Jateng Terima Bantuan Rp 20,87 Miliar dari Australia, Ini Kegunaannya
Murianews
Senin, 14 Maret 2022 21:02:12
MURIANEWS, Semarang — Pemprov
Jateng menerima bantuan dari Pemerintah Negara Bagian Queensland, Australia sebesar 2 juta dollar Australia atau sekitar Rp 20,87 miliar.
Dana tersebut diberikan kepada Jateng dalam rangka penanganan kesehatan, pemulihan pascapandemi, dan santunan kepada anak yatim piatu yang terdampak Covid-19.
Baca: PPKM Kembali Diperpanjang, Jateng Didominasi Level 3Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubenur Jateng, Senin (14/3/2022).
”(Dana) Itu untuk kesehatan, penanganan
recovery Covid-19, bantuan kepada anak yatim yang saat ini terdampak dari Covid-19,” katanya.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan tersebut. Pihaknya juga berharap kerjasama antara Jateng dan Australia bisa lebih meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa membaik pascapandemi.
“Kami ucapkan semoga pemerintahan di Quensland bisa
recovery (pemulihan) permasalahan Covid-19, dan termasuk banjir yang ada di sana. Kami juga menawarkan, apabila Provinsi Jawa Tengah dibutuhkan kami siap membantu, karena kita memiliki perjanjian MoU antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Queensland,” terang Gus Yasin.
Sementara itu Dubes Australia Penny Williams mengatakan, kerja sama antara Pemerintah Australia dengan Indonesia saat ini fokusnya adalah di pemulihan pascapandemi, khususnya di bidang perdagangan, investasi, dan yang dapat mendukung kedua hal tersebut.
Baca:
Sebulan Operasi, Polda Jateng Amankan 4,6 Kg Sabu dan 249 Tersangka
“Kerja sama sekarang sudah cukup baik. Pemerintah Jawa Tengah dan Queensland (Australia) sekarang kita usahakan bersama untuk pemulihan di kedua wilayah,” tutur Penny.Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, kerja sama dengan Australia di Jateng telah berjalan. Di antaranya melalui program Australia Indonesia Health Security Patnership (AIHSP).“Melalui program yang dibawa AIHSP, kami mengharapkan yang dibangun adalah penguatan kelembagaannya. Jangan sampai ketika AIHSP sudah selesai, berlalu begitu saja kembali ke awal,” tutur Yunita.Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati mengatakan, antara Pemprov Jateng dengan Australia terdapat beberapa kerja sama yang sudah memasuki tahapan serius. Seperti perdagangan plastik, pengiriman makanan beku (frozen food), dan produk UMKM lainnya.Baca:
Ganjar Pranowo Segera Sampaikan Tuntutan Ojol ke PusatSementara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng Ratna Kawuri mengatakan, pihaknya melalui Kementerian Luar Negeri telah berkomunikasi cukup intens dengan Australia.“Ada beberapa sektor yang menjadi fokus pembicaraan kami. Terutama adalah pada waste management and waste industries (industri pengelolaan sampah). Sekiranya memungkinkan, ada tindak lanjut pembicaraan kepeminatan ini. Saya sangat mengharapkan dukungan dari Dubes Australia untuk bisa ditindaklanjuti,” beber Ratna. Penulis: SupriyadiEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_277982" align="alignleft" width="1444"]

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin (kanan), saat menandatangani kerjasama bilateral dengan Dubes Australia, Penny Williams, di kantornya, Senin (14/3/2022). (Solopos.com - Humas Pemprov Jateng)[/caption]
MURIANEWS, Semarang — Pemprov
Jateng menerima bantuan dari Pemerintah Negara Bagian Queensland, Australia sebesar 2 juta dollar Australia atau sekitar Rp 20,87 miliar.
Dana tersebut diberikan kepada Jateng dalam rangka penanganan kesehatan, pemulihan pascapandemi, dan santunan kepada anak yatim piatu yang terdampak Covid-19.
Baca: PPKM Kembali Diperpanjang, Jateng Didominasi Level 3
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubenur Jateng, Senin (14/3/2022).
”(Dana) Itu untuk kesehatan, penanganan
recovery Covid-19, bantuan kepada anak yatim yang saat ini terdampak dari Covid-19,” katanya.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan tersebut. Pihaknya juga berharap kerjasama antara Jateng dan Australia bisa lebih meningkat. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa membaik pascapandemi.
“Kami ucapkan semoga pemerintahan di Quensland bisa
recovery (pemulihan) permasalahan Covid-19, dan termasuk banjir yang ada di sana. Kami juga menawarkan, apabila Provinsi Jawa Tengah dibutuhkan kami siap membantu, karena kita memiliki perjanjian MoU antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Queensland,” terang Gus Yasin.
Sementara itu Dubes Australia Penny Williams mengatakan, kerja sama antara Pemerintah Australia dengan Indonesia saat ini fokusnya adalah di pemulihan pascapandemi, khususnya di bidang perdagangan, investasi, dan yang dapat mendukung kedua hal tersebut.
Baca:
Sebulan Operasi, Polda Jateng Amankan 4,6 Kg Sabu dan 249 Tersangka
“Kerja sama sekarang sudah cukup baik. Pemerintah Jawa Tengah dan Queensland (Australia) sekarang kita usahakan bersama untuk pemulihan di kedua wilayah,” tutur Penny.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, kerja sama dengan Australia di Jateng telah berjalan. Di antaranya melalui program Australia Indonesia Health Security Patnership (AIHSP).
“Melalui program yang dibawa AIHSP, kami mengharapkan yang dibangun adalah penguatan kelembagaannya. Jangan sampai ketika AIHSP sudah selesai, berlalu begitu saja kembali ke awal,” tutur Yunita.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng, Ema Rachmawati mengatakan, antara Pemprov Jateng dengan Australia terdapat beberapa kerja sama yang sudah memasuki tahapan serius. Seperti perdagangan plastik, pengiriman makanan beku (frozen food), dan produk UMKM lainnya.
Baca:
Ganjar Pranowo Segera Sampaikan Tuntutan Ojol ke Pusat
Sementara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng Ratna Kawuri mengatakan, pihaknya melalui Kementerian Luar Negeri telah berkomunikasi cukup intens dengan Australia.
“Ada beberapa sektor yang menjadi fokus pembicaraan kami. Terutama adalah pada waste management and waste industries (industri pengelolaan sampah). Sekiranya memungkinkan, ada tindak lanjut pembicaraan kepeminatan ini. Saya sangat mengharapkan dukungan dari Dubes Australia untuk bisa ditindaklanjuti,” beber Ratna.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi