Tinjau Penyebab Gangguan Listrik di Madura, Gubernur Khofifah Minta Maaf
Murianews
Selasa, 1 Maret 2022 13:44:25
MURIANEWS, Surabaya – Terkendalanya pasokan listrik di sebagian Pulau Madura akibat akibat gangguan penghantar 150 kV Ujung - Bangkalan pada Sabtu (26/2/2022) lalu pukul 21.44 WIB mendapat perhatian serius dari Pemprov Jatim.
Apalagi, gangguan tersebut menyebabkan PLN kehilangan beban sebesar 73,35 MW. Akibatnya, pasokan listrik di sejumlah wilayah tak bisa maksimal.
Baca:
Gubernur Khofifah Siap Jadi Penerima Pertama Suntikan Booster Vaksin Merah PutihGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahkan secara pribadi dan lembaga menyampaikan permintaan maaf atas gangguan pasokan listrik di Pulau Madura.
"Mohon maaf atas terjadinya gangguan tersebut, serta mohon dukungan semoga proses pemulihan dapat segera tercapai 100 persen. Mari kita dukung agar upaya pemulihan yang dilakukan personel PLN berjalan lancar sesuai dengan estimasi," ujar Khofifah saat mengunjungi lokasi terdampak gangguan SKTT 150 kV Ujung - Bangkalan seperti dikutip
Detik.com, Selasa (1/3/2022).
Dalam kunjungannya ini, Khofifah turut didampingi General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran dan General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan.
Senada dengan Khofifah, General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran mengatakan saat ini PLN tengah melakukan berbagai upaya agar proses pemulihan pasokan listrik dapat berlangsung secara optimal kembali.
”Untuk mempercepat pemulihan, kami telah mengerahkan sekitar 120 personel. Pengerahan ini merupakan upaya agar penyaluran energi listrik ke Madura kembali normal,” katanya.
Baca:
Diuji Klinis 9 Februari, Gubernur Khofifah Berharap Vaksin Merah Putih Jadi Booster
Tak hanya itu, personel PLN dari Unit Pelaksana Transmisi yang tergabung dalam tim Emergency Recovery System (ERS) juga telah mencoba menelusuri penyebab gangguan. Penelusuran ini bahkan telah dilakukan sejak Sabtu malam.Upaya lain yang dilakukan PLN adalah melakukan mobilisasi genset yang dilakukan sejak hari Minggu (27/2/2022) pukul 10.30 WIB.Sebanyak 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk mendukung pemulihan sementara di wilayah terdampak.PLN pun meminta peran serta dari seluruh pelanggan PLN industri maupun rumah tangga di Madura agar turut berperan serta melakukan penghematan konsumsi listrik untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pemadaman yang lebih luas.Menurut Lasiran, akibat gangguan ini, PLN harus melakukan pemadaman bergilir dengan estimasi waktu rata-rata 3 jam. Untuk itu ia mengimbau agar turut berperan serta dengan melakukan penghematan konsumsi listrik."Kekurangan daya ini mengakibatkan padam bergilir pada pelanggan dengan estimasi waktu rata-rata 3 jam untuk sebagian wilayah Madura. Mohon maaf sekali atas ketidaknyamanannya," Papar General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran.Baca:
Kejar Herd Immunity, Khofifah Minta Warga Jatim Abaikan Hoaks tentang Vaksinasi Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_275287" align="alignleft" width="880"]

Gubernur Khofifah (kanan) saat berkunjung ke PLN. (Dok PLN Jatim)[/caption]
MURIANEWS, Surabaya – Terkendalanya pasokan listrik di sebagian Pulau Madura akibat akibat gangguan penghantar 150 kV Ujung - Bangkalan pada Sabtu (26/2/2022) lalu pukul 21.44 WIB mendapat perhatian serius dari Pemprov Jatim.
Apalagi, gangguan tersebut menyebabkan PLN kehilangan beban sebesar 73,35 MW. Akibatnya, pasokan listrik di sejumlah wilayah tak bisa maksimal.
Baca:
Gubernur Khofifah Siap Jadi Penerima Pertama Suntikan Booster Vaksin Merah Putih
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bahkan secara pribadi dan lembaga menyampaikan permintaan maaf atas gangguan pasokan listrik di Pulau Madura.
"Mohon maaf atas terjadinya gangguan tersebut, serta mohon dukungan semoga proses pemulihan dapat segera tercapai 100 persen. Mari kita dukung agar upaya pemulihan yang dilakukan personel PLN berjalan lancar sesuai dengan estimasi," ujar Khofifah saat mengunjungi lokasi terdampak gangguan SKTT 150 kV Ujung - Bangkalan seperti dikutip
Detik.com, Selasa (1/3/2022).
Dalam kunjungannya ini, Khofifah turut didampingi General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran dan General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan.
Senada dengan Khofifah, General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran mengatakan saat ini PLN tengah melakukan berbagai upaya agar proses pemulihan pasokan listrik dapat berlangsung secara optimal kembali.
”Untuk mempercepat pemulihan, kami telah mengerahkan sekitar 120 personel. Pengerahan ini merupakan upaya agar penyaluran energi listrik ke Madura kembali normal,” katanya.
Baca:
Diuji Klinis 9 Februari, Gubernur Khofifah Berharap Vaksin Merah Putih Jadi Booster
Tak hanya itu, personel PLN dari Unit Pelaksana Transmisi yang tergabung dalam tim Emergency Recovery System (ERS) juga telah mencoba menelusuri penyebab gangguan. Penelusuran ini bahkan telah dilakukan sejak Sabtu malam.
Upaya lain yang dilakukan PLN adalah melakukan mobilisasi genset yang dilakukan sejak hari Minggu (27/2/2022) pukul 10.30 WIB.
Sebanyak 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk mendukung pemulihan sementara di wilayah terdampak.
PLN pun meminta peran serta dari seluruh pelanggan PLN industri maupun rumah tangga di Madura agar turut berperan serta melakukan penghematan konsumsi listrik untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pemadaman yang lebih luas.
Menurut Lasiran, akibat gangguan ini, PLN harus melakukan pemadaman bergilir dengan estimasi waktu rata-rata 3 jam. Untuk itu ia mengimbau agar turut berperan serta dengan melakukan penghematan konsumsi listrik.
"Kekurangan daya ini mengakibatkan padam bergilir pada pelanggan dengan estimasi waktu rata-rata 3 jam untuk sebagian wilayah Madura. Mohon maaf sekali atas ketidaknyamanannya," Papar General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran.
Baca:
Kejar Herd Immunity, Khofifah Minta Warga Jatim Abaikan Hoaks tentang Vaksinasi
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com