– Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Pekalongan masih menemukan stok minyak yang menumpuk di beberapa depo dan gudang di wilayah Pekalongan.
Kasubdit Indagsi Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto mengatakan, berdasarkan keterangan satgas pangan polres Pekalongan diketahui bahwa penumpukan terjadi karena pemilik membeli minyak goreng dengan harga lama.
”Mereka membeli ketika harga masih 21 ribu per liter. Apabila mereka menjual dengan harga di bawah itu, tentu saja mereka tidak mau merugi. Tapi bisa jadi juga mereka ingin untung lebih,” katanya seperti dikutip
Sabtu (19/3/2022).
Untuk itu, Ditreskrimsus meminta agar satgas pangan polres Pekalongan segera menggelar temuan tersebut dan melaporkan hasilnya ke Polda Jateng.
”Segera tindak lanjuti dan kami minta segera melaporkan hasilnya ke satgas pangan tingkat Polda,” kata Rosyid.
Selain penumpukan, Rosyid juga mengakui menemukan sejumlah toko modern yang kosong minyak goreng. Temuan tersebut didapatkan saat Satgas Pangan melakukan pengecekan di 150 lokasi di Jateng selama beberapa hari terakhir.
“Dari pemantauan tersebut ada beberapa toko modern yang tidak menjual minyak goreng karena kekosongan stok,” katanya.Ia menambahkan, kekosongan tersebut, diakibatkan belum adanya pengiriman dari distributor. Namun, secara umum stok minyak goreng di Jawa Tengah masih tercukupi.Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan satgas pangan akan terus melakukan pemantauan dan sidak bersama Disperindag dan dinas pasar maupun koperasi dan UMKM.“Ini dilakukan untuk memastikan stok minyak tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik ke masyarakat. Kita pastikan tidak ada penyelewengan maupun penyimpangan yang tidak sesuai peruntukannya,” imbuhnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_279007" align="alignleft" width="880"]

Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan saat memeriksa gudang minyak goreng. (Tribrata Polda Jateng)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Pekalongan masih menemukan stok minyak yang menumpuk di beberapa depo dan gudang di wilayah Pekalongan.
Kasubdit Indagsi Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto mengatakan, berdasarkan keterangan satgas pangan polres Pekalongan diketahui bahwa penumpukan terjadi karena pemilik membeli minyak goreng dengan harga lama.
”Mereka membeli ketika harga masih 21 ribu per liter. Apabila mereka menjual dengan harga di bawah itu, tentu saja mereka tidak mau merugi. Tapi bisa jadi juga mereka ingin untung lebih,” katanya seperti dikutip
Tribrata Polda Jateng, Sabtu (19/3/2022).
Untuk itu, Ditreskrimsus meminta agar satgas pangan polres Pekalongan segera menggelar temuan tersebut dan melaporkan hasilnya ke Polda Jateng.
”Segera tindak lanjuti dan kami minta segera melaporkan hasilnya ke satgas pangan tingkat Polda,” kata Rosyid.
Selain penumpukan, Rosyid juga mengakui menemukan sejumlah toko modern yang kosong minyak goreng. Temuan tersebut didapatkan saat Satgas Pangan melakukan pengecekan di 150 lokasi di Jateng selama beberapa hari terakhir.
“Dari pemantauan tersebut ada beberapa toko modern yang tidak menjual minyak goreng karena kekosongan stok,” katanya.
Ia menambahkan, kekosongan tersebut, diakibatkan belum adanya pengiriman dari distributor. Namun, secara umum stok minyak goreng di Jawa Tengah masih tercukupi.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan satgas pangan akan terus melakukan pemantauan dan sidak bersama Disperindag dan dinas pasar maupun koperasi dan UMKM.
“Ini dilakukan untuk memastikan stok minyak tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik ke masyarakat. Kita pastikan tidak ada penyelewengan maupun penyimpangan yang tidak sesuai peruntukannya,” imbuhnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Tribrata Polda Jateng