MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 900 ribu kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah selama mudik Lebaran 2022.
Dari data tersebut, pihaknya pun memprediksi akan ada jutaan orang akan masuk Jateng saat lebaran 2022. Karena itu, Ganjar meminta semua daerah untuk mempersiapkan sekenario supaya Covid-19 di Jawa Tengah tidak naik pesat.
”Covid masih ada. Maka kita mesti menyiapkan seperti skenario sebelumnya. Tapi, lagi-lagi soal prokes mesti kita siapkan,” katanya dalam siaran persnya di laman Pemprov Jateng, Selasa (29/3/2022).
Atas dasar itu, ia mendukung penerapan syarat vaksin booster untuk pelaku perjalanan saat mudik lebaran 2022. Selain mendukung percepatan vaksinasi booster, Ganjar menganggap hal itu bagus untuk keamanan.
”Kemarin diterapkan di Jakarta itu ternyata ngantre. Saya baca beritanya, dan itu ada baiknya juga karena itu mendorong (percepatan),” ucapnya
Ilustrasi. (Dok MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 900 ribu kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah selama mudik Lebaran 2022.
Dari data tersebut, pihaknya pun memprediksi akan ada jutaan orang akan masuk Jateng saat lebaran 2022. Karena itu, Ganjar meminta semua daerah untuk mempersiapkan sekenario supaya Covid-19 di Jawa Tengah tidak naik pesat.
”Covid masih ada. Maka kita mesti menyiapkan seperti skenario sebelumnya. Tapi, lagi-lagi soal prokes mesti kita siapkan,” katanya dalam siaran persnya di laman Pemprov Jateng, Selasa (29/3/2022).
Atas dasar itu, ia mendukung penerapan syarat vaksin booster untuk pelaku perjalanan saat mudik lebaran 2022. Selain mendukung percepatan vaksinasi booster, Ganjar menganggap hal itu bagus untuk keamanan.
”Kemarin diterapkan di Jakarta itu ternyata ngantre. Saya baca beritanya, dan itu ada baiknya juga karena itu mendorong (percepatan),” ucapnya
Meski begitu, Ganjar meminta semua masyarakat menahan diri selama Ramadan, termasuk dalam melaksanakan buka puasa bersama. Tujuannya, agar pelaksanaan ibadah bersama tetap lancar, dengan prokes yang diterapkan.
”Satu, tentu Covid masih ada, maka kita mintakan, yuk kita jaga prokes. Yang salat tarawih boleh, tapi prokesnya dijaga, takmir dan panitia Ramadan agar menyiapkan. Buka bersamanya nggak usah dulu, jadi ibadah bersamanya bisa berjalan dengan baik,” tandasnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
