Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Semarang – Badan Pusat Statitistik (BPS) Jawa Tengah mencatat adanya inflasi sebesar 0,01 persen pada bulan Februari 2022. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 107,77.

Kepala BPS Provinsi Jateng Adhi Wiriana mengatakan, dari enam kota IHK di Jawa Tengah, lima kota mengalami inflasi, dan satu kota mengalami deflasi.

Inflasi itu terjadi di lima kota/kabupaten yaitu di Cilacap 0,07 persen, Purwokerto 0,03 persen, Kudus 0,06 persen, Surakarta 0,32, dan Tegal 0,19. Sedangkan Kota Semarang terjadi deflasi sekitar -0,08 persen.

“Walaupun terjadi inflasi, tetapi secara year on year dari Februari 2021 ke Februari 2022, pertumbuhan inflasi hanya 1,75 persen,” kata Adhi dalam siarannya melalui kanal resmi BPS Jateng, Selasa (1/3/2022).

Ditambahkan, dari 11 kelompok komoditas inflasi kelihatan hanya makanan, minuman, tembakau yang terjadi deflasi, di mana andilnya -0,27 persen, sedangkan inflasinya -1,09 persen.

Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencapai 1,27 persen. Dengan kenaikan harga emas perhiasan yang turut berperan memengaruhi inflasi kelompok ini.
Adapun lima penyumbang inflasi terbesar, kata Adhi, berasal dari kenaikan harga mobil. Hal itu, karena pemerintah mencabut diskon terkait dengan PPNBM pemilikan harga mobil untuk beberapa komoditas mobil.“Ini menjadikan terjadinya inflasi untuk harga mobil 0,0656 persen,” bebernya.Penyumbang inflasi lainnya, menurut Adhi, adalah bawang merah. Komoditas ini menyumbang inflasi 0,0500 persen; cabai merah 0,0235 persen, sabun deterjen bubuk atau cair 0,0213 persen, dan sabun mandi 0,0162 persenSementara komoditas penyumbang deflasi adalah komoditas minyak goreng -0,1306 persen, telur ayam ras -0,1032 persen, daging ayam ras 0,0800 persen, cabai rawit -0,0294 persen, dan jeruk -0,0202 persen.Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler