Salah satu tuntutannya adalah meminta pemprov membuatkan peraturan daerah tentang penyesuaian tarif ojol yang beroperasi di Jawa Tengah.
Tuntutan tersebut diungkapkan para peserta aksi yang sudah hadir sejak pagi.
ojol yang tergabung dalam Go Jateng mengayakan, sebenarnya ada empat tuntutan yang diutarakan ke GubernurJawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Di mana driver Ojol di Jawa Tengah minta agar pemerintah memperhatikan nasib para driver ojol,” katanya seperti dikutip
.
Selain itu, lanjutnya, massa juga meminta Gubernur Jateng agar segera merumuskan peraturan daerah terkait penyesuaian tarif.
”Penyesuaian tarif didengungkan, karena menurut peserta aksi ada ketidak sesuaian tarif pada empat aplikator yang merugikan para
ojol,” terangnya.
Selain itu, massa juga meminta Gubernur Jawa Tengah dan pemerintah daerah, untuk memastikan kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan driver ojol saat bekerja.
Yang terakhir, peserta aksi meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jawa Tengah, agar memasukan driver ojol dalam program BPJS Ketenagakerjaan.Awan Pramono, Ketua Orang-orang Aspal (02A), yang juga mewakili
ojol semakin memprihatinkan."Kami minta aplikator mengerti, karena mereka bisa makan enak dan duduk di kantor berkat keringat
ojol menggelar aksi untuk menutut hak dan perbaikan nasib dan kesejahteraan."Tuntutan kami, ada payung hukum untuk driver Ojol, karena selama ini kami hanya dianggap mitra, di saat kami melakukan kesalahan kecil kami ditindak tegas. Namun kesejahteraan kami tak diperhatikan," tambahnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_276495" align="alignleft" width="880"]

Ribuan driver ojek online (Ojol) menggelar aksi di depan komplek kantor Gubernur Jawa Tengah, aksi tersebut digelar untuk menuntut kesejahteraan pada driver Ojol, Senin (7/3/2022).[Suara.com/Aninda Putri][/caption]
MURIANEWS, Semarang – Ribuan
driver ojek
online (ojol) menggelar aksi di depan kantor Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (7/3/2022) pagi.
Baca:
Ribuan Driver Ojol di Jateng Geruduk Kantor Gubernur Jateng
Salah satu tuntutannya adalah meminta pemprov membuatkan peraturan daerah tentang penyesuaian tarif ojol yang beroperasi di Jawa Tengah.
Tuntutan tersebut diungkapkan para peserta aksi yang sudah hadir sejak pagi.
Ugi Nugroho, perwakilan
driver ojol yang tergabung dalam Go Jateng mengayakan, sebenarnya ada empat tuntutan yang diutarakan ke GubernurJawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Di mana driver Ojol di Jawa Tengah minta agar pemerintah memperhatikan nasib para driver ojol,” katanya seperti dikutip
Suara.com.
Selain itu, lanjutnya, massa juga meminta Gubernur Jateng agar segera merumuskan peraturan daerah terkait penyesuaian tarif.
”Penyesuaian tarif didengungkan, karena menurut peserta aksi ada ketidak sesuaian tarif pada empat aplikator yang merugikan para
driver ojol,” terangnya.
Baca:
Tuntutan 12 Bulan Rehabilitasi, Nia Ramadhani Justru Divonis 1 Tahun Penjara
Selain itu, massa juga meminta Gubernur Jawa Tengah dan pemerintah daerah, untuk memastikan kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan driver ojol saat bekerja.
Yang terakhir, peserta aksi meminta Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jawa Tengah, agar memasukan driver ojol dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
Awan Pramono, Ketua Orang-orang Aspal (02A), yang juga mewakili
driver ojol, menegaskan, nasib para
driver ojol semakin memprihatinkan.
"Kami minta aplikator mengerti, karena mereka bisa makan enak dan duduk di kantor berkat keringat
driver," ucapnya.
Baca:
Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Dugaan Mutilasi Perempuan Tegal yang Ditemukan Tanpa Payudara
Awan menuturkan, para
driver ojol menggelar aksi untuk menutut hak dan perbaikan nasib dan kesejahteraan.
"Tuntutan kami, ada payung hukum untuk driver Ojol, karena selama ini kami hanya dianggap mitra, di saat kami melakukan kesalahan kecil kami ditindak tegas. Namun kesejahteraan kami tak diperhatikan," tambahnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Suara.com