.com.
Tatan menyebutkan, lima orang itu adalah dokter yang melakukan vaksinasi, perawat, orang tua siswa, dan penginput data.
Baca: Penyuntik Vaksin Kosong di Medan Terancam PidanaSelain memeriksa kelima saksi tersebut, pihaknya juga mengamankan jarum suntik, daftar anak yang divaksin, dan video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan yang direkam oleh orang tua siswa.
"Kami sampaikan prosesnya masih berjalan dengan melibatkan beberapa ahli, labfor, dalam menganalisis dan melakukan perbandingan tentang video viral tenaga kesehatan menyuntik vaksin kosong kepada siswa itu," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Sumut menegaskan vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa di Medan bisa dikenai sanksi pidana.
Baca: Polda Sumut Periksa Nakes Penyuntik Vaksin Kosong di Medan“Tadi saya sudah bicara dengan teman-teman IDI, selain kode etik profesi, pertanggungjawaban seorang dokter juga dimungkinkan menerapkan perkara pidananya,” kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Kapolda mengatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas vaksinator tersebut. Vaksinator tersebut diketahui berinisial G dan bekerja di Medan.
Saat ini, proses pidana kepada dokter itu sedang dilakukan oleh Polres Belawan. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini.
Baca: Viral! Siswa Medan Disuntik Vaksin Kosong“Yang jelas, dokter yang bersangkutan dan perawatnya yang menyiapkan suntik vaksin itu dalam proses di Polres Belawan,” tuturnya.Dari hasil pemeriksaan, Panca menyebut dokter G memang menyuntik kosong siswa SD. Hal itu dilihat dari ukuran kepala suntikan.“Yang jelas, dari hasil pemeriksaan terhadap dokter dan berdasarkan masukan dan keterangan dari IDI, bahwa diduga penyuntikan itu tidak ada vaksin,” jelasnya.Sementara itu, dokter G, yang melakukan penyuntikan vaksin kosong ke anak SD, meminta maaf. Dia mengaku khilaf atas peristiwa tersebut.“Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini,” kata dokter G di Mapolres Belawan. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_250678" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi Vaksinasi (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]
MURIANEWS, Medan - Polisi masih menyelidiki kasus siswa SD disuntik vaksin kosong di Medan, Sumatera Utara. Polisi memeriksa bahkan memeriksa lima orang sebagai saksi terkait hal ini.
"Ada lima orang saksi yang kami periksa, status masih saksi," ujar Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja di Mapolres Belawan seperti dikutip
Detik.com.
Tatan menyebutkan, lima orang itu adalah dokter yang melakukan vaksinasi, perawat, orang tua siswa, dan penginput data.
Baca: Penyuntik Vaksin Kosong di Medan Terancam Pidana
Selain memeriksa kelima saksi tersebut, pihaknya juga mengamankan jarum suntik, daftar anak yang divaksin, dan video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan yang direkam oleh orang tua siswa.
"Kami sampaikan prosesnya masih berjalan dengan melibatkan beberapa ahli, labfor, dalam menganalisis dan melakukan perbandingan tentang video viral tenaga kesehatan menyuntik vaksin kosong kepada siswa itu," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Sumut menegaskan vaksinator yang menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa di Medan bisa dikenai sanksi pidana.
Baca: Polda Sumut Periksa Nakes Penyuntik Vaksin Kosong di Medan
“Tadi saya sudah bicara dengan teman-teman IDI, selain kode etik profesi, pertanggungjawaban seorang dokter juga dimungkinkan menerapkan perkara pidananya,” kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Kapolda mengatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas vaksinator tersebut. Vaksinator tersebut diketahui berinisial G dan bekerja di Medan.
Saat ini, proses pidana kepada dokter itu sedang dilakukan oleh Polres Belawan. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini.
Baca: Viral! Siswa Medan Disuntik Vaksin Kosong
“Yang jelas, dokter yang bersangkutan dan perawatnya yang menyiapkan suntik vaksin itu dalam proses di Polres Belawan,” tuturnya.
Dari hasil pemeriksaan, Panca menyebut dokter G memang menyuntik kosong siswa SD. Hal itu dilihat dari ukuran kepala suntikan.
“Yang jelas, dari hasil pemeriksaan terhadap dokter dan berdasarkan masukan dan keterangan dari IDI, bahwa diduga penyuntikan itu tidak ada vaksin,” jelasnya.
Sementara itu, dokter G, yang melakukan penyuntikan vaksin kosong ke anak SD, meminta maaf. Dia mengaku khilaf atas peristiwa tersebut.
“Saya mohon maaf atas kesilapan yang saya buat ini,” kata dokter G di Mapolres Belawan.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com