Pembunuh Bidan dan Anak Sweetha Ngaku Dihantui Korban
Murianews
Kamis, 7 April 2022 23:29:10
[caption id="attachment_283285" align="alignleft" width="880"]

Pembunuh bidan Sweetha menangis saat jalani rekonstruksi di Semarang, Kamis (7/4/2022). (Detik.com/Angling Adhitya Purbaya)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Aksi Donny Christiawan Eko Wahyudi (31) pembunuh bidan Sweetha dan anaknya memang terbilang keji. Apalagi sang anak yang masih berusia lima tahun dibunuh dengan dibiarkan kelapan saat dikurung di dalam kamar.
Sementara, Sweetha yang merupakan kekasih pelaku dibunuh dengan cara dicekik usai diajak bercinta terlebih dahulu.
Baca:
Peragakan 30 Adegan, Bidan Sweetha Ternyata Dibunuh Usai BercintaSaat rekonstruksi pelaku sempat menangis saat menjalani reka ulang aksi kejinya itu. Donny mengaku teringat kekasihnya itu saat menanyakan keberadaan anaknya.
Melansir
Detik.com, tangis Donny pecah setelah adegan dirinya memasukkan jenazah Sweetha ke jok belakang mobilnya. Adegan itu berlangsung di hotel di Jalan dr. Wahidin Semarang.
Meski begitu Donny tak banyak bicara ketika ditanya perbuatannya terhadap anak Sweetha, Muhammad Faeyza (4) hingga tewas. Donny memilih bungkam soal aksinya itu.
"Sudah saya jelaskan ke polisi," ucap dia.
Baca:
Pembunuh Nakes yang Mayatnya Dibuang di Kolong Tol Semarang Ternyata Kekasih KorbanDonny mengaku sempat dibayang-bayangi kedua korbannya saat berada di ruang tahanan Polda Jateng. Dia mengaku melihat sosok sang anak di pojokan ruangan minta gendong sedangkan Sweetha menangis.
"Iya,
diimpeni (dihantui). Anaknya minta gendong, dia (Sweetha) menangis. Itu pas awal ditahan," ujar Donny.Untuk diketahui, kasus pembunuhan Sweetha dan anaknya dipisah berkas pemeriksaannya. Hari ini reka ulang dilakukan untuk kasus pembunuhan bidan Sweetha.Rekonstruksi itu dimulai dari pelaku berencana membunuh dengan meminta Sweetha bawa sarung, kemudian dihabisi nyawanya. Sampai akhirnya jenazah dibuang di bawah Jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 425.Baca:
Terekam CCTV saat Bobol Tempat Servis HP di Semarang, Pecatan TNI Diringkus Polisi"Kita melaksanakan berbagai adegan di mana adegannya ada 30 adegan yang bertujuan menyinkronkan antara BAP, barang bukti, maupun keterangan saksi, maupun keterangan tersangka," kata Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro di Tol Semarang-Bawen KM 425 hari ini.Sebelumnya, bidan Sweetha dibunuh tanggal 7 Maret 2022 setelah terus menanyakan keberadaan anaknya yang dititipkan kepada Donny sejak akhir tahun 2021. Donny membawa anak Sweetha ke rumahnya di Rembang, padahal dia masih terikat pernikahan dan juga memiliki seorang anak.Kepada istrinya, Donny mengaku anak Swettha sebagai anak yatim piatu. Nahas, anak Sweetha justru mengalami penyiksaan dan dibiarkan kelaparan hingga meninggal. Tanggal 19 Februari 2022 jenazah anak tersebut dibuang dari jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 425. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_283285" align="alignleft" width="880"]

Pembunuh bidan Sweetha menangis saat jalani rekonstruksi di Semarang, Kamis (7/4/2022). (Detik.com/Angling Adhitya Purbaya)[/caption]
MURIANEWS, Semarang – Aksi Donny Christiawan Eko Wahyudi (31) pembunuh bidan Sweetha dan anaknya memang terbilang keji. Apalagi sang anak yang masih berusia lima tahun dibunuh dengan dibiarkan kelapan saat dikurung di dalam kamar.
Sementara, Sweetha yang merupakan kekasih pelaku dibunuh dengan cara dicekik usai diajak bercinta terlebih dahulu.
Baca:
Peragakan 30 Adegan, Bidan Sweetha Ternyata Dibunuh Usai Bercinta
Saat rekonstruksi pelaku sempat menangis saat menjalani reka ulang aksi kejinya itu. Donny mengaku teringat kekasihnya itu saat menanyakan keberadaan anaknya.
Melansir
Detik.com, tangis Donny pecah setelah adegan dirinya memasukkan jenazah Sweetha ke jok belakang mobilnya. Adegan itu berlangsung di hotel di Jalan dr. Wahidin Semarang.
Meski begitu Donny tak banyak bicara ketika ditanya perbuatannya terhadap anak Sweetha, Muhammad Faeyza (4) hingga tewas. Donny memilih bungkam soal aksinya itu.
"Sudah saya jelaskan ke polisi," ucap dia.
Baca:
Pembunuh Nakes yang Mayatnya Dibuang di Kolong Tol Semarang Ternyata Kekasih Korban
Donny mengaku sempat dibayang-bayangi kedua korbannya saat berada di ruang tahanan Polda Jateng. Dia mengaku melihat sosok sang anak di pojokan ruangan minta gendong sedangkan Sweetha menangis.
"Iya,
diimpeni (dihantui). Anaknya minta gendong, dia (Sweetha) menangis. Itu pas awal ditahan," ujar Donny.
Untuk diketahui, kasus pembunuhan Sweetha dan anaknya dipisah berkas pemeriksaannya. Hari ini reka ulang dilakukan untuk kasus pembunuhan bidan Sweetha.
Rekonstruksi itu dimulai dari pelaku berencana membunuh dengan meminta Sweetha bawa sarung, kemudian dihabisi nyawanya. Sampai akhirnya jenazah dibuang di bawah Jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 425.
Baca:
Terekam CCTV saat Bobol Tempat Servis HP di Semarang, Pecatan TNI Diringkus Polisi
"Kita melaksanakan berbagai adegan di mana adegannya ada 30 adegan yang bertujuan menyinkronkan antara BAP, barang bukti, maupun keterangan saksi, maupun keterangan tersangka," kata Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro di Tol Semarang-Bawen KM 425 hari ini.
Sebelumnya, bidan Sweetha dibunuh tanggal 7 Maret 2022 setelah terus menanyakan keberadaan anaknya yang dititipkan kepada Donny sejak akhir tahun 2021. Donny membawa anak Sweetha ke rumahnya di Rembang, padahal dia masih terikat pernikahan dan juga memiliki seorang anak.
Kepada istrinya, Donny mengaku anak Swettha sebagai anak yatim piatu. Nahas, anak Sweetha justru mengalami penyiksaan dan dibiarkan kelaparan hingga meninggal. Tanggal 19 Februari 2022 jenazah anak tersebut dibuang dari jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 425.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com