Keterisian Rumah Sakit Minim Meski Covid di Jateng Naik Tajam, Wagub: Sudah Melek Prokes

Murianews
Rabu, 23 Februari 2022 12:00:24


[caption id="attachment_264420" align="alignleft" width="1036"]
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen saat memberikan keterangan pers kepada awak media. (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Klaten—Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen menyebut angka kasus Covid-19 di Jateng beberapa waktu terakhir meningkat tajam. Meski begitu, tingkat keterisian rumah sakit masih kecil.
“Perkembangan kasus Covid-19 naiknya tiga kali lipat. Kenaikannya terlalu tinggi. Tetapi memang yang perlu diantisipasi bagaimana menyiapkan masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak sampai masuk rumah sakit. Itu yang penting,” jelas Taj Yasin saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (22/2/2022).
Baca: Datang ke Klaten, Wagub Jateng Dicurhati Harga Terigu Hingga Margarin Makin Mahal
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Jateng belum sampai overload. “Tingkat keterisian rumah sakit saat ini masih diangka 20-30 persen. Dan itu belum semua tempat tidur rumah sakit yang dipersiapkan kami buka. Nanti kami naikkan kalau memang dibutuhkan,” kata dia.
Taj Yasin menilai masih kecilnya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit menunjukkan ketaatan warga terhadap protokol kesehatan meningkat. Dia mencontohkan pada ketaatan vaksinasi Covid-19. Capaian vaksinasi Covid-19 di Jateng sudah lebih dari 100 persen.
“Kemudian masyarakat sekarang lebih melek kesehatan dan menjaga protokol kesehatan,” jelas dia.
Baca: Datang ke Wadas, Wagub Jateng Dapat Curhatan Begini
Terkait warga yang memiliki komorbid, Taj Yasin menjelaskan paparan Covid-19 tak bakal berakibat fatal selama kondisi kesehatan mereka terkontrol. Lantaran hal itu, dia mendorong agar warga yang memiliki komorbid kerap memeriksakan kondisi kesehatan mereka.
“Kalau dulu yang dikhawatirkan itu yang memiliki komorbid. Sebenarnya kalau bisa dikontrol, tidak membahayakan. Saya berharap masyarakat yang punya komorbid, periksa lah. Jangan didiamkan saja. Saya sarankan kalau sakit segera periksa ke dokter. Jangan main-main nanti dampaknya fatal,” kata dia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi

MURIANEWS, Klaten—Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen menyebut angka kasus Covid-19 di Jateng beberapa waktu terakhir meningkat tajam. Meski begitu, tingkat keterisian rumah sakit masih kecil.
“Perkembangan kasus Covid-19 naiknya tiga kali lipat. Kenaikannya terlalu tinggi. Tetapi memang yang perlu diantisipasi bagaimana menyiapkan masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak sampai masuk rumah sakit. Itu yang penting,” jelas Taj Yasin saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (22/2/2022).
Baca: Datang ke Klaten, Wagub Jateng Dicurhati Harga Terigu Hingga Margarin Makin Mahal
Saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Jateng belum sampai overload. “Tingkat keterisian rumah sakit saat ini masih diangka 20-30 persen. Dan itu belum semua tempat tidur rumah sakit yang dipersiapkan kami buka. Nanti kami naikkan kalau memang dibutuhkan,” kata dia.
Taj Yasin menilai masih kecilnya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit menunjukkan ketaatan warga terhadap protokol kesehatan meningkat. Dia mencontohkan pada ketaatan vaksinasi Covid-19. Capaian vaksinasi Covid-19 di Jateng sudah lebih dari 100 persen.
“Kemudian masyarakat sekarang lebih melek kesehatan dan menjaga protokol kesehatan,” jelas dia.
Baca: Datang ke Wadas, Wagub Jateng Dapat Curhatan Begini
Terkait warga yang memiliki komorbid, Taj Yasin menjelaskan paparan Covid-19 tak bakal berakibat fatal selama kondisi kesehatan mereka terkontrol. Lantaran hal itu, dia mendorong agar warga yang memiliki komorbid kerap memeriksakan kondisi kesehatan mereka.
“Kalau dulu yang dikhawatirkan itu yang memiliki komorbid. Sebenarnya kalau bisa dikontrol, tidak membahayakan. Saya berharap masyarakat yang punya komorbid, periksa lah. Jangan didiamkan saja. Saya sarankan kalau sakit segera periksa ke dokter. Jangan main-main nanti dampaknya fatal,” kata dia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi