– Aksi demo yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan gedung DPR RI, ricuh, Senin (11/4/2022). Akibatnya, petugas terpaksa menembakkan gas air mata hingga
supaya para mahasiswa mundur.
Di lokasi, massa mahasiswa awalnya tenang usai disambangi pimpinan DPR dan Kapolri. Namun usai mereka pergi, sebagian massa tampak masih tidak puas.
Akhirnya, kericuhan pecah. Sekitar pukul 15.34 WIB para polisi yang mengamankan demo, sempat dilempari menggunakan botol air mineral. Dari situ, polisi pun langsung membuat barikade.
Selain menggunakan botor air mineral, massa demo 11 April melempari polisi menggunakan batu. Polisi yang membuat barikade lalu bergerak masuk ke area gedung MPR/DPR.
Menanggapi hal itu sejumlah personel aparat menembaki gas air mata ke arah massa. Water canon juga ditembakan ke arah massa. Massa aksi pun lari berhamburan ke arah Jalan Gerbang Pemuda.
Aksi tak berlangsung lama usai Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta personelnya berhenti menembaki massa dengan gas air mata.Hingga kini kericuhan nampaknya masih terjadi. Massa dipukul mundur ke arah Slipi dan GBK. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_284005" align="alignleft" width="880"]

Asap gas air mata ditembakan aparat kepolisian terkait demonstrasi di gedung DPR RI. (Suara.com/Bagaskara)[/caption]
MURIANEWS, Jakarta – Aksi demo yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan gedung DPR RI, ricuh, Senin (11/4/2022). Akibatnya, petugas terpaksa menembakkan gas air mata hingga
water cannon supaya para mahasiswa mundur.
Di lokasi, massa mahasiswa awalnya tenang usai disambangi pimpinan DPR dan Kapolri. Namun usai mereka pergi, sebagian massa tampak masih tidak puas.
Akhirnya, kericuhan pecah. Sekitar pukul 15.34 WIB para polisi yang mengamankan demo, sempat dilempari menggunakan botol air mineral. Dari situ, polisi pun langsung membuat barikade.
Selain menggunakan botor air mineral, massa demo 11 April melempari polisi menggunakan batu. Polisi yang membuat barikade lalu bergerak masuk ke area gedung MPR/DPR.
Menanggapi hal itu sejumlah personel aparat menembaki gas air mata ke arah massa. Water canon juga ditembakan ke arah massa. Massa aksi pun lari berhamburan ke arah Jalan Gerbang Pemuda.
Aksi tak berlangsung lama usai Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta personelnya berhenti menembaki massa dengan gas air mata.
Hingga kini kericuhan nampaknya masih terjadi. Massa dipukul mundur ke arah Slipi dan GBK.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Suara.com